Top: Senju (male)Bottom: Sanzu
Happy reading ~
Ruangan itu sudah sepi sejak satu jam yang lalu. Semua lampu sudah dimatikan, kecuali yang terdapat di sudut ruangan dekat jendela. Lampu di sana masih menyala karena ada seseorang yang menempati tempat tersebut. Lelaki yang menempati meja di dekat jendela itu sebenarnya tidak benar-benar membutuhkan penerangan karena ia tidak sedang bekerja.
Akashi Haruchiyo duduk bersandar di kursi dengan kedua tangan dilipat di depan dada. Keningnya berkerut dan matanya menyipit menatap lekat-lekat ponsel yang tergeletak di meja kerjanya. Ia menggigit bibir dan tidak habis pikir kenapa benda persegi itu tidak berdering. Tidak berkelap-kelip, tidak bergetar, tidak melakukan apapun!
Ia memutar kursi menghadap jendela besar dan memandang ke bawah, memerhatikan mobil-mobil yang berseliweran di jalan raya kota Tokyo dengan tatapan menerawang. Langit sudah gelap. Ia melirik jam tangan dan mendesah. Jam tujuh lewat, dengan sekali sentakan ia memutar kembali kursinya menghadap meja kerja.
"Kemana saja kau..?"Desis Haruchiyo memainkan ponsel nya.
"Kau berbicara dengan ponsel?..."
Haruchiyo mengangkat wajah dan menoleh. Hajime Kokonoi yang baru masuk ke ruangan menatap heran dirinya. Kokonoi perpaduan cantik dan tampan surainya putih sepunggung, bermata hitam dan kecil seperti kucing, dan berhidung mancung itu berusia 29 tahun, beberapa tahun lebih tua dari pada Haruchiyo, tetapi secara fisik lelaki itu tidak terlihat seperti pria dewasa seusia nya. Perawakannya kurus, pendek, dan wajah seperti pemuda remaja.
Di satu sisi Kokonoi menyukai hal yang berbau perekonomian seperti uang, di sisi lain dia dongkol setengah mati kalau ada orang yang menganggap remeh dirinya karena berpikir dia masih pemuda ingusan.
"Sudah selesai bekerja?..."tanya Haruchiyo ringan sambil menodongkan tubuh kedepan, menumpukan kedua siku di meja dan bertopang dagu.
Kokonoi mengangguk dan berjalan menuju sofa yang persis di depan meja Haruchiyo. "Bukankah kau sudah selesai bekerja sejak..."dia melirik jam dinding, "satu setengah jam yang lalu?..."tanya Kokonoi dengan alis terangkat.
Haruchiyo mendesah. "Memang..."jawab nya singkat sembari meletakkan kepala diatas meja, lalu mendesah keras sekali lagi. Mereka berdua sama-sama rekan kerja bedanya Kokonoi sebagai pengelola uang sedangkan Haruchiyo sebagai sekertaris.
Mereka berdua bekerja di sebuah perusahaan bernama 'Bonten' yang terkenal di Jepang. Untuk keterima di perusahaan itu cukup sulit karena Bonten hanya memerlukan karyawan-karyawan yang jujur dan bekerja dengan giat.
"Kenapa kau tampak lesu begitu...?"Tanya Kokonoi kepada Haruchiyo sembari menatap layar ponsel tengah bertukar pesan lewat ponselnya untuk seseorang yang dia cintai.
"Bukankah kau sangat menyukai hari Sabtu?..."
Haruchiyo mengangkat wajah menatap malas Kokonoi. Memang sabtu adalah hari yang ia sukai karena hari Sabtu adalah awal hari pekan yang di tunggu-tunggu. Tapi hari ini menjadi pengecualian, ia tidak sedang gembira ataupun bersemangat.
"Ohh... Aku mengerti..."Kata Kokonoi manggut-manggut, "belum menelepon rupanya..."
Haruchiyo hanya mengangguk lemah dan kembali membenamkan wajah nya dalam lipatan tangan di atas meja. Ia melirik ponselnya, seakan sudah bulat dengan tekadnya ia mengambil benda persegi itu dan melemparnya kedalam tas.

KAMU SEDANG MEMBACA
All X Sanzu (Oneshoot/twoshoot)
AcakAuthor buat Oneshoot/twoshoot Sanzu supaya ada asupan:V... kan lumayan buat ide juga Karakter milik Ken Wakui sensei saya hanya meminjam. BL⚠️ All X Sanzu Sanzu (Bottom) All (Top) Bagi penyuka BxB silahkan baca bagi yang tidak menyukai nya skip/tak...