[Rate M]
Aku mengira ini mimpi... tapi tidak sepenuhnya mimpi.
Oh ayolah! AKU HANYA MELAMUN SEBENTAR, SADAR SADAR SUDAH BEDA DUNIA?!
[!] Bahasa baku/non baku
[!] Toxic Area🚫
[!] Lemon🌚
[!] Don't copy this messy story, I know you are more talented...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedari tadi kau hanya menghela nafas, merasa lelah menghadapi dua makhluk yang sekarang sedang berdiri di masing-masing sisi ranjang tempat kau berbaring.
"Baiklah, biar aku saja yang memperkenalkan kalian. Leejin, ini Luca bos ku di toko kelontong tempat ku bekerja. Bos, ini Leejin teman masa kecil ku." kata mu memperkenalkan mereka.
Leejin dan Luca saling bertatap mata kemudian sama-sama memalingkan wajah.
"Kau tidak perlu mengenalkan nya, aku tidak peduli." Kata Leejin dengan nada datar.
"Ck, hei coba lebih sopan sedikit, kau pikir aku juga peduli siapa kau?" balas Luca sambil mendecakkan lidahnya.
"Kalian harus berkenalan, tak kenal maka tak cinta." kata mu dengan menampilkan senyum manis palsu agar mereka setuju.
Mereka berdua terdiam.
Suasana hening untuk beberapa saat, sampai akhirnya kau menghela nafas lagi untuk kesekian kali nya hari ini.
"Baiklah-baiklah, kalian tak perlu kenal tak apa. Lupakan saja masalah itu, aku tahu kenapa Leejin di sini, tapi bos... Kau kenapa bisa tahu aku disini?" tanya mu menghadap nya.
"Hmm, gimana ya~?" Luca terlihat berlagak berpikir dengan menaruh jari telunjuk di dagu nya.
"Aku sedang mengunjungi seseorang disini, lalu melihat kau saat tak sengaja lewat kamar ini. Jadi aku mengunjungi mu." lanjut nya sambil mengendikkan bahu.
"Bos... Kau baik sekali. Aku jadi terharu." kekeh mu karena merasa lucu dengan sikap nya.
"Begitu? Ahahaha" tawa Luca dengan sedikit terlihat semburat merah di pipi nya.
Kalian tertawa melupakan keberadaan Leejin.
"[Name], Dayeon ada di sini juga. Apa kau mau menemui nya?" tanya Leejin lalu tersenyum manis yang keliatan sus sekali, sambil menepuk pelan kepala mu.
Kau akhirnya menoleh menatap Leejin dengan mata berbinar lalu menganggukkan kepala secara liar. Kau mengulurkan kedua tangan meminta Leejin untuk membantu mu berjalan, Leejin terkekeh melihat reaksi mu. Lalu Leejin menyambut uluran tangan mu, tapi bukannya membantu berdiri ia malah menggendong mu dengan gaya koala.
"Loh heh, aku bisa berjalan sendiri kalo dibantu." kata mu dengan pipi yang sedikit memerah, tapi tetap bergerak melingkarkan kedua kaki mu kepinggang nya.
"Kau masih sakit, biar aku yang menggendong mu untuk bertemu Dayeon." Leejin tidak mendengarkan perkataan mu, sekarang ia berjalan keluar kamar sambil menggendong mu gaya koala.
"Ah bos, aku bertemu Dayeon dulu. Bos pulang saja karena sudah malam, terima kasih sudah berkunjung!"kata mu terburu-buru karena Leejin yang berjalan cepat seakan ingin membawa mu jauh-jauh dari kamar inap mu. Akhirnya kalian menghilang di balik pintu, meninggalkan Luca yang sekarang terdapat aura hitam muncul di sekitar nya.