An Immoral Night
*
*
*Tolong bantu koreksi Typo......
Pict : Pinterest
____________________________"Bunuh semuanya! Jangan Sisakan apapun!!" Pekikan dari luar itu kembali terdengar.
Jeno bersiap, kembali memasang penutup wajahnya.
"Senang mengenalmu, Kakek Zang" Ucap Jeno sebelum berbalik menghadapi musuh yang menyerang.
Sosok gagahnya tak lepas dari pandangan kakek Zang. Jubah hitamnya berkibar tertiup angin musim dingin. Tubuhnya yang tinggi gagah menghilang di telan jarak.
"Ini adalah sebuah kehormatan bagi saya bertemu anda untuk yang terakhir kalinya, Jendral Lee" Gumam kakek Zang, Pandangannya masih terfokus pada pintu dimana sosok gagah Jendral Lee Jeno menghilang.
*****
^^ Lee Jeno Side^^
"Aku mungkin tidak akan bisa bertemu teman lama itu lagi" - Lee Jeno
"Tuan ku, akan lebih cepat jika kita menuju ke Barat ke tempat para Prajurit Kekaisaran Giran Pergi" Salah Seorang Prajurit bergegas menghampiri Jeno yang baru saja keluar dari dalam Gubuk.
Tanpa menjawab, Jeno berjalan santai menuju Kuda Tunggangannya berniat mengikuti saran dari Ketua Prajurit itu, diikuti oleh Para Prajurit Penjaganya dari belakang. Salju masih saja berhembus dengan kencang.
Samar - samar terdengar suara benturan dua bilah pedang, saling bersahut - sahutan. Jeno segera mengalihkan pandangannya. Para Prajurit penjagapun ikut menghentikan langkahnya disaat itu juga setelah melihat sang Jendral hanya diam di dekat kudanya.
Dengan Cekatan, Jeno menyipitkan matanya berusaha menembus guyuran salju melihat ke pusat suara yang ternyata tak cukup jauh dari tempatnya berdiri saat ini.
Disana, Nampak Zang Winter dan beberapa Pasukan perbatasan lainnya tengah beradu pedang. Beberapa Mayatpun Nampak tergeletak di sekitaran sana, Salju putih yang bermandikan warna Merah darah. Pemandangan yang cukup biasa.
Lee Jeno diam ditempat, mengamati tiap pergerakan yang dilakukan oleh Winter. Gerakan bertahan maupun menyerang.
"Dia berbeda karena dia dibesarkan dengan kelembutan dan Cinta oleh Kakek Zang" Gumam Jeno di tengah pengamatannya.
"Tuan ku"
"Diam!!" Potong Jeno singkat
"Dia terlihat seperti belum pernah membunuh sebelumnya" Komentar Jeno setelah mengamati pergerakan Winter yang mana lebih banyak dalam posisi bertahan dari pada menyerang.
Mata Jeno lebih menyipit, memastikan gelagat musuh yang Nampak tak jauh dari Posisi Winter saat ini. Nampak seperti tengah mengendap - endap menunggu moment. Sementara Winter masih sibuk menahan satu musuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Immoral Night (Milkymong)
Teen FictionLee Jeno X Zang Winter Sesosok gagah Lee Jisung, anak dari Jendral perang yang pengaruhnya melebihi Kaisar itu sendiri harus meninggalkan selirnya. Selir yang baru di miliki nya itu terpaksa harus kembali ke kediaman Jendral Lee seorang diri, Semen...