Bab 6

95 8 0
                                    

Mendengar perkataan dari mulut pria itu, Andrana langsung meludahi wajah Andreas baginya perkataan itu sangat melecehkan. Bukannya melihat ekspresi tak terima malah Andrana yang mendengus kesal pasalnya pria itu hanya menarik satu sudut bibirnya--senyuman misterius itu membuat Andra semakin ingin kabur, lihat saja nanti kalau ada celah, Andra akan lari sekencang-kencangnya.

"Apa tadi katamu punya anak? Yang benar saja? umurku baru menginjak angka 17 tahun, masih sangat muda, kamu meminta aku hamil anakmu? Dan kamu pikir aku sudah punya uang yang banyak untuk memenuhi kebutuhan anakmu nanti" Andra bergidik ngeri membayangkan hal itu.

"Menggendong Nora saja yang usia 3 tahun aku kadang mengeluh, aku tidak suka membaca buku bagaimana nanti kalau anakmu ingin mendengarkan dongeng? Tabungan juga sama sekali belum ada untuk memenuhi kebutuhan bayimu, kira-kira aku harus memegang uang 1 milyar dulu supaya anakmu hidup terjamin"

Begitulah pemikiran Andrana. kelak anaknya hadir harus hidup dengan sejahtera, harus memiliki tempat tinggal atau tempat tidur yang nyaman, memiliki beberapa mainan, tidak kelaparan dan tentu saja sudah ada biaya sekolah dan kursus--Pokoknya jangan sampai anaknya ada di dunia hanya ada kehadirannya saja apalagi sampai anaknya harus ikut turun kejalan mencari uang sendiri saking orang tuanya tidak bertanggung jawab.

Bukan soal materi saja yang Andrana harus siapkan--yang tidak kalah penting yaitu cara mendidik anak. Ya mungkin dari sekarang Andrana harus menonton para psikolog anak berbicara serta ibu-ibu hebat di luar sana supaya bisa memberi edukasi yang tepat.

"Andrana, kamu nggak perlu memikirkan itu terlalu jauh, soal materi itu tanggung jawab lelaki, kamu hanya perlu menjadi seorang ibu yang penuh kasih sayang, pengertian, sabar dan tidak mudah emosi"

"Artinya kamu nggak lari dari tanggung jawab andai aku hamil?" Tanya Andra sangat gugup.

"Kamu terlalu serius, aku hanya bercanda, lagian aku nggak minat memiliki anak denganmu" ucap Andreas dengan senyum khasnya.

"Syukurlah, aku juga nggak minat anakku punya papa penjahat, suka mainin hati wanita khususnya hati Nara, penguntit, penjahat kelam*n yang cuma numpang hidup dirumah orang" ucap Andra menggebu-gebu tidak takut sama sekali apalagi Andreas terlihat menahan emosi.

Andreas memajukan wajahnya semakin dekat dengan wajah Andrana, Andrana siap-siap ingin meludahi lagi tapi Andreas.

Cup.

Sialan.. Dasar mesum gila. baru tadi Andrana mempertegas dirinya supaya semakin waspada tapi malah lemah seperti ini, apalagi jika hidup lebih lama lagi di bawah atap yang sama. Andrana tidak ingin mewarisi sifat Leah yang liar bebas asal bersentuhan dengan pria. Menjijikkan dan sangat murahan dirinya saat ini. Merasakan ciuman Andreas yang semakin panas, Andrana semakin meronta-ronta supaya terlepas dari Andreas.

Andra terisak-isak hingga membuat Andreas melepaskan ciumannya. Andra ingin muntah sangat jijik melihat Andreas yang masih erat memeluknya saat ini, Andra sudah tidak tahan tapi sebelum itu Andreas mencengkeram puncak kepala Andrana lalu ditarik rambut Andrana hingga mendongak menatap wajahnya.

"Kalau aku penjahat sudah dari awal aku melakukan hal yang tidak kamu inginkan, jadilah penurut, jadilah gadis yang manis, jangan main-main denganku dan jangan buat aku pusing" bisik Andreas hingga membuat Andrana semakin tak tahan.

Huek.. Andrana muntah mengenai lengan dan dada bidang Andreas, siapa suruh masih menempel padahal jelas-jelas Andra sangat mual, sialnya lagi Andrana ingin muntah tapi Andreas dengan gerak cepat menutup mulut Andra lalu mengangkat bokong Andra menuju kamar mandi. Sangat menjijikkan tapi pria itu terlihat biasa saja.

Tanpa Andra sadari--Jacob mengepalkan tangannya melihat aktivitas yang seharusnya dialah pasangan Andra untuk? Ah lupakan.

"Siapa pria itu? Kenapa Andra sangat murahan membiarkan bibir serta wajahnya dinikmati, sialan wanita itu munafik"

Jacob meremas kuat hadiah yang kini sudah berpindah tempat, kalau bukan karena Leah yang menahan, Jacob sudah menghajar pria beruntung itu karena membuat targetnya menangis, Pria itu berjanji jika dia akan lembut memperlakukan Andra jika sudah luluh nanti.

"Dia Andreas, dia hanya teman mesraku, haha sakit sekali rasanya, bersamaku dia menolak, tapi tidak apa? yang penting Andra sudah tidak terkejut lagi dan mungkin akan terbiasa menerima ciuman dari pria" ucap Leah dengan senyum pahitnya.

Leah mengakui jika dialah ibu yang sangat buruk di dunia ini--kejahatan pertama Leah hampir membunuh Andra saat masih ada dalam kandungan namun saat itu Karlo sampai bersimpuh memohon supaya jangan melakukan dosa itu. kedua Leah selalu memperlakukan Andra seperti orang dewasa maksudnya Leah kesal setiap Andra menangis rewel saat balita hingga tak jarang Andra selalu menerima pukulan dan cubitan di pantat serta perutnya, intinya Leah tidak ingin direpotkan. Ketiga saat bercerai Leah tidak ingin Andra ikut dengannya, Leah memberikan Andra kecil pada Karlo karena memang dasarnya Leah tidak siap dengan kehadiran Andrana Belyn.

Dan kejahatan terus saja Leah lakukan sampai Andra saat ini remaja tapi anak itu benar-benar bodoh masih saja setiap beberapa tahun mengunjunginya--walaupun ada kalanya Leah keberatan tapi seperti biasa Karlo memohon supaya menerima Andra.

Andra ingin di peluk, Andra ingin memperlihatkan nilai rapotnya, Andra ingin tidur denganmu Leah,
Kasihan anakku merindukan mamanya--Ya itulah ucapan Karlo sangat memelas sambil menggendong Andra yang tertidur 10 tahun yang lalu.

Jahat sangat jahat, itu hanya beberapa yang Leah ingat dari semua sikap buruknya pada Andrana, namun dari semua itu yang paling jahat adalah Levi Garcia papa kandung Andra yang saat ini semakin bahagia hidupnya kaya-raya berserta istri dan anaknya. Sialan Leah sangat dendam pada pria bejat itu, Levi menghancurkan hidup dan menghilangkan mimpi-mimpi Leah yang saat itu masih sangat muda, Tuan Levi penipu pria itu ternyata sudah memiliki istri lamun masih ingin merasakan tubuh wanita lain hingga hadirlah Andra.

Leah berjanji akan membuat pria itu malu di depan publik, Leah yakin dengan di libatkan Andra rencananya pasti akan berhasil.

"Maaf putriku kamu harus ikut terseret di lingkaran setan ini" ucap Leah sampai tidak sadar Jacob sudah pergi sedari tadi.

***

Andra dengan perasaan yang tidak enak keluar dari kamar mandi di susul Andreas di belakangnya, Andra benar-benar ketakutan dengan pria asing ini. Jangan buat pria brengsek ini marah intinya harus tunduk dan nurut kalau tidak Andra tidak mau di perlukan buruk lagi.

Papa, andai papa lihat apa yang Andreas lakukan, apa papa akan melindungi Andra saat ini? Dasar pilih kasih kenapa hanya Anna dan Nora? Apa karena umur Andra sudah masuk 17 tahun jadinya Andra sudah nggak boleh numpang lagi? Ucap Andra di dalam hati sampai nangis sesegukan menahan perih.

"Tidur lah"

Suara itu mampu membuat Andra langsung melempar tubuhnya kasar diatas ranjang. Sumpah Andrana takut dengan tatapan Andreas, pria itu bukan suaminya kan? tapi kenapa Andra harus patuh?

Aku bisa sendiri, aku bisa? ingin sekali Andra ucapkan sedari tadi tapi Andra tidak berani melawan Andreas yang bertubuh tinggi besar, maaf nyali Andra ciut sebelum kabur.

Menyesal kenapa harus terkurung di sini? Menyesal harus menginjakkan kaki di kota ini? Andra ingin pulang, ingin sekali mengiba supaya Karlo mau menerimanya kembali. Kalaupun tidak diterima Andra akan pergi kerumah kontrakan Hazel dan nenek Lusi.

"Berhentilah menangis" ucap Andreas ketika menyelimuti gadis yang menurutnya sangatlah cengeng.

Andra mengigit bibirnya kuat sial semakin di suruh Andra semakin ingin teriak menangis. Kenapa pria tidak ada yang peka? Kenapa harus Andra yang harus patuh? Kenapa nggak Andreas saja? Andra berdoa semoga Andreas tiba-tiba menjadi pria culun saja supaya bisa Andra taklukkan.

Sedangkan Andreas memijat keningnya sakit sekali menahan diri melihat Andrana dibalik selimutnya. Ah sangat gila--tidak nyaman terasa basah belum di ganti hingga membuat pria itu membuka bajunya, perutnya juga terasa lengket belum terlalu bersih tapi tidak apa-apa yang penting gadis itu sudah nyaman. Dilihatnya lagi Andra yang kini sudah terlelap tidur, Astaga secepat itu.

"Aku akan bersamamu" Andra menginggau sambil tersenyum merasa tenang didalam mimpinya.

_______

Siapa orang yang Andra mimpi kan?

Tenang Andra pasti dapat pria yang baik.

Aku akan bersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang