Aku tidak tau apa sebutan mereka, tapi aku sudah sering sekali melihat yang seperti mereka.
Mungkin ratusan kali, ketika pertama kali terdampar di dunia ini.Dulu mereka cukup menakutkan dimataku,dengan tubuh besar dan kekuatan yang besar juga.
Tapi sekarang entah kenapa aku bahkan malas bercampur bosan menghadapi mereka, karena aku yakin pertarungin ini akan sangat mudah, mereka bukan levelku.
" LEVIIII "
Lisa berteriak dan berlari kebelakang tubuhku.
Tentu saja mungkin Lisa tidak akan menyangka candaannya akan menjadi sungguhan seperti ini.Terlebih ia hanya pergi bersamaku, yang mungkin tidak tau seberapa kuat aku yang benarnya.
Aku melihat wajah Lisa ketakutan.
Walau sudah berlindung di belakan tubuhku, tentu saja aku paham apa yang ia rasakan, tubuh kecilku tidak cukup untuk melindungi nya.
Terlebih musuhnya cukup banyak.
Aku mengambil kampak yang selama ini tergantung di pinggangku.
Sebuah kampak kecil yang harganya murah.Apa ini cukup untuk membunuh mereka semua?
Aku akan menjawab, tentu saja.Bahkan aku bisa membunuh mereka hanya dengan selembar daun.
Mereka mulai bergerak kerah kami, yang mungkin jadi ganti dari target mereka yang sesungguhnya.
Aku menarik napas,
Dalam hati aku mengatakan, tidak akan terlalu serius kepada para monster yang menyerang ini,
.
.Dalam sekejap, aku bergerak melompat dan menebaskan kampak yang aku pegang ini hanya kampak kecil yang bisa di pegang oleh anak kecil.
Dengan menambah sedikit kecepatan,aku hanya terlihat seperti angin di mata para Monster ini,
Mereka hanya menjerit setelah rasa sakit menjalar keseluruh tubuh mereka, ketika kulit mereka teriris sangat dalam.
Aku meyakinkan mereka dalam hati bahwa rasa sakit yang mereka rasakan tidak akan bertahan lama,
Setelah aku mencincang cincang mereka.Darah monster berhamburan di udara, layaknya air mancur berwarna merah.
Hampir tanpa ada perlawanan, hanya 7 saja bukan jumlah yang cukup untuk bertarung denganku,.
Seperti yang aku sebutkan sebelumnya mereka sangat membosankan.Aku melihat tubuh bersimbah darah yang terpotong potong ditanah tanpa mengeluarkan ekspresi apapun, karena aku tidak merasakan apapun.
Aku sudah cukup lama tidak merasakan ardenalin yang bergerak cepat ditubuhku,.
" Apa kau tidak apa apa??? "
Aku menanyakan nya pada Lisa ia hanya terdiam dan tidak menjawab,
Mungkin masih bingung apa yang baru saja terjadi." Lisa !!!"
" Aahh,, maaf a-aku ha-hanya...."
Yah, aku tidak tau apa yang ia pikirkan, jadi aku akan membiarkanya seperti itu, dan mengambil tempat bahan yang sebelumnya aku pegang untuk melanjutkan pengumpulanya.
.
.
.
.
.
.
" Aku tidak menyangka kau bisa bertarung juga???" " Aku pikir kau hanya kuat saat memotong kayu saja, aku tidak menyangkanya."Itu perkataan Lisa yang selama ini terdiam,
" Itu hanya kebetulan "
Aku menjawab singkat, dan melanjutkan mengambil beberapa jamur yang banyak tumbuh di lingkunan kami berada sekarang.
Terbersit di kepalaku tentang tawaran Lisa sebelumnya.
" Jadi apa janji yang sebelumnya kau ucapkan masih berlaku?"
Lisa terlihat terdiam malu, aku tidak tau apa yang ia pikirkan, bukankah ini bukan yang pertama untuk kami berdua.
Lisa menoleh kekanan dan kekiri, mungkin untuk memastikan tidak ada orang lain di sekitar.
Namun menurut kemampuanku, aku tidak merasakan kehadiran orang lain.
Dan sambil malu malu lisa merangkak dan menyandarkan punggungnya di sebuah pohon yang ada di hadapanku.
Sambil membuka lebar rok panjang yang selama ini ia kenakan.Sebuah pemandangan yang cantik di depan mataku.
Aku tidak ingin membohongi diriku sendiri.Milik nya tertutup baik di dalam sana.
Aku merangkak perlahan kesana,
Lisa membuka lebar kedua pahanya dan mempersilahkan wajahku mendekat.Aku menciuminya dan sesekali menghisapnya yang masih di balut celana dalam berwarna merah trasparan.
Celana dalam itu, mulai basah, aku menariknya perlahan sampai menggantung di kaki kanan Lisa.
Aku mendengar suara nya, sambil sesekali menekan kepalaku cukup kuat.
Aku tau cara melakukanya hal ini dengan baik, jadi ini akan mudah,
Sampai pada akhirnya, getaran tubuh Lisa semakin menegang, mungkin tahap itu sudah datang.Lisa tersenyum manis dan menggoda kearahku, wajah dewasa yang cantik itu, terlihat sangat menggoda.
Aku mencium bibirnya, lisa menyambutnya.
Setelah cukup lama.Aku memutuskan untuk melepas celanaku.
Ia berdiri kokoh disana." Mmmmm~~~~~, ternyata milikmu sudah setegang ini~~~ "
Sambil tersenyum dan memeganinya." Kau tau, ini lebih baik dari milik william~~ "
Aku sejatinya tidak perduli dengan perbandingan ini, karena hal itu tidak penting menurutku.
Tapi aku membiarkan Lisa mengatakan apapun yang ia suka disini.Aku menarik kepala bagian belakang Lisa kearahnya.
Lisa membuka mulutnya.
Nuansa dingin diawal aku rasakan dan semakin lama mulai berubah.Lisa menggerakan kepalanya sendiri dengan konsisten, ini hal yang mungkin tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.
Melakukan hal ini kedalam mulut wanita yang sudah bersuami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesunyian
Fantasi18+ yang ngga kuat baca disarankan beralih ke yang lain. Levi, terdampar di sebuah dunia magis penuh lautan nafsu, ini perjalanan nya memenuhi gairah tersebut.