ONE

3.3K 415 42
                                    

ENJOY!




Di sebuah rumah dengan nuansa putih, aku sedang duduk dimeja makan dan memperhatikan setiap sudut rumah itu. Ya, aku sedang berada dirumah gadis yang beberapa saat lalu menawarkan ku untuk kerumahnya dengan alasan kedinginan. Kenapa aku mau ikut? Yah, kalian mungkin tidak akan percaya dengan ceritaku tapi tetap akan kuceritakan.

•••

Setelah mengalami kebingungan yang lama karena aku dikejutkan dengan seorang gadis yang menyebutkan bahwa waktu itu sore hari, padahal jelas jelas saat itu malam hari.

Haha, awalnya aku memang berpikir seperti itu.

TAPI!

Ketika aku melihat sekitar gadis tersebut, apa yang dikatakan nya memang benar. Saat itu sore hari, pemandangan jalanan kota yang berbeda dan halte bus yang ku tempati ramai akan orang-orang gila, beberapa menit sebelumnya hanya aku yang berada dihalte ini.

Aku yang panik pun memutar-mutarkan badan ku untuk melihat lebih jelas pemandangan sekitar sampai pada orang-orang memandang ku dengan tatapan seakan aku orang yang punya gangguan kejiwaan. Gadis—yang kuketahui bernama Dayeon—itu menarik tangan ku dengan cepat dan menyeret ku untuk segera pergi dari halte bus, sekilas kulihat telinganya memerah.

Karena masih belum bisa mencerna situasi apa yang sedang terjadi pada ku, aku hanya pasrah ditarik Dayeon mengikutinya. Dipikir-pikir dia memanggil dengan nama ku, dengan alasan itu aku memutuskan percaya bahwa mungkin dia mengenal ku dengan baik--walaupun aku sendiri tidak kenal dia.

Sesampainya dirumah, Dayeon masuk dan menyeretku kedalam kamarnya, menyuruh ku untuk segera berganti pakaian yang basah karena hujan dengan pakaian milik nya. Sementara dia akan memasakkan makanan untuk dia, dan kakek nya—bonus aku.

Aku menurut dan mulai berganti pakaian, sebenarnya aku ingin mandi tapi tidak baik banyak-banyak merepotkan orang asing. Beruntung udah ditolong.

Saat akan melepas pakaian yang tertempel dibadan, aku baru sadar bahwa pakaian yang kupakai bukan lagi setelan kantor melainkan setelan sekolah, kulihat nametag yang tersemat didada bagian kiri ku.

Shin [Name]

Namanya memang benar nama ku tapi didepan nya ini sebuah marga? Hmm, tulisan ini gaya tulisan hangeul Yang benar saja? Sebenarnya apa yang terjadi?

Baiklah, pikirkan itu nanti sekarang waktunya ganti pakaian. Brrrr... DINGIN!

Akupun melepas setelan sekolah—yang kuyakini sama persis dengan punya Dayeon—dan membuka lemari untuk melihat baju apa yang cocok untuk kupakai.

Maaf Dayeon, permisiii... batinku meringis merasa tidak sopan.

Aku memilih sweater tebal berwarna pink terang dengan celana training merah maroon, aku bersyukur yang basah hanya pakaian luar saja jadi aku tidak perlu berganti pakaian dalam. Selesai dengan urusan pakaian, aku keluar kamar dan menuju ke tempat meja makan.

•••

Kembali ke waktu sekarang, setelah berdiam diri dengan segala pikiran yang mengelana selama hampir 30 menit, aku masih tidak dapat mengerti situasi apa yang menimpa ku tapi secara garis besar dapat kusimpulkan.

Dunia ini bukan tempat tinggal ku—maksud ku dengan segala keanehan yang menimpa diri ini, ini memang masih dibumi hanya saja mungkin bukan bumi yang biasa kutinggali. Dilihat dari segala tulisan berbentuk hangeul mungkin latar belakang tempat ini di Korea—entah Selatan atau Utara—anehnya lagi aku bisa mengerti tulisan atau pembicaraan antar Dayeon dan kakek nya yang sedang berbincang ringan seakan ada alat penerjemah otomatis di dalam indra pendengar ku. Aku hanya melamun sebentar padahal.

CONNECTION [High School Soldier]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang