9. Mengetahui

2.8K 433 59
                                    

"Ibu ada di sini!"

"Apa?" Pertanyaan Sasuke mengalun pelan. Matanya benar-benar memancarkan kebingungan. Naruto mengangguk-anggukkan kepalanya menatap Sasuke, tidak menangkap kebingungan dan air muka Sasuke yang berubah.

"Ibu ada di sini, Sasuke! Ibu ada di sini!" Naruto melihat lagi ke belakang Sasuke, ke arah nakas, bertepuk tangan menyalurkan betapa bahagianya melihat lagi wajah wanita yang dipanggilnya Ibu dari foto itu.

"Naruto, apa," Pertanyaan itu terpotong saat Sasuke sendiri menyadari sesuatu dan mulai menyambungkan satu persatu. Sasuke melihat Naruto menatapnya saat dirinya memanggil nama si pirang dan berhenti bertepuk tangan, menanti pertanyaannya.

Ini adalah rumah mendiang ibunya, Mikoto.

Dan Naruto telah tinggal di rumah ini entah berapa lama.

Apakah sebelum dirinya datang, Naruto telah mengenal ibunya?

Apakah ibunya mengenal Naruto? Mengenal— seperti apa yang dilakukannya dengan Naruto setiap malam?

"Naruto, apa yang kau maksud dengan Ibu?" Tanya Sasuke, sedikit gentar. Mewanti-wanti jawaban si pirang yang sangat bersedia menjawab pertanyaannya dengan matanya yang berkilau kebahagiaan.

"Ini Ibu, Sasuke." Naruto mengentak-entakkan kakinya senang sambil menunjuk lagi foto Mikoto yang ada di nakas Sasuke. "Ini Ibu baik yang selalu menemaniku setiap malam sebelum Sasuke!"

Sebelum Sasuke.

Sasuke membeku di tempatnya.

Sasuke selalu membawa Naruto ke kamarnya ketika Naruto dalam wujud patung saat dirinya mengambil waktu untuk sarapan, mandi, dan tidur, dan akan membawa Naruto ke sofa ruang tengah ketika sore atau sebelum jam Naruto kembali menjadi manusia biasa.

Dan Sasuke menyadari ini pertama kalinya Naruto tersadar di kamarnya, berubah wujud menjadi manusia biasa di kamarnya, dan melihat foto mendiang ibunya yang Sasuke letakkan di nakas dan di dinding kamarnya.

"Bagaimana kau bisa mengenal wanita ini, Naruto?" Tanya Sasuke dengan nada kalem, mencoba tenang. Belum ingin mengenalkan wanita yang dimaksud Ibu oleh Naruto adalah ibunya untuk suatu informasi yang diinginkannya.

"Hum...” Naruto memasang pose berpikir, mengingat-ingat, memegang dagunya. “Aku tidak ingat, Sasuke. Tapi sama seperti yang pernah aku dengar dari kedatangan Sasuke yang membuka pintu loteng,” Sasuke mengingat hari pertama datang ke sana lalu mengitari tiap ruang dan melihat ruang loteng tempatnya bertemu pertama kali dengan Naruto.

“Aku bertemu Ibu di loteng saat tak lama Ibu membuka pintu loteng, aku kembali menjadi manusia biasa dan Ibu tidak takut atau waspada padaku, Sasuke! Ibu tidak takut padaku!” Sasuke mengingat reaksi pertamanya saat melihat Naruto, ia yang terkejut hampir menembak si pirang dengan pistolnya yang terisi penuh peluru yang disangkanya adalah pencuri atau penjahat dan sempat dibuat tak percaya oleh keadaannya saat itu.

“Dan hari itu adalah hari pertama aku dan Ibu bertemu!” Naruto mengepalkan kedua tangannya di depan dada, memekik, menyalurkan kebahagiaannya bertemu Mikoto.

“Apa yang kalian lakukan biasanya?”

“Banyak!” Sasuke merasa deja vu pada jawaban Naruto itu mengingat lagi malam ia bertanya apa saja yang dilakukan Naruto tiap malam ketika sebelum bertemu dengannya.

“Ibu mengajariku berhitung, membaca, menulis, menggambar, mewarnai, um... apalagi, ya....” Naruto menghitung jarinya saat menyebutkan apa saja yang pernah dilakukannya bersama Mikoto.

Um, um... Pokoknya banyak, Sasuke! Banyak!” Naruto merentangkan kedua tangannya seolah apa yang dilakukannya dengan Mikoto tak terhitung. “Dan itu semua sangat menyenangkan!” Pekik Naruto. “Tapi bersama Sasuke juga menyenangkan, tahu!” Tambahnya, terkikik.

I'M AT 9 PM [ SasuNaru ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang