Author pov."Oh iya Nini, mama juga ikut kesini" kata Lisa sambil mengelus lembut perut Jennie.
"Beneran?"
"Emm, Nini mau ketemu mama ga?"
"Mauuu! Nini juga kangen sama mama" riang Jennie mengalungkan tangan di leher Lisa.
"Ayo" Lisa tersenyum menggendong Jennie keluar dari kamar.
Di tempat buah.
"Eh buk Ida, jangan kebanyakan nawar dong, bisa rugi ini besan saya" sewot mama Fanny yang dari tadi kesal melihat buk Ida menawar buah mami Taeyeon.
"Ko situ yang sewot? Penjualannya aja ga ada masalah tuh" kata buk Ida menatap sinis mama Fanny.
"Denger ya buk Ida, besan saya ini agak begok, mau-mau aja biarin orang nawar ga ngira-ngira" kata mama Fanny membuat mami Taeyeon terkejut.
"Eh Mahmud, say-"
"Ssst biar ini jadi urusan saya, kamu diem aja oke" mama Fanny menutup mulut mami Taeyeon.
"Anj banget mahmud, sepintar dan secakep ini di katain bego? Sinting nih Mahmud" batin mami Taeyeon menggerutu.
"Masalahnya ada sama saya buk Ida, saya sebagai besan ikut andil dalam perdagangan manusi- eh maksudnya buah ini" kata mama Fanny melanjutkan ucapannya.
"Saya pelanggan tetap ya disini, jadi wajar aja saya nawar harga" kata buk Ida tak mau kalah.
"Ya ibu ngira-ngira lah nawarnya! Jangan seenak dengkul ibu aja! Esmosi saya"
"Lah ko ngamuk situ? Panas sendiri kasian hahaha" tawa meledek buk Ida pada mama Fanny.
"Fuck you!"
Srrrekk
Mama Fanny tambah emosi, dengan cepat dia menarik rambut buk Ida dan mencakar wajannya.
"Aaakkk sakiiit anjing!" Buk Ida memekik mencoba melepaskan diri.
"Mampus Lo, berani-beraninya Lo Lawan gue" kata mama Fanny semakin menarik rambut buk Ida.
"Hei! Kenapa jadi rusuh gini sih!" Mami Taeyeon menarik mama Fanny.
"Lepasin bangsat, ini sakit woiii!" Teriak buk Ida dengan muka memerah.
"Lepasin Fanny!" Teriak mami Taeyeon menarik tangan mama Fanny secara paksa.
"Aaarggh fuck! Huhh huh" wajah mama Fanny memerah, napasnya tersengal menatap tajam buk Ida.
"M-maaf buk Ida, saya benar-benar minta maaf. Ini buahnya ambil aja ga usah bayar. Besok ibu datang kesini lagi, sekarang pulang dulu ya" mami Taeyeon tidak enak hati menatap buk udah yang sudah berlalu pergi.
"Kamu keterlaluan Fanny, ga seharunya kamu narik rambut buk Ida" kata mami Taeyeon menatap datar mama Fanny.
"Dia yang mancing-mancing emosi aku, kamu tau sendiri aku orangnya emosian" kata mama Fanny menatap mata mami Taeyeon.
"Iya tapi ga mesti main tangan juga, kamu juga bikin orang takut beli disini"
"Bodo amat. aku haus, tolong ambilin air minum" mama Fanny memutar matanya lalu duduk di kursi panjang.
"Ck" decak mami Taeyeon pergi mengambil air putih.
"Mamaaa!" Jennie turun dari gendong Lisa dan langsung berlari mendekati mama Fanny.
"Bayi jenjen! Umumumu sini sayang" mama Fanny tersenyum merentangkan tangannya.
"Xixixii Nini kangen mama" kata Jennie membenamkan wajahnya di leher mama Fanny.
"Mama juga kangen bayi jenjen, muach" mama Fanny mencium pipi gembul Jennie.
"Mami Yoyon mana mah?" Tanya Lisa ikut duduk di samping mama Fanny.
"Itu" tunjuk mama Fanny pada Taeyeon yang berjalan mendekati mereka.
"Nih" mami Taeyeon menyerahkan air putih pada mama Fanny.
"Thanks" mama Fanny langsung meneguk habis airnya.
"Mama keringetan, mama kepanasan ya?" Tanya Jennie menghapus keringat di pelipis mama Fanny.
"Mama gerah sayang" senyum mama Fanny mengelus lembut Jennie.
"Cih, gerah apanya? Abis narik rambut orang iya" gumam mami Taeyeon mendengus sebal.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Nongol bareng unnie Chu❤️
Tbc02/09/22
mama Fanny, ak muridmu🔥🤭
Vote lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ketemu kamu [Jenlisa]√
FanfictionJennie si imut ketemu Lisa di pinggir jalan. "jangan nangis, ini ada tissue hapus air mata Lo" Lisa. "Nini kepedesan huhu, Nini ga nangis" Jennie. "A-eoh sorry" Lisa. "Hah hahh pedes banget bakso mang ujang, Nini sampe keringetan" Jennie. yang suka...