[ Tolong kasih tau aku kalau ada typo atau ada yang harus disampaikan ke aku. Terima kasih!♡+ ]
Kondisi di dalam rumah mewah itu terdapat 5 pria dewasa berbagai usia yang duduk di sofa berwarna hitam di tengah ruang tamu menunggu bungsu dari keluarga tersebut yang mengatakan akan pulang hari itu.
“Mana Sasuke, ditelepon tidak aktif. Apakah dia mengerjai kita?” Obito, pria bersurai hitam, semua orang berdarah asli Uchiha memiliki rambut berwarna hitam, dan ada bekas luka di sisi wajahnya menggerutu, menatap kesal ponselnya yang tidak berhasil menelepon Sasuke. Kakashi duduk diam mendengarkan apa yang dibicarakan oleh para Uchiha dengan novelnya yang berwarna oranye itu.
“Sasuke tidak akan mungkin mengerjai kita, Obito. Mengingat apa yang dikatakan oleh Sasuke selalu serius.” Shisui, pria yang tidak ikut ke rumah desa Konoha waktu itu karena memiliki urusan mendesak, menimpali, duduk di sebelah kakaknya Sasuke, Itachi.
“Aku setuju dengan Shisui, Sasuke tidak akan bohong. Mungkin perjalanannya sedikit terhambat.” Itachi berniat akan menjemput adiknya tetapi adiknya itu menolak dan mengatakan akan pergi dengan kendaraan umum yang membuatnya terkejut sebenarnya tapi senang pada perubahan baik itu pada adiknya.
“Sudah. Jangan biarkan masalah kecil dibesar-besarkan—“
“Astaga!” Pekik Obito yang memotong ucapan Fugaku, ayah Itachi dan Sasuke, juga selaku kepala keluarga di rumah itu.
Uchiha yang lain dan Kakashi mengikuti arah pandang Obito dan membeku tetapi Kakashi terlihat biasa saja, seperti akan menduga hal itu terjadi.
Apa yang dilihat mereka adalah Sasuke yang berdiri di pintu masuk ruang tamu tetapi bukan karena kepulangan Sasuke yang mengagetkan mereka melainkan seseorang yang digandeng Sasuke.
Mereka semua seketika berdiri. Kakashi sebenarnya hanya mengikuti saja mereka yang berdiri terkejut.
“Sasuke...” Obito tidak melanjutkan kata-katanya, masih terkejut.
“Nak, Ayah mengerti apa yang kau rasakan, tapi,” Fugaku melirik 'anak' yang ada di samping Sasuke dan Sasuke juga mengikuti lirikan itu pada Naruto. “Tapi jangan sampai seputus asa ini dengan menculik anak orang lain, Nak.” Wajah tenang Fugaku hampir menatap horor anak bungsunya.
“Sasuke, Kakak mohon kembalikan anak ini kepada orang tuanya, kasihan orang tuanya kebingungan mencarinya.” Itachi terlihat panik, selembut mungkin memberitahu pada adiknya.
“Halo, Adik kecil. Apakah pria ini menyakitimu?” Shisui membungkuk sedikit, satu tangannya menumpu pada lututnya dan satu tangannya yang lain menunjuk Sasuke. Naruto menatapnya dengan mata bulat polosnya.
“Cepat kemari Anak manis, Kakak akan menyelamatkanmu dari Paman itu dan membawamu pulang ke rumahmu. Sini, ayo, tidak usah takut. Yang harus kau takuti adalah Paman itu. Lihat, Kakak punya camilan enak! Ayo sini, sini.” Obito tersadar dari keterkejutannya, menggerakkan tangannya agar Naruto ke tempatnya berdiri dan menjadikannya pelindung dari Sasuke yang disangkanya telah menculiknya, mengambil satu toples makanan ringan yang ada di meja tamu untuk dijadikan iming-iming.
Kakashi yang sudah mengetahui siapa Naruto hanya berdiri di antara para Uchiha yang panik dengan senyumnya dibalik maskernya namun senyum itu masih bisa terlihat dari matanya.
“Pfft,” Kepanikan dan kebingungan di wajah yang biasanya tanpa ekspresi para Uchiha itu menatap satu wajah yang tertawa. “Ada apa dengan kalian?”
Melihat wajah-wajah bingung di depannya, bahkan ayahnya, kecuali Kakashi, semakin membuat tawanya meledak sedangkan Naruto di sisinya ikut tertawa sepertinya yang Sasuke yakin tidak tahu alasan ia tertawa. Sasuke menetralkan napasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M AT 9 PM [ SasuNaru ] ✓
FanfictionSasuke patah hati untuk pertama kalinya ketika ibunya, Uchiha Mikoto, meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal. Sasuke stres berat karena duka yang mendalam. Ibunya adalah segalanya baginya, dunianya, hidupnya, napasnya. Maka ayahnya, Uchiha Fugak...