dia kembali datang

1.5K 25 0
                                    

BAB 3

jam menunjukkan pukul tujuh pagi, semburat cahaya memasuki jendela kamar lara, membuat dirinya terbangun. Dia menggeliat malas di tempat tidurnya. Pikirannya menerawang terakhir kali apa yang terjadi di flatnya ini. Dia mulai berfikir dimas, tetapi lelaki itu sudah tidak lagi berada di flatnya, tubuhnya masih berpakaian lengkap. Lara menghela napas bersyukur tidak terjadi apa apa dengan dirinya tadi malam, ternyata dimas masih memiliki hati terhadapnya.

Lara menuruni tangga dari flatnya keluar menuju tempat kerjanya.

"lara.." sahut seseorang yang membuat lara terperanjat mendengarnya, suara yang pernah dia sayangi namun sekarang terasa menyakitkan. Aldo berdiri di hadapannya. Wajahnya menegang ketika mengamati lara.

"aldo.. maaf aku harus pergi..!ucap lara segera menjauhinya sebelum lara sempat pergi aldo sudah menahannya menggenggam tangan lara.

"lara tolong dengarkan aku, susah payah aku menemukanmu, aku tidak bisa melupakanmu begitu saja"

sanggah aldo memohon, suaranya menandakan kesakitan. Tapi kesakitan lara lebih dari yang aldo rasakan.

"bukannya kau sudah terbiasa tanpa aku, dan kau dikelilingi wanita yang bisa kau tiduri semaumu..!

"tidak lara tolong maafkan aku, aku hampir gila mencarimu.." aldo terus menahan tangan lara mencengkramnya kuat kuat agar lara tidak pergi meninggalkannya.

"aldo lepaskan sakit...! lara meringis kesakitan.

"lepaskan dia " bentak sesorang dengan nada marah terlontar dari bibir dimas yang tiba tiba sudah berada di area itu. Dimas melayangkan tinju yang bertubi tubi menghajar wajah aldo. Setelah aldo lemas tidak berdaya, dimas menyeret tangan lara untuk segera masuk ke mobilnya.

Selama menyetir mobil dimas menatap jalanan dengan tatapan tajam. Wajahnya masih marah, lara tidak berani menegurnya, lara hanya terdiam tertunduk menahan nyeri di dadanya.

"siapa dia... apa dia pacarmu kenapa kau tidak menceritakan dia kepadaku? Tiba tiba dimas memberikan segunung pertanyaan menimpahi lara.

"kenapa kau tanya banyak sekali.."ucap lara kesal.

"sudah jawab saja aku tidak suka laki laki itu dia kasar lara..!

"kenapa harus ku jawab tidak ada hubungannya denganmu..!

"kau ini lupa aku ini calon suami mu apapun berkaitan denganmu aku harus tau, masa begitu saja kau tidak mengerti" dengus dimas kesal melihat lara yang keras kepala.

"aldo mantanku dia sepertinya ingin kembali padaku.." jawab lara lirih.

Dimas memandangi lara tajam rasanya ingin menelan lara bulat bulat kedalam mulutnya.

"kalau begitu mulai sekarang aku akan antar jemput kau..! sebelum lara sempat membantah dimas sudah mau memarahinya lagi. Lara hanya mengangguk mengiyakan.

Lara berusaha bekerja dengan sebaik- baiknya dihilangkan semua permasalahan yang akhir akhir ini membuatnya pusing, tetapi tetap saja pikirannya tertuju pada dimas dengan semua sikap dan perlakuannya yang tidak bisa dimengerti oleh lara.

****

ponsel lara berdering membuatnya terlonjak dari lamunannya, lara melirik yang tertera nama aldo disana, ragu ragu dia meraih ponselnya yang berada di meja, namun tiba tiba sesorang telah mengambilnya lebih dulu dan melempar ponsel lara hingga terbanting kelantai tanpa bentuk lagi.

"dimas...! sahut lara dengan mata yang menyala nyala. Dimas menatap lara tajam amarahnya tertahan di bibirnya. "sudah kubilang jangan hiraukan dia..."bentak dimas dengan marah. Lara menggeram kesal kepada dimas sambil sekilas melihat ponselnya yang sudah tidak dapat digunakan lagi.

marriage without loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang