13 : Full Moon 🌕

362 45 112
                                    

An Immoral Night

"Meskipun dikatakan bahwa istana kerajaan adalah tempat di mana tidak ada seorangpun kecuali Kaisar yang bisa tinggal, Tuan merupakan Jendral Favorite Yang Mulia adalah satu - satunya Pengecualian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Meskipun dikatakan bahwa istana kerajaan adalah tempat di mana tidak ada seorangpun kecuali Kaisar yang bisa tinggal, Tuan merupakan Jendral Favorite Yang Mulia adalah satu - satunya Pengecualian. Jadi Tuan kita telah tinggal di sana hari ini. Masalah yang dibicarakan oleh Yang Mulia dan Tuan kita ada hubungannya dengan apa yang terjadi di Kekaisaran hari ini. Selain itu, ada juga pembicaraan tentang Perjodohan Tuan dengan Seorang Wanita yang kini baru berusia Sepuluh Tahun. Tapi Beliau mungkin tidak datang untuk Itu"

"Stop!" Kepala Pelayan Istana Woldang, Min Hong memotong laporan pelayan Junior

Winter terdiam, masih duduk di Gazebo dekat kolam teratai masih di sekitaran Istana Woldang. Tangan kanannya memegang sebuah Kipas tradisional, menandakan cuaca panas hari ini. Ekspresinya tidak terbaca.

"Memang benar ada Percakapan dengan Keluarga Kerajaan tentang pernikahan Tuan Tapi Tuanku Pasti akan menolak"
Tidak ada tanggapan apapun dari Winter atas apa yang baru saja di jelaskan oleh Kepala Pelayan Min Hong.

"Saya kira alasan utama mengapa Tuan memasuki Istana Kekaisaran adalah untuk menyelidiki kematian Kaisar sebelumnya" Lanjut Min Hong berusaha menjelaskan

'Jadi dia tidak mati karena penyakit?' Batin Winter

Helaan nafas berat terdengar dari mulutnya. Winter yang bebas kini merasa terbebani oleh Selir - selir milik Mendiang Jisung yang bersujud tak jauh dari tempatnya duduk saat ini. Bersujud mulai Pagi buta tadi hingga Matahari mulai terik.

"Ibu, Maafkan kami atas semua kekasaran yang kami lakukan sebelumnya" Ucap Para Selir itu berulang - ulang

Huufftttt

Kembali nafas berat Winter yang terdengar.

'Aku Sangat ingin kabur dari sini' Batinnya menjerit.

******
Siang yang terik di halam istana Woldang, masih dengan puluhan Selir yang ditinggalkan mendiang Jisung. Cukup merepotkan bagi Winter yang selama ini hanya sibuk didaerah perbatasan.

Puluhan selir yang masih setia dengan bakaian berkabungnya, bersujud tepat di halaman Istana Woldang. Meminta pengampunan dari Winter sesuai dari arahan Ayah mereka, Yakni sang Jendral.

"Maafkan Kami, Tolong"

"Ibu, Tolong berikan pengampunan pada kami"

Kurang lebih seperti itu lah suara nyaring yang sedari pagi terdengar oleh Winter.

"Sebenarnya apa yang mereka lakukan?" Tanya Winter pada Kepala Pelayan Min Hong

"Mereka menunggu anda untuk menerima salam mereka. Sekarang Tuannya tidak ada di sini, Anda adalah orang yang bertanggung jawab atas tempat itu" Jawab Min Hong sopan

"Jika aku keluar dan menerima salam mereka, aku merasa sesuatu yang buruk akan terjadi." Spontan Winter

"Itu hanya salam. Setelah Tuan kembali, Anda harus menerima salamnya setiap hari Di masa depan" Kembali Kepala Pelayan Min Hong memberi penjelasan

An Immoral Night (Milkymong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang