Bab 5

98 5 0
                                    

"Andrana Belyn, bangun jangan rebahan terus" ucap Leah ketika memasuki kamar putrinya dan tak lupa ibu satu anak itu merapikan handuk yang berada di kasur lalu meletakkan di gantungan.

"Terus mama maunya aku ngapain?" tanya Andra tambah kesal, jelas disini kegiatannya hanya rebahan. Mana ada orang yang di kurung bisa memasak atau bekerja.

"Ya.. setidaknya jangan berantakan"

"Terserah lagian ini kamar Andra" ucap Andra yang sebenarnya sengaja, ini semua demi Leah melepaskannya. Andra tahu Leah tidak pernah bisa sepenuhnya menerima kehadirannya kecuali ada yang di inginkan. Makanya Andra akan berusaha supaya Leah menyerah saja.

"Punya anak cuma bikin mama pusing" Leah benar-benar muak melihat tingkah putrinya selama ada disini. Syukurlah anaknya cuma satu jelas kalau ada lagi sungguh Leah tidak siap dalam segala hal.

"Mama juga bikin Andra pusing, baru saja hidup bersama, mama sudah mengeluh" jelas sebagai anak Andra tersinggung, seharusnya sebagai seorang ibu Leah tidak merasa keberatan--bukankah selama ini Andra tidak hidup dengan Leah? belum ada seminggu juga Leah sudah merasa kerepotan. Nasib banget punya kedua orang tua kandung tapi tidak ada yang siap memiliki--hasilnya kamilah yang menjadi korban. Ya Andra tidak mengatakan dirinya sendiri, di luar sana banyak sekali teman-teman yang senasib sama dengan dirinya bahkan harus berjuang sendiri.

"Oke mama salah, kamu benar" Leah lebih mengalahkan saja karena kedatangannya saat ini hanya untuk mengatakan kabar gembira. Wajah Andra juga sudah terlihat murung ini saatnya membuat Andra senang.

"Oh ya sayang, cepatan sekarang siap-siap di bawah ada Jacob. pria itu tampan sekali dan kayaknya kaya raya, ayo cepatan temui dia" Leah bahkan menarik lengan Andra untuk segera bergegas menuju kamar mandi.

"Ma.. Andra malas ketemu Jacob" keluh Andra bahkan kini kembali ketempat tidurnya.

"Kamu harus temui Jacob. kesempatan jangan di sia-siakan, Mama yakin di luar sana banyak wanita yang mau di posisi kamu saat ini" Leah sudah habis kesabaran melihat sifat anaknya yang rupanya masih patuh pada pemikiran aneh Hazel. hingga di cengkram nya pipi Andrana supaya tak lagi melawan.

"Iya Andra mau tapi syaratnya Andra mau telpon papa, Andra ingin tahu kabar Papa, Anna, Nora" ucap Andra mencari keuntungan. Sungguh Andra sangat merindukan Karlo dan kedua adiknya.

"Mama sudah di hubungi Karlo, katanya kamu memang seharusnya ada disini bersama mama, lagian percuma di telpon nomernya nggak aktif lagi, Karlo nggak mau tanggung jawab lagi untuk hidup kamu kedepannya"

"Bohong" Andra tersenyum namun air matanya mengalir. Sakit sekali rasanya saat mendengar Karlo memintanya tinggal bersama Leah. Andra Menangisi nasibnya ke depan pasti terkekang oleh Leah yang menuntut ini dan itu.

"Ya sudah nih hubungi kalau nggak percaya" Leah melemparkan handphonenya dan langsung di tangkap oleh Andra. Dan benar saja nomer Karlo tidak bisa di hubungi hingga membuat Andra kecewa.

"Ayo Andra jangan lelet dan jangan bikin mama kasar"

Leah memaksa Andra melepaskan pakaiannya bahkan saking takutnya Andra menolak bertemu dengan Jacob--Leah tidak mau keluar dari kamar Andrana, wanita itu ingin terus memantau pergerakan malas putrinya sampai kemudian berdandan cantik supaya Jacob semakin tertarik dengan Andrana.

"Pakai lipstik yang ini supaya bibir kamu semakin seksi menggoda" Leah menyodorkan lipstiknya untuk Andrana.

"Astaga mama, Andra sama Jacob nggak pacaran, ngapain harus menggoda sih?" Andra sangat kesal sekali, kesannya kaya murahan padahal berdandan itu bagi Andra supaya lebih percaya diri bukan untuk menggoda.

Aku akan bersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang