Author pov."Bunda uwaaa Jeno nakal hikss" gadis kecil berusia empat tahun menangis memanggil ibunya.
"Sssh Luisa sayang, Ade Jeno cuman ngajakin kakak main" Jennie ibu muda sedang mengurus dua anaknya.
"Cengeng wleek" anak adik bernama Jeno meledek Kakaknya Luisa.
"Tuh liat Bund, Jeno nya ledekin kakak hikss" rengek Luisa menunjuk Jeno.
"Jeno sayang, jangan ledekin kakak terus nak" peringat Jennie mendudukkan Jeno di pangkuannya.
"Xixixii kakak Ica cengeng bunda" kikik Jeno memeluk pinggang Jennie.
"Hikss mau Mimi kakak mau Mimi bunda uwaaa hiksss" tangis Luisa menarik-narik baju Jennie.
"Mimi lagi kerja nak, bentar lagi pulang. Sabar hemm" lembut Jennie mencium bibir Luisa.
"Aaaakkk ga mau hiks kakak mau Mimi pokoknya!" Pekik Luisa menendang-nendang angin.
"Mimi lagi kelja kak Ica, ngelti dong di bilangin" omel Jeno memutar matanya.
"Huwaaa Mimiiii! Kakak mau mimi Hikss" Luisa semakin menangis berguling-guling di lantai.
"Iya tapi bentar lagi sayang" sabar Jennie membawa Luisa ke pelukannya.
"Hikss Mimi~"
"Sayangku! Anak kembar Mimi yuhuu! Mimi pulang!" Suara teriakan Lisa membuat kedua bocah terutama Luisa berlari menghampiri Lisa.
"Huwaaaa Mimiii!" Luisa merentangkan tangannya minta di gendong Lisa.
"Eh? Ko anak manja Mimi nangis?" Lisa segera membawa Luisa ke pelukannya.
"Xixixii Mimi! Ade juga mau di gendong" Jeno terkikik merentangkan tangan dan melompat-lompat.
"Umumu anak Mimi yang paling ganteng" Lisa juga menggendong Jeno.
"Hihihi Ade kangen" Jeno bersandar di pundak Lisa.
"Sayang" Jennie bergabung memeluk erat tubuh Lisa.
"Bunda anak-anak ku" senyum Lisa mencium kening Jennie.
"Ade nakal Mimi hik, kakak ga mau main tapi tetap aja Ade maksa" adu Luisa bersembunyi di leher Lisa.
Lisa menatap Jeno seolah dia meminta penjelasan dari putranya.
"Hehehe sowwy Mimi" cengir Jeno mengangkat jarinya.
"Minta maaf sama kakak sayang" suruh Lisa.
Jeno mengambil tangan kanan Luisa, dia tersenyum tulus lalu mengecupnya.
"Maafin Eno Kakak Ica" lembut Jeno memasang wajah imutnya.
"Eum, jangan di ulang lagi ya Ade" kata Luisa mengelus sayang kepala Jeno.
"Xixixii otte sistel" Jeno memberikan jempol mungilnya.
Jennie dan Lisa memperhatikan keduanya, mereka sangat bahagia dengan adanya Luisa dan Jeno di hidup mereka.
Tatapan Jennie beralih pada Lisa, bibirnya cemberut ingin mengatakan sesuatu tapi dia malu.
Lisa menatap Jennie, dia seakan bertanya apa arti dari tatapan Jennie.
"Apa sayang" lembut Lisa mencium rambut Jennie.
"Mau di gendong juga" bisik Jennie.
"Kekekeh, yaudah ayo Nini naik di belakang"
"Yeayy!" Jennie seperti anak kecil, dia sangat bersemangat di gendong Lisa.
"Dalam hitungan ketiga pesawat akan meluncur, mulai dari sekarang" kata Lisa bersiap untuk berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
ketemu kamu [Jenlisa]√
FanfictionJennie si imut ketemu Lisa di pinggir jalan. "jangan nangis, ini ada tissue hapus air mata Lo" Lisa. "Nini kepedesan huhu, Nini ga nangis" Jennie. "A-eoh sorry" Lisa. "Hah hahh pedes banget bakso mang ujang, Nini sampe keringetan" Jennie. yang suka...