Bab 7

71 7 0
                                    

Ceklek.

"Andra. cepat temui temanmu di bawah" Leah ingin menutup pintu tapi.

"Malas" sahut Andra hingga Leah yang tadinya hanya di ambang pintu masuk lebih dalam.

"Mama juga malas menerima mereka tapi melihat banyaknya hadiah yang di bawa pria cupu itu--"

"Hah? Jadi bukan Jacob?" Tanya Andra dengan rasa penasaran--siapa pria itu? Tidak mau berlama-lama Andra bergegas keluar tapi.

"Tungga Andra" Leah mencengkeram tangan Andra.

"Kamu jangan macam-macam, kalau tidak? mama bisa lebih nekad dan kamu pasti menyesalinya" sambung Leah sebelum pergi.

Andra tidak mengerti maksud Leah yang mengancam. tanpa menjawab dia melanjutkan langkahnya menuju lantai bawah?

"Siapa?" tanya Andra pelan namun sangat mengagetkan pria itu.

"Aa aben" ucapnya sesekali mengatur pernapasan.

Andra yang sudah paham dengan sabar menunggu pria itu tenang, yeah pria ini sama seperti pria-pria yang pernah dia temui, syukurlah disini tidak ada Hazel kalau ada mampus lah pria ini di kerjai. Sambil menunggu ucapan pria itu, Andra mengamati pria ini--penampilannya tidak jauh beda dengan Dam, Andra semakin meneliti wajahnya siapa tahu pria ini pernah menjadi korban dari kelakuan nakalnya bersama Hazel.

Huk.. Hukh.. Mendengar pria itu batuk-batuk Andra dengan gesit memberikan air dibotol yang kebetulan pria itu kalungkan dileher.

"Kamu baik-baik saja kan Bene?" Shanen keluar dari persembunyian, cukup sudah memantau Bene yang menurutnya berhasil membuat Andra terpukau karena keunikan yang di ciptakannya.

"Shanen?" Panggil Andra sambil melirik Andreas juga ikut bergabung. Seketika perasaan Andra semakin buruk melihat Andreas apalagi wajahnya itu selalu tanpa dosa. Andra tidak suka melihat pria itu yang selalu ikut campur dan lihatlah Andreas kini ada di samping Shanen.

"Nah.. Ini dia Bene yang kemarin aku ceritakan, gimana Andra kamu tertarik?" tanya Shanen penuh harap.

Andra yang di tanya tanpa basa-basi oleh Shanen mengangguk kaku, entah kenapa Andra jika tidak ada Hazel pasti takut membuat pria cupu itu kecewa.

"Yes" teriak Shanen saking senangnya tanpa sadar Shanen memeluk Andreas.

"Syukurlah" Ah tidak salah Shanen mendandani Bene seburuk mungkin, lihatlah sepupunya ini baju dan celana bertabrakan warna dengan warna yang sangat ngejreng belum lagi ikat pinggangnya sengaja Shanen minta Bene pakai seatas-atasnya.

"Mulai sekarang Andra, Bene, kalian pacaran" ucap Shanen mempertegas keinginannya bersamaan di saat itu Bene gugup sampai ketumpahan air minum.

"Ikut saya" ucap Andreas sambil menarik Bene menuju kamar--meninggalkan kedua gadis itu yang kini terlihat kembali melanjutkan obrolan.

"Apa? Pacaran? kami baru ketemu belum ada 1 jam, maaf aku nggak bisa"

"Kamu harus pacaran dengan Bene, Lihat Bene sangat cupu dimana lagi kamu ketemu cowok yang modelnya kayak Bene? dia langka, dan syukurlah Bene mau sama kamu, siapa lagi pria cupu yang mau sama kamu nggak ada kan?" Shanen seketika merasa gagal melihat penolakan Andra yang menurutnya labil.

"Iya kamu benar tapi aku nggak mau pacaran" sahut Andra dengan wajah sebal yang tidak bisa di sembunyikannya.

"Tadi bukanya kamu tertarik? atau jangan-jangan tipe kamu sudah berubah? Pantas kemarin Jacob datang? sepertinya Jacob sekarang kesukaanmu ya?" Ucap Shanen kearah pembicaraan lain sesuai keresahan hatinya dan melihat raut wajah Andra yang tak bersahabat Shanen juga ikut semakin sinis.

Aku akan bersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang