5 penculik tumbang bersimbah darah.
Aku menenangkan lisi yang terlihat sock berat.
Dengan apa yang sudah menimpanya." Kau tidak perlu khawatir lagi sekarang!"
" Ta,,, tapi "
" Dengar lisi,,, anggap semua ini ngga pernah terjadi. "
" Aku masih takut "
" Aku bisa sedikit menghibur mu, "
Aku membawanya ke ruangan lain
Tampak cukup kumuh, dan tinggal sedikit di bersihkan, sebuah kewajaran dari tempat yang sudah lama tidak di huni.
Aku akan menenangkanya dengan cara yang mungkin akan di anggap oleh lisi aneh,
Tapi ini bagus untuk ku.
Aku meraba semua, bagian belakang tubuhnya, sambil memeluknya.
Mungkin itu cukup untuk menenagkan nya.
.
.
.
.
.
Aku mengatakan kepada lisi untuk tidak menceritakan apa yang sudah terjadi kepadanya,
Agar tidak membuat kedua orang tuanya tidak khawatir.Dan sepertinya ia menyetujuinya.
Hampir satu minggu kami di kota untuk berdagang,
Pada akhirnya kami kembali kedesa.
Selama satu minggu itu, aku sesekali bermain dengan lisa di beberapa tempat,
Makin hari lisa makin sulit aku kendalikan permintaannya sangat banyak, bahkan di tempat tempat yang kurang strategis dan cukup beresiko tinggi untuk diketahui oleh orang lain bahkan oleh william.
Menjauh darinya sesaat, aku pikir bukan ide yang buruk,
Dan agar membuat kegiatan itu lebih menarik saat terjadi.
Aku berjalan ke bar yang ada di sebuah inn.
Biasanya penginapan ini cukup ramai di kunjungi oleh para petualang dari kota atau pun dari tempat yang jauh yang kebetulan melewati desa ini untuk berburu monster atau hanya sekedar lewat.
Tentu saja, tidak ada minuman yang menarik yang bisa aku pesan disini selain yang cocok dengan kondisi tubuhku yang sekarang,
Memesan minuman beralkohol pun jelas tidak mungkin di berikan oleh pemilik penginapan,
Jadi memesan teh hangat dan beberapa makanan akan lebih masuk akal.
Chapter 2
................ PENGINAPAN BINTANG LIMA................" Selamat datang "
Sambutan pria paruh baya yang aku tau ia adalah pemilik dari penginapan ini,
Tubuhnya kurus kering, yang sepertinya sedang sakit.
Sesekali terlihat terihat terbatuk batuk, mungkin terkena tipes atau penyakint lainnya.
Pengetahuanku terhadap penyakit tidak luas, jadi aku tidak tau ia sakit apa,,
Dan yah,,, aku juga tidak perduli sih." Saya pesan teh hangat dan kentang goreng yang sedikit bayak yah!!!"
" Ya,, uhuk,,uhuk,, tunggu sebentar "
Jawabanya, sangat lemah, dan menghawatirkan,
Mungkin minggu depan pun ia sudah mati..
Yah walaupun itu cuma dugaaan ku saja,,Siapa tau para dewa masih menyayanginya dan memberikannya kesembuhan, mungkin.
Laki laki itu pergi kearah dapur,
Dan tak lama kemudian ia kembali lagi,
Dan melanjutkan membersihkan meja.Aku berusaha untuk mengajaknya mengobrol,
Walaupun mungkin itu akan membuatnya kesulitan, karena sakit.Biasanya orang yang sakit tidak suka di ajak ngobrol, dan lebih suka keheningan, itu yang aku tau.
" Apa tidak ada yang yang bekerja di sini, untuk membatu membersihkan penginapan? "
" Apa? "
Sepertinya ia tidak terlalu mandengar perkataan ku,, atau mungkin lebih pokus terhadap pekerjaan nya.
" Apa tidak ada yang yang bekerja di sini, untuk membatu membersihkan penginapan? "
Aku mengulanginya dengan suara yang cukup keras.
" Uhuk,, sebenarnya penginapan ini tidak butuh pegawai atau yang semisal hal itu,,
Kami saja cukup untuk merawat penginapan ini."Suaranya pelan dan lirih tapi aku masih bisa dengan jelas mendengarnya.
" Untuk penginapan yang cukup besar ini, aku ragu bisa dirawat dengan baik, kalu cuma hanya tuan dan istri tuan saja yang melakukannya. Terlebih kondisi tuan sepertinya sedang tidak sehat,, terlihat pucat soalnya"
" Ya, saya sedang tidak sehat, menurut tabib saya punya masalah penyakit yang banyak, dan sepertinya tidak masalah mengerjakan hal ini tanpa menyewa pegawai, dan ini pun bukan cuma saya dan istri saya saja yang melakukanya, anak saya juga ikut membantu."
" Jadi seperti itu "
" Saya jarang melihat mu, apa kau baru pindah dengan keluargamu didesa ini ?"
" Tidak, saya orang yang tinggal di rumah keluarga wiliam baru baru ini "
" Ooh,, kau adalah anak yang di temukan wiliam dalam kondisi babak belur itu yah,,
Aku jarang melihat mu."" Yah,, itu benar,, saya juga jarang keluar rumah, sih, karena sesekali kepala saya sering merasa sakit, kalau keluar rumah "
" Apa kau sudah ingat dari mana kau berasal? "
" Saya kurang yakin,, tapi saya sering mengingat sebuah kota yang banyak bangunan putinnya, tapi saya tidak tau itu dimana."
" Jadi seperti itu "
Yah walaupun itu cuma kebohongan saja, tapi aku rasa itu cukup meyakinkan.
Tak lama kemudian,
Seorang wanita cantik berambut merah masuk ke penginapan dari pintu samping." Ayah aku membawakan obatnya,, obatnya mahal,, sepertinya mereka mempermainkan harganya. "
" Ayah pikir itu wajar harga mahal, karena sulit membuatnya, "
" Apa tuan tidak mengguanakan potion penyembuh atau sihir penyembuh gitu? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesunyian
Fantasy18+ yang ngga kuat baca disarankan beralih ke yang lain. Levi, terdampar di sebuah dunia magis penuh lautan nafsu, ini perjalanan nya memenuhi gairah tersebut.