Bab 14. Gaun Tidur
Katya melirik selembar gaun tidur berwarna merah maroon yang menerawang di dalam kotak yang baru ia ambil dari lemari. Dia menimbang, haruskah mulai memakai gaun itu atau tidak?
Oh, astaga, ia belum memakai saja wajahnya sudah semerah ini. Malu.
Tentu saja karena ia belum pernah mengenakan pakaian seseksi itu, terlebih di depan seorang lelaki. Suaminya sendiri.
Tapi, ini sudah malam ketiga ia dan Alex tidur bersama, dan selama itu, Alex sama sekali tidak keberatan jika pagi harinya, menemukan Katya yang memeluk tubuhnya, meski di awal malam ada guling yang membatasi di tengah-tengahnya.
Katya tidak lagi berpura-pura tidak tahu kenapa guling pembatas itu bisa teronggok tidak berdaya di lantai. Karena dengan jujur, Katya mengatakan jika ia ingin memeluk Alex. Agar tidurnya nyeyak. Dan sangat mengejutkan karena Alex tidak mengomentari apa pun. Lelaki itu memilih untuk membiarkan Katya melakukan apa pun yang nyaman untuk perempuan itu.
Hanya satu bulan.
Waktu yang sesingkat itu tidak bisa Katya biarkan berlalu sia-sia. Dia harus membuat alasan agar Alex bisa bertahan dengannya. Jika cinta itu sulit untuk Katya miliki. Maka, jawaban yang paling bisa Katya dapatkan adalah membuat Alex merasa bertanggung jawab atas dirinya.
Dan itu adalah hadirnya buah hati di tengah-tengah mereka.
Katya meremas gaun tipis itu dengan genggaman erat. Dia mungkin akan tampak murahan. Tapi, bukankah menggoda suami sendiri adalah hal yang sah sah saja?
Benar, tidak ada yang salah dengan menggoda suami sendiri. Kalau menggoda suami tetangga, barulah itu dosa besar.
Dia terkekeh pelan karena kecamuk pikirannya yang penuh jenaka.
Setelah menarik napas panjang, Katya mengambil keputusan. Tidak ada yang salah dengan mencoba, kalau berhasil, maka malam ini ia akan utuh menjadi istri Alex. Kalau pun enggak berhasil, ya, dicoba lagi di malam-malam berikutnya.
Pokoknya sampai berhasil, kekeuh Katya.
"Apa aku harus menonton film dewasa dulu buat cari referensi cara menggoda yang tepat?" tanya Katya pada dirinya sendiri, sembari mendekap gaun itu dan menutup kotaknya.
Itu adalah gaun tidur yang sengaja ia beli saat dulu jalan-jalan keliling mal dengan Ratih. Dia sampai ditertawai Ratih karena Katya membeli hal tidak berguna.
Siapa sangka, gaun terlalu panas ini akan ia kenakan di depan Alex.
Dengan kepercayaan diri penuh di dalam dadanya, Katya segera bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah kamar mandi. Dia akan menyikat gigi dulu, cuci muka, dan memastikan tidak ada kulit cabai yang menempel di giginya.
Akan sangat malu jika ketika ia berciuman dengan Alex nanti, lelaki itu ilfil melihat kulit cabai di giginya.
Katya bergidik pelan membayangkan itu. Dia harus tampil sempurna di depan Alex.
Setelah rutinitas malamnya di kamar mandi selesai, Katya segera melucuti pakaiannya dan menggantinya dengan gaun tidur merah maroon. Dia menatap dirinya sendiri dari atas hingga ke bawah, merasakan hawa dingin segera menusuk kulitnya. Belahan dada di gaunnya cukup rendah, dan berenda. Lalu rok bawahnya terbelah hingga ke paha atas hampir sampai ke selangkangannya.
Katya kemudian melepas ikatan rambutnya, dan berkaca di depan wastafel. Dia menyugar rambutnya, menyibaknya ke belakang, lalu menggigit bibir bawahnya. Mencipta gestur terseksi yang bisa ia buat.
Namun, bukannya seksi yang ia dapat. Katya justru terkekeh geli.
Astaga. Usahanya ini memang terlalu totalitas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Darling
Romance"Setiap gadis mendambakan kisah cinta yang begitu indah. Aku pun sama. Meski pada akhirnya hanya sepi yang selama ini harus kuterima." Katya Diantha pulang ke Indonesia hanya untuk mendapatkan satu kejutan bahwa lelaki yang ia cintai akan segera me...