Ketika Jina yang menangis heboh sudah kembali tenang, ibu Kim mengambil alih Jina. Sedangkan Nara dan minji lanjut berbincang. Tak sampai 5 menit, Jina kembali merengek. Nara meminta pak kang dan seunghee untuk keluar sebentar karena ia ingin menyusui Jina. Ia merasa tak nyaman jika ada lelaki di ruangannya saat sedang menyusui
Setelah pak kang dan seunghee keluar, Nara mengeluarkan payudaranya. Dengan semangat Jina kecil melahap hingga merasa kenyang dan kembali tertidur
Sambil menyusui Jina, ia juga sesekali bertanya mengenai minji kepada minji sendiri. Yang Nara ketahui saat ini, minji merupakan anak dari keluarga kolongmerat. Minji bilang bahwa ia punya kakak laki laki seorang artis terkenal. Nara sangat bersemangat membahas hal itu bersama minji. Lalu Betapa terkejutnya Nara ternyata minji mengenal Jihoon. Minji bilang kalau dirinya dan jihoon pernah beberapa kali bertemu saat sedang menghadiri acara pertemuan bisnis keluarga. Minji juga terkejut saat tahu bahwa Jihoon lah yang menghamili Nara. Namun minji tahu Jihoon bukan orang jahat,
"Jihoon pasti akan bertanggung jawab sama kamu kok nar. Aku kenal Jihoon, dia orang baik" yakin minji. Nara tersenyum.
"Aku tahu kok. Aku tahu Jihoon orang baik. Tapi kalo soal tanggung jawab, aku rasa Jihoon ga bisa. Entah ga bisa atau justru jihoon gak tertarik untuk tanggungjawab." Ucap Nara setelah ia tersadar sampai saat ini Jihoon belum berkata akan tanggungjawab pada dirinya. Jihoon hanya sempat berkata Jina adalah anaknya
Nara tersenyum getir "ah udah lah kak. Aku lagi ga mau bahas Jihoon. Kalau bisa aku malah mau lupain Jihoon aja" mata Nara berkaca kaca
Nara menunduk menatap Jina yang sudah tertidur pulas. Bayi mung itu di kembalikan ke ruang bayi oleh suster. Tak lama setelah suster menghilang dari pandangan Nara, Nara baru ingat mengenai biaya persalinan. Gadis itu meminta seunghee untuk menemaninya keluar ruangan menuju bagian administrasi. Awalnya seunghee menolak keras, sebagai gantinya ia menawarkan diri untuk mewakili Nara mengurus pembayaran. Namun Nara kekeh untuk membayarnya sendiri. Ia meraih dompet nya yang ada di dalam tas. Untungnya ia membawa debit
Akhirnya seunghee menuruti keinginan Nara. Ia meminjam kursi roda milik rumah sakit yang tidak terpakai. Dengan hati hati seunghee membantu Nara turun dari ranjang untuk pindah duduk di kursi roda. Sesekali Nara meringis karena perutnya terasa sedikit sakit
Sampai di tempat administrasi, Nara terkejut karena seluruh biaya persalinan dan perawatannya sudah di bayar lunas. Malah katanya kelebihan. Petugas administrasi menyerahkan uang 10 juta cash sebagai kembalian. Nara menerima uang tersebut dengan kebingungan
"Mba kalau boleh tahu, seluruh pembayarannya atas nama siapa ya?" Tanya Nara hati hati
Petugas administrasi dengan ramah menjawab "atas nama Ayah Jina kak"
Seketika Nara tahu siapa dalang di balik ini semua. Tangan Nara mengepal marah. Ia marah karena dengan lancangnya Jihoon membayar semua biaya persalinan Nara namun sosok jihoon sendiri tidak lagi menampakkan diri di hadapan Nara sejak hari persalinan. Matanya memanas, tak kuasa air matanya jatuh menetes. Seunghee yang berada di belakangnya mencengkram kedua pundak Nara untuk membantu menguatkan
Dengan dada yang sesak, Nara berusaha bicara "mba, total biaya yang di kasih sama Ayah Jina itu berapa ya mba? Dan boleh gak saya minta nomor rekeningnya?"
"Kemarin ayah Jina membayar dengan jumlah 80 juta, namun karena total biaya yang di butuhkan hanya 70 juta, maka saya kembalikan 10 jutanya ke mba" jelas petugas
Seketika mata Nara dan seunghee membelalak. Bagaimana bisa tagihan biayanya menjadi sebesar itu "70 juta mba?! Mba ga salah?"
"Bener kok mba, biaya persalinan 20 juta, kamar inap VIP 45 juta, sisa perawatan termasuk obat 5 juta" ucap petugasnya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihornie Not Jihoonie 2
FanfictionSQUEL DARI JIHORNIE NOT JIHOONIE Jihoon menarik tangan Nara hingga Nara jatuh dipangkuan jihoon yang sedang duduk. Jihoon tidak membuang kesempatan. Ia langsung memeluk pinggang Nara agar gadis itu tidak bisa pergi kemana mana lagi Nara tersipu ma...