lamaran rafael

1.3K 35 6
                                    

Lara


"Kamu suka lara dengan tempat ini? Sahut rafael ketika kami berada di salah satu resto di kota magelang.


" sangat raf.. thank you.." balasku sambil tersenyum tulus.


" thank you? For what? Tanya rafael bingung padaku.


" for everything to me"

Ucapku lagi yang tak lepas tersenyum.


Sudah hampir 2 bulan aku memilih menetap di sini. Sekedar melepas rasa penatku. Dan tanpa kusadari sepenuhnya berhasil walaupun aku masih merasa ada yang kurang dihatiku.


Rafael hampir tiap minggu menemaniku disni. Dia memang baik bahkan terlalu baik. Seperti sekarang dia mengajakku ke sebuah resto dipinggir kota magelang. Tempat yang sangat indah entah bagaimana yang punya resto ini membuat suasananya begitu nyaman dan romantis.


" kapan kamu berniat kembali ke jakarta? Tanya rafael padaku disela sela dia meneguk segelas minuman.

Pertanyaannya membuatku tertegun. Belum ada pemikiran untuk kembali.


" tidak tau raf" kataku menggeleng lemah.

Rafael meraih pergelangan tanganku menyentuhnya dengan lembut. Dan membuat dadaku berdesir atas perlakuannya.


" lara aku tau ini pahit, tapi tidak sebaiknya kamu selalu lari dari kenyataan hadapilah setiap detil permasalahanmu"

Ujar rafael yang membuatku hampir terpana dengan ucapannya.


" aku hanya ngerasa sendiri raf.. tidak ada yang dapat ku percaya.."


" ada aku lara.. jangan kamu pikir dimas tidak tersiksa di jakarta karena tidak adanya kamu.. aku yakin dia pasti tersiksa" ucap rafael dan alisku bertaut mendengar ucapannya.


" jangan bercanda raf mana mungkin, jelas jelas aku dicerai olehnya.." kataku sambil tertawa kecil.

Rafael hanya tersenyum membalas ucapanku. Tatapannya datar berusaha mengalihkan pandangannya dariku.


"tapi kenapa aku yakin kalo dia merasa kehilanganmu" bisik rafael lirih tanpa mau menatapku dia hanya memandangi pemandangan yang ada di depannya.


"sudahlah raf aku tidak mau mengingatnya" keluhku bosan.


"okey kalo begitu, sebenarnya ada yang mau aku bicarakan padamu? ucap rafael sambil mentapku lekat. dia tidak pernah seserius ini.


"apa? tanyaku.


"aku bingung harus memulainya dari mana, aku ingin melamarmu lara menjadi istriku, apa kamu bersedia?


rafael melamarku hari ini, dia mengeluarkan kotak beludru berwarna biru, sebuah cincin cantik dengan logo hati berada didalamnya. apa yang harus kukatakan dia memang baik bahkan kelewat baik padaku. rasanya tidak sanggup aku menolaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

marriage without loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang