Saat sudah kembali tiba di Seoul, Jihoon mulai disibukkan dengan pekerjaannya di kantor serta persiapan untuk pernikahan mereka. Sedangkan Nara mengurus Jihoon, Jina dan rumah mereka
Seperti saat ini, Nara sedang sibuk menata bekal makan siang yang ia siapkan untuk Jihoon. Sambil tersenyum senang, Nara menata bekal tersebut hingga terlihat cantik
Sedangkan Jina, gadis kecil itu sedang bermain di rumah oma nya -mama jihoon- alhasil, Nara harus ke kantor Jihoon sendirian
Ini merupakan kali pertama Nara mengunjungi Jihoon di kantornya. Sebelumnya ia hanya mengirim bekal makan siang jihoon lewat kurir karena di rumah masih ada Jina. Namun karena sekarang Jina sedang bersama Oma nya, Nara berinisiatif untuk mengunjungi Jihoon di kantornya. Ia berkunjung ke kantor Jihoon menggunakan bus kota. Pakaiannya semi formal namun masih terlihat sopan.
Setiba nya Nara di sana, ia sangat gugup. Untuk pertama kalinya ia akan memasuki tempat Jihoon bekerja. Dengan sedikit bersemangat Nara menghampiri resepsionis
"Siang mba, ada yang bisa saya bantu?" Tawar sang resepsionis
Nara tersenyum hangat "siang juga mba, saya mau bertemu pa park jihoon, ruangannya dimana ya?"
"Maaf mba, mba sebelumnya sudah buat perjanjian belum?" Tanya resepsionis lagi membuat Nara terkejut
"Ohh, saya cuma mau anterin bekal kok mba, ga perlu formalitas membuat perjanjian kan?" Tegas Nara
Tak lama, ada seorang wanita dengan tampilan khas kantor datang menghampiri Nara dan resepsionis "ada apa ini?"
"Siang Bu Lee, mba ini ingin bertemu pak Jihoon untuk mengantar bekal katanya" ucap resepsionis
Wanita yang bernama tag Lee Yoona menatap Nara dari atas sampai bawah dengan tatapan menilai
"Kamu siapanya pak Jihoon?" Tanya Yoona ketus
Nara masih tersenyum menanggapi lawan bicaranya ini "Saya pacarnya mba"
"Pftt, pacar?" Lagi lagi Yoona menatap Nara dengan tatapan menilai "kamu yang kayak gini pacarnya Jihoon? Ngaku ngaku ya?"
"Mba, pak Jihoon itu atasan kami, orang penting. Ga sembarang orang bisa ketemu pak Jihoon makanya harus buat perjanjian. Ya wajar sih, dari look mbanya, mba pasti ga pernah kerja di kantor ya? Saya maklumin kalau mba ga tau. Saya kasih tau mba, dengan mba ngaku ngaku gini mba ga bakal di kasih ketemu sama pak Jihoon. Jadi mending mba nya pulang aja, bekalnya dimakan sendiri" cerocos Yoona tanpa etika
Nara menghela nafas lelah "maaf ya, saya memang orang biasa. Tapi saya berkata jujur, Saya pacarnya pak Jihoon" Nara merasa sakit hati. Walaupun pakaiannya sangat casual hari ini, bukan berarti tidak layak pakai sampai bisa di remehkan seperti ini.
"Saya tau pak Jihoon itu mantan idol. Jadi fans fans fanatik kayak mba ini udah biasa Dateng ke kantor ngaku ngaku pacar. Mba mending ngaca deh emangnya sasaeng pantes sama pak Jihoon?!" Sarkas Lee Yoona
Nara memutar bola matanya kesal "Saya bukan Sasaeng fans mba. Omongan saya bener, saya pacarnya pak Jihoon. Bahkan kami sebentar lagi mau nikah" ucap Nara meyakinkan sambil menunjukkan cicin yang Jihoon berikan waktu membeli rumah baru
"CK! Mba halu nya keterlaluan banget ya! Udah deh mending keluar sana!" Betak Yoona kepada Nara
Nara tidak ingin membuat drama heboh di kantor Jihoon. Akhirnya Nara mengalah, permisi pamit keluar dari kantor Jihoon
"Cih, Sasaeng gila, ngaku ngaku jadi pacar Jihoon" ucapnya pelan yang sebenarnya masih dapat di dengar oleh Nara
Di luar area kantor Jihoon, Nara menelfon pria nya itu "halo sayang" sapa nya ketika sudah di angkat
"Aku hari ini main ke kantor kamu, tapi aku di tahan di bawah, katanya harus buat perjanjian dulu kalau mau ketemu kamu" ucap Nara pada Jihoon di seberang sana
"Yaudah sayang bilang aja ke resepsionis kalau kamu istri aku. Nanti aku telfon ke meja resepsionis untuk izinin kamu masuk" balas Jihoon
"Aku tadi udah bilang kalau aku pacar kamu. Tapi katanya orang yang namanya Lee Yoona aku cuma ngaku ngaku, bahkan aku di bilang Sasaeng fans sama dia. trus aku di suruh pulang aja" adu Nara sedikit sedih kepada Jihoon
"Kurang ajar! Kamu tunggu dibawah ya sayang, aku jemput kamu" umpat Jihoon dari sebrang sana terdengar sangat emosi
Setelah itu, sambungan telfon di putus oleh Jihoon. Tak butuh waktu lama, jihoon yang sedang sibuk dengan dokumennya di kantor segera menghentikan aktivitasnya. Ia segera menuju ke lantai dasar
Di dalam lift, Jihoon menghubungi seseorang "halo Daniel, tolong bantu saya sampaikan ke bagian personalia, segera pecat karyawan yang bernama Lee Yoona. Alasannya dia harus kembali belajar etika dasar"
Ketika lift berbunyi 'ting' dengan sedikit terburu buru Jihoon berjalan keluar. Ia terkejut di luar kantornya, ia melihat Karyawan Lee Yoona sedang menunjuk nunjuk Nara dengan kasar. Segera Jihoon berjalan keluar menghampiri Nara
"Mba masih belom pergi juga?!!! Satpam!! seret dia keluar!!" Bentak Yoona dengan nada tinggi. Ia masih belum sadar ada Jihoon di belakangnya
Saat tepat berada di depan kedua wanita yang sedang berselisih itu, Jihoon segera menengahi "Stop! Pa satpam diam di tempat!!" Bentaknya kepada Yoona dan satpam yang hendak menuruti ucapan Yoona
Karyawan Lee Yoona tadi langsung menundukkan kepada saat menyadari kehadiran Jihoon
"H-halo P-pak Jihoon. Maaf pak, ini ada orang yang ngaku ngaku jdi—"
"DIAM!!" Bentak Jihoon kembali. Ia tidak terima Nara di perlakukan seperti itu
Nara segera memeluk jihoon guna menenangkan Jihoon dari amarahnya. Tak lama Tangan kirinya beralih menggenggam tangan jihoon, tangan kanannya mengangkat tinggi tinggi bekal yang ia bawa "udah ya Ji, kita keruang kamu aja. aku bawa bekal, kita makan bareng bareng. Aku suapin deh hehehe" senyum Nara senang. Emosi Jihoon sedikit mereda. Ia mengusap kepala Nara lembut
Dengan tatapan tajam dan masih tersisa sedikit emosi dalam dirinya, Jihoon menatap karyawan lancang yang kini masih berdiri menunduk di hadapannya "calon istri saya ga perlu buat perjanjian untuk ketemu saya. Silahkan kamu temui bagian personalia, dan segera kemas barang barang kamu. Latih kembali etika dalam diri kamu"
Karyawan tersebut terkejut. Menurutnya kesalahan yang ia buat tidak terlalu fatal "t-tapi pak—" sebelum menyelesaikan kalimatnya, Jihoon sudah beranjak pergi
Jihoon membawa Nara masuk kedalam kantor miliknya. Ia memperkenalkan Nara sebagai calon istrinya kepada siapapun karyawan yang dia temui di dalam supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihornie Not Jihoonie 2
FanfictionSQUEL DARI JIHORNIE NOT JIHOONIE Jihoon menarik tangan Nara hingga Nara jatuh dipangkuan jihoon yang sedang duduk. Jihoon tidak membuang kesempatan. Ia langsung memeluk pinggang Nara agar gadis itu tidak bisa pergi kemana mana lagi Nara tersipu ma...