Suara yang Lisa keluarkan dari mulutnya semakin terdengar aneh dan unik.
Sambil di selangi beberapa kali menyebut namaku,
Kadang dengan imbuhan 'sayang'.Cengkraman tangannya semakin kuat kebatu,
Dari posisiku sekarang pun, aku masih bisa melihat dadanya bergoyang goyang.Sesekali menoleh kearahku tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya.
Aku tidak ingin merusak suasana hatinya.Aku pun membalas senyumanya, sebaik mungkin.
Dan beberapa kata kata kotor juga terlontar dari bibir Lisa, seperti memuji miliku, dan menyebut nyebut miliknya, dan kata kata lain, yang mungkin ia hanya ingin mengatakanya.
Walaupun kau mungkin tidak akan menyangka kalau sosok yang biasa tampil lembut seperti Lisa bisa mengucapkan kata kata seperti itu.
Aku merasakan getaran yang berasal dari tubuh lisa, mungkin Lisa sudah ada di puncaknya.
Dan itu bagus untuk lisa, tapi aku juga menginginkan ini sampai batasan diriku.
Aku menggerakan tubuhku semakin kuat dan cepat, aku tidak akan memberikan kesempatan lisa beristirahat.
Dan selama itu, terdengar suara meringis yang tertahan, aku tidak tau apa yang Lisa rasakan saat ini.
Tapi yang aku rasakan adalah hal yang luar biasa,
Di sana menghimpit dengan hebat, membuatku kehilangan akal sehat.
Dan pada akhirnya, aku tumpahkan semua di dalam sana.Sambil merapatkan tubuh kecilku kepunggung lisa, dan membuka blus yang ia kenakan dan menciumi punggung bagian bawahnya.
Lututku bergetar hebat, dan perlahan mencabutnya dari sana.
Setelah bernapas sejenak, aku mendekat kearah Lisa dan mencium bibirnya, anggap saja itu sebagai tanda kasih sayang.
.
.
Setelah membersihkan bekas bekas perbuatan kami, kami mulai bergerak kembali ke arah perkemahan,
Di jalan menuju kemah, lisa melihat buah buahan yang hampir terlihat matang,Aku menawarkan diri untuk mengambilnya.
Aku berada di atas sebuah pohon, dan mengambil beberapa buah yang dekat dan menjatuhkannya.
Tak lama kemudian, william datang kearah kami,
Dalam hati, mungkin william berniat menyusul kami yang mungkin ia rasa sedikit lama dari yang ia duga.
Atau bisa jadi karena Lisi anak mereka menanyakan tentang lamanya Lisa menyusul ku.
Atau bisa jadi mereka berniat mandi di sungai.
Lisi juga terlihat bersama william.
Mereka menoleh kearah ku yang ada di atas pohon atas petinjuk Lisa.
Dari atas pohon aku mengatakan kepada william bahwa ember yang aku bawa di bawah sana adalah yang terakhir, apakah tidak masalah.
Dan william tidak mempermasalahkanya, terlebih air yang sudah aku kumpulkan terasa sudah cukup untuk kebutuhan juga untuk minum para kuda.
Dan william mengajak Lisa juga anak mereka untuk kembali kesungai untuk mandi.
Lisa menyetujuinya dan aku memutuskan untuk turun dan kembali keperkemahan.
Di perkemahan aku membuat api unggun dan menghisap sebatang rokok, di temani secangkir kopi dan melihat mata hari yang mulai terbenam.
Sambil memikirkan apa yang sudah aku lakukan kepada lisa di sungai, ini hari yang luar biasa.
.
.
Setelah makan malam, aku dan william mengobrol bebrapa hal, yah bisa dibilang obrolanya tidak terlalu penting,Terlebih william sambil meminum segelas besar bir yang ia bawa,
Ah, aku juga ingin meminumnya, walau pun memintanya pasti di anggap kurang pantas, terlebih aku yang william lihat masih kecil seumuran dengan anak perempuannya.
Aku berbicara kesana kemari dan sesekali mengikutinya untuk tertawa, dan pada akhirnya,
Obrolan kami di akhiri dengan william memutuskan untuk tidur.Lisa memintaku untuk tidak tidur kemalaman dan diiakan oleh william, tapi aku ini lebih lama di luar sini, udara malam kadang terasa lebih bersih dibanding kan dengan siang.
Aku juga ingin mengambil sedikir bir milik william dan meminumnya.
William dan Lisa masuk ketenda mereka.
Terdapat tiga tenda yang ada di sini,
Satu milik william dan Lisa, satu lagi tenda yang di khususkan untuk Lisi.
Juga tenda yang akan aku gunakan.Aku memadamkan api unggun dengan memisahkan kayu bakar yang berkumpul.
Semakin malam suara semakin sunyi.
Sambil meminum bir yang aku ambil dari tempat penyimpanan milik william.
Dari posisiku duduk disebelah tenda milikku.
Aku mendengar suara juga gerakan tenda dari tenda yang di gunakan william dan Lisa.Tentu saja aku bisa dengan mudah menebaknya.
Tapi aku tidak berniat mengintip mereka atau sejenisnya, aku berusaha menghilangkan keberadaan ku seolah aku sudah tertidur pulas.
Aku masih ada di luar tenda, dan semakin lama diluar mulai terasa dingin mungkin ini sudah di penghujung malam,
Aku bergerak menuju api unggun yang masih membara, aku butuh sedikit kehangatan.
Lalu aku melihat kearah tenda william dan lisa, dan aku memutuskan untuk mencari kehangatan lain.
Aku mengendap ngendap, ke arah tenda william dan lisa, aku ingin memastikan william sudah ada di alam mimpi, yang mingkin akan sulit untuk di bangunkan.
Setelah memastikan semuanya akan baik baik saja, aku perlahan membuka tenda dan masuk kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesunyian
Fantasy18+ yang ngga kuat baca disarankan beralih ke yang lain. Levi, terdampar di sebuah dunia magis penuh lautan nafsu, ini perjalanan nya memenuhi gairah tersebut.