promise him

1.6K 24 3
                                    

BAB 2

sekitar jam 4 sore dimas akan menjemput lara di flatnya nanti, hari ini dia akan di perkenalkan oleh ibunya, kurir juga telah mengantarkan gaun manis satin berwarna hijau muda sangat elegan. Lara tau gaun ini sangat mahal dari perancang ternama pula. Lara mengenakan gaun itu dan pas membalut manis di tubuhnya, lara pun hanya membubuhkan sedikit make up di wajahnya.

"tok ..tok.." suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya dengan segera dia menghampirinya.

" hai lara kenapa flat ini liftnya rusak, aku lelah sekali ! seseorang yang dia kenal menyapanya wajah yang kelelahan dengan keringat di dahi nya, walaupun begitu dimas masih terlihat tampan dengan wajah yang blesteran, dimas mengenakan pakaian setelan kemeja rapih.

"iya.. liftnya rusak, biasanya kau menungguku dibawah...!

"aku kan juga ingin melihat kamarmu, ternyata kecil sekali yaa.."ucapan dimas membuat lara mendengus kesal.

"aku kan hanya tinggal sendiri untuk apa besar besar..! dimas tersenyum simpul melihat wajah lara kesal.

"tenang sebentar lagi kau kan akan pindah kerumah ku...! seru dimas santai.

****

lara tiba di sebuah rumah mewah dengan kawasan elite, yang di depannya terdapat halaman yang luas dengan mawar yang ditanami dengan rapih. Lara menggigit bibirnya membayangkan ibu dimas yang takutnya bersifat kejam dengannya, bagaimana kalau ibu dimas tidak suka dengannya. Dimas merasakan kegundahan lara.

"tidak apa apa ibuku baik lara..dia pasti senang sekali melihatmu.." digenggamnya tangan lara untuk pertama kalinya, seakan dimas memberikan kekuatan di hatinya, lara kemudian tersenyum tulus.

Lara mengikuti langkah kaki dimas yang menuju halaman belakang, dia melihat dua sosok yang sedang duduk dikursi halaman yang satu masih sangat muda.

"hai mama.."sapa dimas sambil mencium kening ibunya dengan tulus.

"dim.. siapa wanita ini.. boleh mama tau..! sahut kaira dengan seulas senyum hangat dibibirnya.

"dia lara... dia pacarku..!ucap dimas memperkenalkan lara.

"lara tante.."

"akhirnya kakak aku ini membawa wanita yang di kenalkan kepada kita yaa ma, oh ya aku marsha adik kak dimas.." sahut marsya senang.

"kamu cantik sekali sayang..."ucap kaira memuji lara dengan tulus, pipi lara merona.

"terima kasih tante..!

wanita yang hampir setengah abad ini masih sangat cantik dengan dibalut sweater coklat, lara mengetahui kalau ibunya dimas pasti dulunya sangat cantik walupun berkas kerutan mengenai dahinya.

"lara... apa kamu sudah yakin dengan dimas? Segala tingkah lakunya dimas pasti akan membuatmu kesal lara..! sahut ibunya dimas sambil menggenggam tangan lara lembut.

"pastilah mama, tidak mungkin aku mengajaknya kesini kalau dia tidak yakin..! dimas menyanggah perkataan mamanya dengan percaya diri.

"benar itu lara?

"iya tante saya yakin..! jawab lara pelan. Lara memarahi dirinya dalam hati apa yang dia telah katakan kepada wanita yang baik hati ini. Pasti wanita ini akan hancur kalau tau pernikahan ini pemaksaan putranya sendiri.

"baiklah dimana keluargamu lara kami akan mendatanginya.."

lara menggeleng sesaat mendengar pertanyaan ibunya dimas.

"aku sudah tidak mempunyai keluarga, aku seorang diri.. orang tuaku meninggal beberapa tahun yang lalu..! jawabnya yang terlihat sedih.

"oh maaf, kalau begitu kita akan segera mempersiapkan semuanya mulai dari sekarang.."

marriage without loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang