chapter 9

72 0 0
                                    

Aku masih menikmati hal ini, dan aku juga berharap lisa merasakan hal yang sama.

Tapi semakin lama aku menyetubuhi Lisa di depan suaminya yang tertidur disamping kami.

Lisa semakin kehilangan akal sehatnya,
Bisa aku lihat dari beberapa keinginnanya,
Yang bergerak tengkurap, memegang miliku dan menggiringnya untuk masuk dengan posisi seperti ini.

Dan saat ini aku yang malah Khawatir bahwa william yang akan terbangun, dan bisa jadi saat ini william sedikit membuka matanya dan melihat perbuatan kami, terlebih ini adalah hal yang pertama kali aku lakukan,

Menyetubuhi seorang wanita yang sudah bersuami di samping suaminya sendiri.

Tapi aku tidak ingin mengecewakan Lisa.

Aku mengikuti apa yang ia ingin kan.

Dan semakin lama keinginan lisa juga semakin liar di mataku.

Setelah beberapa kali berganti posisi.
Kini lisa yang ada di atas ku.
Ia bergerak keatas kebawah membenturkan pinggul bagian dalamnya di atas pinggulku perlahan dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara.

Dan dari sudut pandang aku yang sedang rebahan, aku hampir bisa melihat semua tubuh lisa sejengkal demi sejengkal,

Sudah tidak ada selimut yang menutupi kami.

William bangun tamat riwayat kami.
Aku tidak bisa menolak apa yang Lisa inginkan saat ini, aku berdoa kepada diriku sendiri, semoga william tidak terbangun.
.
.
Aku sudah kehilangan hitungan ku, malam ini cukup liar,

Sampai puncaknya lisa menjatuhkan tubuhnya, di tubuh kecilku, dan lisa kelelahan dari suara napasnya.

Tapi aku merasa beruntung, Lisa saat ini tersenyum manis yang sangat indah kearahku,

Aku bisa menterjemahkanya, ia menyukai hal ini,

Lisa bergerak menciumi bibirku dengan penuh nafsu, dan sambil melirik kearah william yang tertidur menghadap kami.

Tapi sepertinya saat ini Lisa sudah tidak khawatir william terbangun.

Setelah cukup lama kami berciuman, aku memutuskan untuk  meninggalkan tenda, untuk keluar,

Dan membiarkan Lisa beristirahat yang mungkin dengan waktu yang hampir sedikit lagi mau terbit matahari.

Aku memakai kembali pakaianku dengan senyuman yang masih tidak mau pergi dari wajahku,
Dan aku memutuskan untuk tidak tidur malam ini.
.
.
.
Di pagi harinya, setelah cuci muka dan membereskan tenda yang tidak aku pakai.
Setelah itu William keluar dari tenda.

" Ooooooaaww,,, mmm, ooh,, pagi Levi, bangun mu cukup cepat yah??? "

Pertanyaan sederhana dari william yang baru bangun tidur

" Yah,,,,,,,,,,malam ini cukup dingin, aku kesulitan untuk tidur nyenyak "

Mungkin jawaban itu cukup bijak untuk pertanyaan william

" Hahahahha,,, yah,, kau bisa nyoba tidur nanti di perjalanan, dan dari sini mungkin nanti sore baru sampai ke kota, "

Lanjut william sambil bergerak ke tempat air untuk cuci muka.

Ternyata kekota dari desa william cukup jauh,
Yah,, aku tidak menyangka perjalanannya cukup panjang, tapi diselingi beberapa kebersamaan antara aku dan Lisa, aku tidak akan mengeluh
.
.
Setelah cukup siang, kami mulai kembali melanjutkan perjalannan, setelah membereskan semua barang kemping,
Dan mengembalikannya ke karapan pertama.

Lalu kami berempat berjalan menuju karapan,di antara perjalanan kami ke karapan itu.

Lisa menoleh kearahku yang berjalan di belakang, dengan senyum aneh dan sedikit nakal,
Dalam hati aku meminta Lisa untuk tidak tersenyum seperti itu kearahku, di khwatirkan william menyadari keanehan antara kami.
.
.................

Sesampainya di kota, mencari penginapan dan menuju pasar dari kota tersebut, Lisa membantu william menyiapkan barang dagangan,

Menurut william kami akan lama di kota ini, dan bertujuan untuk menghabiskan barang dagangannya.

Dan sepertinya aku punya banyak waktu untuk mencari informasi tambahan tentang dunia ini, terlebih di benua ini.

Lisi, terlihat menginginkan sesuatu kepada william, karena william sibuk dengan daganganya, dan kali ini aku yang jadi korban.

Di minta untuk menemani Lisi mencari apa yang ia inginkan, dasar anak anak, kemauan mereka banyak dan aneh aneh.

Mau tidak mau aku menemani Lisi seperti pengawal pribadi, atau lebih tepatnya seperti pembantu.
.
.
Dan setelah berkeliling pasar, kejadian yang sebenarnya tidak aku inginkan malah terjadi.
Lisi di culik,
Dalam hati aku malas menangani masalah ini, aku melihat dua orang membawa lari lisi,

Lisi sempat meminta pertolongan kearah ku, namun terputus oleh sebuah sapu tangan yang di berikan bius.

Dengan malas aku berjalan perlahan, namun memastikan aku tidak kehilangan jejak para penculiknya.

Aku akan memeinta hadiah kepada Lisi setelah menyelamatkannya nanti.

Yang mungkin permintaan itu tidak akan ia bayangkan sebelumnya.

Aku masih bergerak menuju tempat perginya para penculik,
Dalam perjalanan ini sambil berpikir, untuk tujuan apa mereka menculik Lisi?

Sindikat perdagangan manusia?
Sindikat perdagangan orga n tubuh?
Atau mungkin hanya ingin memuaskan nafsu mereka saja?

Yah,,, lagi pula siapa yang perduli.
Aku akan menghabisi mereka semua disini.
Dan mendapatkan apa yang aku minta untuk di lakukan Lisi setelah semuanya selesai.

KesunyianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang