chapter 15

45 0 0
                                    

Aku memutuskan untuk istirahat sejanak.
Sambil membersihkan kekacawan yang kami perbuat,

Aku berpikir, semua keadaan ini makin tidak sehat, dan semakin mengkhawatirkan.

Aku akan semakin sulit bergaul secara normal dengan lisa nantinya.

Tanpa kemunafikan, bukan berarti aku ingin hal ini berakhir dan tidak pernah terjadi lagi.

Hanya saja, di satu sisi, aku tidak ingin membuat hubungan antara william dan lisa berantakan karena kehadiran ku.

Aku tidak ingin keluarga yang tadinya bahagia sebelum kedatangan ku, malah berubah menjadi dipenuhi kengerian, dan jauh dari kata bahagia.

Tapi untuk sekarang aku akan membiarkanya seperti itu.
.
.
.
.
.
.
.
Aku sudah memberitahukan kepada William dan lisa,
Bahwa aku juga sudah memiliki pekerjaan,

Yah walaupun itu hanya sekedar membantu saja, bukan sebuah pekerjaan resmi.
Yaitu shift malam di penginapan.

Keluarga pemilik penginapan sudah memberikan kabar,

Bahwasanya mereka tidak keberatan aku, membantu disana,,

Aku sejatinya tidak membutuhkan uang,,

Aku memiliki koin emas yang sangat banyak di penyimpanan dimensi ku.

Semua ini hanya untuk formalitas saja.
.
.
.
.
.
Penginapan terlihat sibuk hari ini.

Banyak para petualang yang berkumpul berkelompok kelompok.

Tanpa pikir panjang aku langsung menuju dapur, untuk membersihkan piring...

Formalitas yang aku butuhkan untuk tidak dipandang sebagai beban,

Hanya menumpang tinggal di rumah william tanpa melakukan apapun.

Itu hanya akan jadi bahan gosip saja.

Aku membersihkan piring dan gelas yang kotor.
Dan setelah itu seseorang muncul.

Itu alice anak pemilik penginapan.

Ia menyapa ku sebentar dan menumpuk piring dan gelas di wastafel.

Dan itu berlangsung sampai dini hari.

Aku duduk di pojokan dapur, untuk istirahat.
Tidak melelahkan, cuma merepotkan.
Tapi aku butuh kondisi seperti ini.
.
.
.
.
.
" Oooh,,, tadi itu sangat membantu levi,
Aku tidak menyangka, kau juga biaa memasak!!!"

Nyonya pilik penginapan memujiku.

Aku hanya mengangguk,
Termasuk terhadap tawaranya tentang teh hangat..

Nyonya pemilik toko berjalan sambil membawa sebuah gelas yang cukup besar,
Dan tangannya yang lain membawa sepiring kentang goreng,,

Mungkin itu bonus untuk ku.

Tapi,, tidak ada angin tidak ada hujan,

Nyonya pemilik toko, tersandung jatuh dan menumpahkan teh hangat yang ia bawa.

Celanaku basah, dan menyerap sampai kekulit.

Nyonya pemilik penginapan berusaha meminta maaf dan juga bergegas mengambil lap bersih.

Aku berdiri,
Dan terlihat menyedihkan.

Tumpahan teh itu, malah terlihat seperti,
Aih seni.

" Aaahhh,, aku minta maaf levi,"
Jadi basah kan"

Katanya sambil mengelap elap celanaku yang basah.

" Ia,, tidak masalah, itu hanya kecelakaan. "

" Buka yah???"

Nyonya pemilik penginapan melihat ke arahku, meminta ijin untuk melepaskan celanaku.

Aku tidak yakin dengan ini,,
Ini seperti insiden yang berasal dari cerita rendahan.

Seseorang menjatuhkan minuman kepada mu,
Lalu melihat itu,, dengan takjub.
.
.
.
Aku mengangguk.
Nyonya pemilik toko menurunkan celanaku.
Dan tentu saja, miliku yang disana tentu saja terlihat jelas olehnya..

Tanpa peringatan ia memegangnya.

Aku bisa melihat mataya yang terbuka semakin lebar.

Lalu memasukanya ke dalam mulutnya.

Aku pribadi tidak menyangka hal ini akan terjadi.

Tak lama,
Nyonya pilik toko mengeluarkan miliku dari mulutnya,
Lalu berkata, sambil tersenyum dan mendekatkan telunjuknya di depan bibirnya.

" Ssssuuuuttt, jangan bilang siapa.pun,, yah!"

Dengan suara kecil itu yang ia ucapkan.

Aku menganguk kan kepalaku..
Mungkin dia sadar,,
Ini keadaan yang kurang baik.

Dan bila seseorang mengetahuinya,
Ini akan merusak reputasinya dan reputasi penginapannya.

Itu yang aku pikirkan.
Tapi.
Nyonya pilik penginapan malah melanjutkan, menghisap milik ku.

Aku tidak tau harus bereaksi seperti apa,
Kecuali membiarkanya..

Aku bisa merasakanya.
Dalam sampai ke tenggorokannya.

Aku penasaran, kenapa nyonya pemilik penginapan ini , sangat agresif.

Dalam ujuh benak ku,
Aku berpendaat mungkin, ia hanya penasaran seperti apa rasanya..

Tapi bukankan ia bisa melakukan nya kepada suaminya nya.
.
.
.
Aku berusaha menyeimbangkan tubuhku,
Dan pinggulku.

Dan tangan ku menjambak lembut rambut nyonya pemilik penginapan.
Yang kepalanya bergerak sangat Agresif.

Dan membiarkan semuanya mengalir.

.
.
Dari posisiku sekarang aku masih bisa melihat tangan kiri nyonya pemilik toko,

Bergerak kearah kemaluannya,
Dan menggesekan jari jemarinya.

Dan terdengar desahan dari mulutnya, yang penuh oleh milikku..

Setelah itu.
Ia berdiri dan menoleh kearah pintu masuk, dan berjalan kesana.

Sepertinya sudah selesai pikirku.
Tapi tak disangka,
Nyonya pemilik penginapan berjalan kearah pintu hanya untuk mengunci nya.

Dan berjalan kembali kearah ku.
Ia memegangi kedua pundaku,
Dan menekanya kebawah,
Seolah memberi intuksi untuk duduk.

Utuk saat ini aku hanya mengikuti keinginannya.

Dan setelah aku duduk, nyonya pemilik penginapan mendorong pundaku, yang sekarang posisiku berbaring terlentang.
Di lantai dapur.

KesunyianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang