chapter 2

271 1 0
                                    

Dunia ini memeng tidak adil sejak awal.
Aku sudah sadar akan hal itu,

Tapi aku penasaran, kira kira apa yang akan dipikirkan atau ekpresi wajah seperti apa yang akan di tunjukan oleh pria itu, ketika tau istrinya terkulai lemas, di sebabkan olehku,

Yang mungkin keberadaan ku dengan tubuh kecil ini tidak dianggap berbahaya.

Aku hanya penasaran, walau sejatinya aku tidak perduli.

Lisa miliku malam ini, aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan kepada tubuhnya, termasuk menikmatinya.

Aku bergerak untuk mencium bibir Lisa, dan ia menerimanya dengan senang hati, untuk seorang anak yang sudah bekerja keras menyenangkanya.

Bibirnya sangat halus, dalam hatiku terdalam berciuman dengan Lisa seperti ini sangat menyenagkan, aku merasa seperti anak kecil yang menemukan mainan baru.

.
.
.
Waktu terus berlalu,, aku hampir tidak bisa tidur,
Seorang wanita cantik tertidur pulas di tubuhku, memeluk erat tapa selembar pakaian,

Aku menciumi wajahnya yang tertidur pulas.

Lalu membangunkanya karena ini sudah hampir pagi.

" Lisa, bangun!!!! Ini sudah hampir pagi!!!"

" Mmm,,,mmmmm,,,,mm "

Ia terlihat masih mengantuk karena lelah atau sejenisnya.

Lalu Lisa membuka matanya sedikit dan melihatku, sambil tersenyum.

" Pagi sayang~~~~"

" Pagi " jawabku sambil mencium bibirnya.

" Apa kau ingin sarapan~~~~ "
Lisa menayaiku dengan wajah yang sambil menggoda ku.

" Ya "
Jawaban singkat, yang membuka mata Lisa dan berniat bergerak bangun,
Aku menarik tanganya, memintanya untuk berbaring.

Aku menggerakan majahku kebawah sambil menciumi perutnya.

Aku membuka kedua lututnya, dan tampaknya ia paham.
Aku menjulurkan lidahku, dan menjitalinya.
Tangan kiri Lisa membantu mengarahkanya.

Sedangkan dua jari tangan kanan nya ia masukan ke dalam mulutnya, mungkin untuk menahan suara yang keluar dari sana.

Butuh usaha untuk meyelesaikan ini, namun aku berhasil melakukannya.
Anggap saja ini ucapan selamat padi yang spesial dari ku.

Lalu aku menggerakan wajah ku di dadanya yang lembut, lalu memintanya untuk memulai aktivitas hari ini seperti biasa.

Lisa bergerak berdiri, aku melayangkan tamparan tangan kiri ke pantat nya yang indah,

Lisa tersenyum manis, dan tidak menganggap itu sesuatu yang tidak sopan atau sejenisnya.
Toh, kami sudah saling mendekat beberapa kali jadi tindakan itu, sudah di anggap suatu hal yang wajar.

.
.
Aku mengerjakan kegiatanku selama masih tinggal di rumah Lisa dan keluarganya,
Hari ini membeli beberapa bahan makanan, dan mencari nya di hutan untuk yang lain.

Tentu saja aku tidak bisa bermain seperti anak anak yang seumuran denganku walaupun mereka mengajak ku.

Terlebih itu sudah tidak menyenangkan lagi di benakku.

Aku berpendapat lebih baik bermain bersama Lisa akan jauh lebih menyenagkan.
.
.
.
.
Aku masih belum memutuskan apa yang akan aku lakukan kedepanya dan akan pergi kemana,

Di sini, didunia ini, yang bisa di bilang siapa yang kuat ia yang bertahan dan berkuasa, banyak hal yang bisa aku lakukan.

Aku bisa membuat sebuah negara, atau mungkin berkeliling dunia tanpa melakukan hal hal yang aneh, dan hanya fokus bersenang senang,

Aku cukup percaya diri dengan kekuatanku, entah itu monster tingkat tinggi atau musuh yang tingkatanya sama dengan pahlawan ledendaris,
Aku masih memiliki keyakinan mutlak bisa menang melawan mereka.

Tidak perduli sihir jenis apa atau senjata lengendaris apa yang mereka gunakan, aku bisa menang.

Sambil melamun menunggu Lisa yang sedang berpamitan dengan anak perempuanya, yang seumuran dengan tubuhku.

Kami berencana untuk pergi kehutan yang ada di utara untuk mencari bahan bahan herbal, yang nantinya akan di olah dan di jual oleh suami Lisa di kota.

Kami berangkat kehutan yang ada di utara dengan menumpang kendaraan yang arah tujuannya sama.
.
.
.
Di dalam hutan aku membantu lisa mencari beberapa tanaman dan jamur dan banyak lagi.

" Bukankah hutan ini berbahaya???"

Aku menanyakanya, karena aura berbahaya dari hutan ini cukup terasa bahkan sebelum memasuki hutan.

" Ya,, aku tau "

" Lalu kenapa tidak menunggu william pulang dari kota saja, dan biarkan ia yang mengambilnya ,"

" Tentu saja itu biasa di lakukan " " tapi,,, aku juga biasa datang kehutan ini sambil di temani sekelompok pemburu monster untuk berjaga jaga "

" Lalu kenapa hari ini tidak menyewa mereka "

Lisa mendekat ke arahku dan berbisik di telinga

" Kan ada kau,, jika ada monster lindungi aku yah~~~~ "
Dengan suara yang menggoda lisa berbisik,
Aku pikir perkataan itu tidak perlu dilakukan dengan cara berbisik, aku yakin tidak ada orang di sekitar sini.

" Ya,,,, aku akan melakukanya "

Jawabku singkat tanpa menunjukan ekpresi apapun.

" Bagus,,, kalau begitu, aku akan memberi mu hadiah, kau boleh melakukan apapun padaku~~~ kya "

Aku hanya menahan napasku, seolah itu tidak cocok di ucapkan oleh Lisa,

Itu tidak imut sama sekalai.
.
.
.
Lalu tak lama kemudian keributan terjadi di tengah hutan, bebrapa hewan berlarian ke arah kami.

Sepertinya mereka di kejar oleh seuatu.
Lalu 7 monster muncul.

KesunyianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang