PROLOG

10K 311 148
                                    

"Selamat ulang tahun Mentari!"

Seru tepuk tangan terdengar nyaring dalam sebuah ruangan. Beberapa anak dan orang tua yang datang ikut serta dalam perayaan satu tahun kelahiran seorang anak perempuan yang lucu dan menggemaskan. Semua orang yang hadir menyanyikan lagu ulang tahun, tersenyum, dan ikut serta dalam memeriahkan.

Ya, hari ini adalah hari ulang tahun Mentari Putri Diana yang ke 1 tahun. Mentari sendiri merupakan anak kandung dari Raina yang saat ini hanya bisa duduk di bangku paling belakang, mengamati kebahagiaan sang anak dari kejauhan.

"Yang sabar," ucap seorang perempuan yang tiba-tiba menepuk pundaknya.

Raina menyeka air matanya. "Setidaknya Mentari bahagia, walau bukan aku yang ada di sampingnya."

"Mentari pasti bangga banget punya orang tua sabar seperti kak Dina dan kak Surya," lanjut Mentari lagi. Kali ini Raina kembali meneteskan air matanya.

"Mentari juga pasti akan bangga kalau tahu perjuangan lo melahirkan dia," bisik Saskia seraya tersenyum.

"Kamu, mah, bikin aku nangis," balas Raina.

"Raina, ayo kita foto bersama," ajak Surya menggunakan mic dari panggung, membuat Raina memperbaiki tampilannya dan mengangguk.

Raina berjalan dengan senyuman, walau hatinya berdenyut nyeri sekarang. Ia menghampiri keluarga yang bahkan selalu ada untuknya ketika ia berjuang.

"Ante," ucap Mentari menghampiri Raina. Raina pun terlihat memeluk singkat, kemudian menatap sang kakak yang tiba-tiba memberikan mic untuknya.

"Apa bang?" tanya Raina bingung.

"Kasih kata-kata dihari ulang tahun ponakan kamu dong," pinta Surya membuat Raina menggelengkan kepalanya, namun Surya tetap memaksanya.

Raina pun akhirnya mengambil mic tersebut. Ia menatap seluruh mata yang saat ini menatapnya.

"Hm ... " Raina menarik napasnya, kemudian menghembuskannya.

"Selamat ulang tahun untuk Mentari, ponakan Tante tersayang. Terimakasih sudah hadir di dunia, terimakasih sudah mau bersama, dan terima kasih atas senyuman indahnya. Tante Raina sayang sekali sama Mentari."

Raina kemudian menangis sejadi-jadinya setelah berhasil menyelesaikan kata-katanya. Tentu saja melihat itu Dina segera memeluk adik iparnya. Ia mendekap tubuh Raina yang bergetar hebat. Ia juga memberikan kata-kata yang akan menguatkan. Bagaimana pun ini adalah keputusan terbaik untuk Mentari dan Raina.

#TBC

ADAKAH AIR MATA YANG MENETES?

CERITA INI UP SETIAP HARI GUYS.

BACA CERITA UTAMANYA TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI. YUK BACA RAINA HUJAN TELAH DATANG DULU ♥️

GIVE ME 200 KOMENTAR GUYS UNTUK UP PART SELANJUTNYA ♥️

Mentari Sebelum Hujan (SQUEL RAINA HUJAN TELAH DATANG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang