Dahee menatap mata Nara agak lama "jujur sama aku, saat ini kamu lagi hamil atau engga?"
Seketika Nara terdiam. Tangannya gemetar. Ia tidak tahu harus jawab apa
Dahee sadar akan reaksi Nara. Dengan sigap ia menjelaskan mengapa ia bertanya seperti itu kepada Nara "maaf kalau kamu tersinggung nar. Aku tanya kayak gitu karena sejak 4 bulan lalu, waktu kamu balik ke kantor lagi kamu selalu bawa bekal. Dan kalau aku lihat, bekal kamu selalu makanan sehat. Trus mulai dari situ juga kamu gak pernah mau aku ajak makan di luar. Makan mie instan juga ga mau, padahal dulu kamu suka banget makan itu apa lagi yang super pedes. Aku ngerasa kamu berubah semenjak kamu di rekrut jadi ilustrator nya Pak Jihoon"
Lagi lagi Nara tertegun. Ia sangat ketakutan sekarang. Tangannya semakin bergetar, dadanya mulai terasa sesak
Dahee melirik Nara sekilas, kemudian melanjutkan "dan semenjak itu juga, kamu ga pernah lagi pakai baju terbuka di kantor. Malah kamu selalu pakai baju oversize seakan akan kamu takut sesuatu terungkap. Kamu boleh jujur sama aku, karena kalau memang iya kamu hamil, aku mau bantu kamu nar. Aku paham gimana kondisi kamu, kamu yang ngerantau jauh dari rumah, jauh dari keluarga, gak punya kenalan siapa siapa di sini, aku selalu pengen bantuin kamu. Please sadar kalau aku ada disini buat kamu nar"
Nara tak kuasa menahan tangis lagi. Air matanya jatuh. Tak lama isakan tangis ikut terdengar
Dahee sadar akan kondisi nara. Ia segera menepikan mobilnya masuk kedalam parkiran Sebuah mall. Ia membiarkan Nara tenang terlebih dahulu sembari ia mencari tempat untuk memarkirkan mobilnya
Beberapa menit berputar putar, akhirnya ia melihat lahan yang kosong. Nara juga sudah berhenti terisak namun air mata masih tetap jatuh dari kedua matanya
Dahee sudah memarkirkan mobilnya. Kemudian ia beralih menatap Nara menunggu Nara bercerita
Beberapa menit menunggu, akhirnya Nara buka suara "ma-maaf aku.... Aku..."
Dahee bergerak memeluk Nara. Ia merasakan tubuh Nara bergetar hebat "yaudah tenangin diri dulu aja. Kalau gak mau cerita sekarang juga gapapa. Aku siap dengerin cerita kamu kapan pun"
Beberapa menit mereka saling berpelukan. Nara juga mulai tenang. Ia siap untuk bercerita
"Ekhm oke, aku mau cerita sekarang aja. Iya kamu bener, aku lagi hamil, sekarang jalan 4 bulan. Anak aku perempuan. Tapi maaf Aku belom siap kasih tau siapa ayahnya" ujar Nara berharap hatinya sedikit lega
Dahee tersenyum "gapapa kok kalau kamu gak siap. Makasih ya udah mau cerita ke aku"
Nara mengangguk
Dahee mengusap kepala Nara kemudian melanjutkan perjalanan mengantar Nara pulang
****
Sampai di rumah, Nara terlihat sangat kelelahan. Namun ia merasa lega juga karena dapat berbagi beban kepada orang terdekat yang benar benar Nara percaya
Nara pergi membersihkan diri terlebih dahulu kemudian lanjut skincare an menggunakan skincare khusus untuk ibu hamil
Seusai mandi, Nara duduk di sofa depan televisi. Ia hendak menonton drama terbaru yang di perankan oleh Lee Jong-suk. Ketika ia sedang sibuk mencari saluran TV yang menayangkan drama tersebut, Nara tak sengaja melihat saluran TV KBS, dimana acara show music di tayangkan. Atas takdir tuhan pula, saat itu kebetulan Treasure selesai tampil dan layar TV Nara menampakkan wajah maskulin Jihoon yang sedang melakukan ending fairy.
Nara tertegun sejenak. Matanya memanas melihat wajah jihoon yang sedang tersenyum hingga matanya menyipit hampir tak terlihat. Tanpa sadar Nara ikut tersenyum "emang kamu doang yang kalo senyum bisa bikin aku ikutan senyum. Aku kangen kamu ji" sebulir air mata mengalir diatas pipi chubby Nara
Dada Nara terasa sesak. Dengan cepat ia mengganti saluran TV karena ia tidak ingin skincare yang ada di wajahnya tersapu oleh air mata. Nara melanjutkan aktivitas pada niat awalnya, yaitu menonton drama terbaru Lee Jong suk
****
Dilain sisi, tampak 12 pria tampan turun dari atas panggung dengan keringat yang masih membasahi tubuh. Mereka masing masing membungkuk kepada staff sebagai tanda ucapan terimakasih
Di antara ke 12 pria tersebut ada Park jihoon, ayah dari anak yang ada di dalam kandungan Nara. Ketika yang lain masih sibuk membungkukkan diri, jihoon malah meminta izin kepada staff untuk kembali ke ruang ganti duluan dengan alasan ingin menggambil sesuatu
Sampai di ruang ganti, bukanya mengambil barang yang ia perlu, jihoon justru merehatkan tubuh nya di sofa. Ia meraih telfon genggam nya kemudian membuka galeri
Jihoon melihat ratusan foto Nara yang ia ambil diam diam. Sama seperti Nara, Lelaki itu pun masih belum dapat melupakan Nara. Kisah 3 bulan mereka yang terlalu intim sangat sulit untuk dapat di lupakan
Jihoon mengusap wajahnya "aku kangen kamu nar" wajah jihoon terlihat berantakan seperti orang yang sedang stress. Padahal baru saja saat ending fairy ia tersenyum sampai membuat Nara yang hanya melihat lewat layar kaca ikut tersenyum
Tak lama, ponsel jihoon berdering. Terdapat nomor dengan nama 'pemilik vila' di layar ponselnya. Tanpa ragu jihoon mengangkat panggilan
_____________________________
Selamat malam, apa benar ini dengan pak jihoon?
Iya saya sendiri
Baik. Maaf bapak saya pemilik vila yang bapak sewa satu tahun lalu, saya izin menginfokan, untuk masa sewa vilanya akan berakhir Minggu depan
Oh iya saya baru ingat. Untuk vilanya sebenarnya sudah tidak saya pakai semenjak 4 bulan yang lalu, namun kondisi vila masih berantakan pak, barang barang saya juga masih di sana. nanti biar saya bersihkan dulu ya pak, saya usahakan tidak sampai lewat dari masa sewa berakhir. Terimakasih ya pak sudah di ingatkan
Ohh baik kalau begitu pak. Iya pak sama sama. Terimakasih ya pak
Iya sama sama pak
____________________________
Kali ini jihoon mengacak acak rambutnya. Ia tidak sanggup kalau harus masuk ke dalam vila penuh kenangan itu "apa gua sewa bibi pembersih aja ya. Ah tapi ada barang barang berharga Gua sama Nara. AAAGHHHH"
Jihoon bangkit dari sofa kemudian keluar ruangan dengan pikiran yang sudah tidak karuan. Jihoon pergi bergabung dengan teman teman Se grup nya
Pria itu berniat untuk diskusi dengan CEO sepulang dari acara show music ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihornie Not Jihoonie 2
FanfictionSQUEL DARI JIHORNIE NOT JIHOONIE Jihoon menarik tangan Nara hingga Nara jatuh dipangkuan jihoon yang sedang duduk. Jihoon tidak membuang kesempatan. Ia langsung memeluk pinggang Nara agar gadis itu tidak bisa pergi kemana mana lagi Nara tersipu ma...