chapter 2

27 4 0
                                    



🦋🧚‍♀️✨


Bel istirahat sudah berbunyi semenjak sepuluh menit yang lalu, namun Acel baru saja keluar dari ruangan kesiswaan setelah dua jam lebih berada didalam sana. Dengan wajah yang lesu ia berjalan ke kantin, disana sudah ada Dara yang menunggunya sedaritadi.

"Anjir lama banget si lo" ucap Dara setelah Acel sudah duduk disebelahnya "Jangan salahin gue dong, salahin noh guru kesiswaan sama OSIS nya" sahut Acel lemas

"Yaudah lo mau gue pesenin apa?" melihat wajah Acel yang lemas dan lesu membuat Dara berinisiatif untuk memesankan makanan untuk sahabatnya

"Nasi goreng sama es jeruk aja deh" jawab Acel yang langsung diangguki oleh Dara "Yaudah tunngu bentar" Dara pun langsung pergi ke stand nasi goreng yang ada dikantin itu

Sambil menunggu Dara yang sedang memesankan makanan untuknya, Acel membuka handphonenya melihat isi pesan yang masuk setelahnya ia tutup kembali handphonenya, tidak ada yang spesial dari isi pesan di WhatsApp-nya.

Ia menaruh lagi handphonenya kedalam saku lalu menidurkan kepalanya diatas lipatan tangannya yang berada dimeja

"DUARRR!!" Acel langsung kaget dan mengangkat kepalanya, Ia menoleh kearah siapa yang baru saja mengagetkannya

"Kal, sumpah lo bisa ga jangan ngagetin gue mulu dengan suara lo yang kaya toa itu" keluhnya pada Raskal yang sudah duduk didepannya

"Ga bisa Cel, udah disetting dari sananya kaya gitu" Acel hanya memutar bola matanya malas "Btw, lo sendirian? tumben ga ikut ama Geng Curut" tanyanya yang heran melihat Raskal hanya sendiri

"Gue lagi nganterin Ersa jajan, tuh orangnya kesini" tunjuk Raskal pada seorang cowok yang sedang berjalan kearah meja mereka

"Yoo wassap, gua gabung disini ya Cel" ucap seseorang yang baru datang membawa satu piring siomay dan satu gelas es teh manis ditangan satunya lagi

"Gabung aja Ca" sahutnya santai "Anjir Cel jangan panggil gue Eca pliss nama gue udah bagus-bagus Ersa ngapa malah jadi Eca" protes orang yang tadi dipanggil 'Ca' oleh Acel, Acel hanya tertawa

"Emang kenapa si, kan lucu tau gue panggilnya Eca. Berbeda dari yang lain, anggap aja itu panggilan spesial dari gue" bukannya merasa bersalah Acel malah menyengir kearah Ersa

"Iya dah khusus buat lo doang" ucap Ersa pasrah lalu mulai memakan siomaynya

Kalo kalian mau tau, Ersa tuh masih antek-anteknya Curut Geng juga. Jadi Curut Geng tuh kan ada enam orang yang isinya ada Wildan, Raskal, Saka, Ersa, Devan,  dan yang berakhir Jian- mas crushnya Acel

sssttt

"Ini Nasgor sama es jeruknya tuan putri" Dara datang dan langsung memberi pesanan Acel seperti menyuguhkan makanan seperti ala-ala putri kerajaan

"Makasi babuku" Acel hanya tertawa setelah melihat ekspresi kesal yang dibuat-buat oleh Dara

"Loh, gue ga dipesenin juga Dar?" Dara hanya melirik kearah Raskal dengan wajah sinis "Emang kita kenal?" Acel hanya tertawa melihat perdebatan itu

Emang dasarnya Dara sama Raskal tuh kaya tom and jerry "Asu" ucap Raskal pelan tapi masih bisa didengar oleh yang lain

"Btw Ca, gue denger-denger kakak lo lagi deket sama anak satu sekolahnya ya?" tanya Acel pada Ersa ditengah keheningan karena mereka fokus pada makanannya semua

"Gatau gue" jawab Ersa yang masih fokus pada suapan siomaynya "Lah kok gatau anjir, padahal si Alea kembaran lu sendiri" sahut Dara yang heran sama kelakuan Ersa dan kembarannya itu

Iya, Ersa tuh sebenernya kembar tapi tak seiras dan cuma selisih tiga puluh menit aja sama kembarannya. Alea- Kakak atau kembarannya Ersa- sebenarnya itu teman Acel dan Dara dari SMP juga cuma mereka pisah sekolah karena kata Alea kalo dia bareng Acel sama Dara berarti dia harus satu sekolah lagi dong sama Ersa- kembarannya. Jadi Alea memilih untuk beda sekolah dengan mereka

Kalo Acel, Dara, dan Curut Geng itu sekolah di SMA NUSA BANGSA, sedangkan Alea sekolah di SMA GARUDA 3.

"Si Jian juga bukannya lagi deketin anak sekolah Garuda 3 ya Sa? berarti kakak lu kenal dong anaknya yang mana" itu suara Raskal

Dan setelah mendengar apa yang  diucapkan oleh Raskal rasanya hati Acel seperti hancur. Ia pun tidak melanjutkan makannya lagi

"Namanya siapa? siapa gau gue juga kenal" tanya Acel yang penasaran dengan nama seorang yang telah membuat Jian jatuh cinta padanya, pasti dia cantik pikir Acel "Luna deh kalo ga salah" jawab Raskal

"kelas 11 juga kaya kita atau kakak kelas disana?" kali ini Dara yang bertanya "Kelas 11 juga sama kaya kita" jawab Ersa setelah menelan suapan siomay terakhirnya

Tanpa Raskal dan Ersa sadari, raut wajah Acel berubah jadi murung dan Dara pun hanya bisa mengelus punggung Acel pelan

"Udah bel tuh, cabut yuk!" Ajak Raskal yang sudah berdiri dan diikuti oleh Ersa "kalian duluan aja gue mau beli pulpen dulu" mendengar ucapan Acel, Raskal dan Ersa mengangguk

"Yaudah gue duluan ya" pamitnya pada Acel. Dan Acel pun hanya mengangguk

Setelah itu kantin perlahan sepi karena semua murid sudah berhambur kembali ke kelasnya masing-masing

"Gue emang ngga akan pernah bisa dapetin hatinya Jian ya Ra?" ucapnya lirih pada Dara

"Emang guenya aja si yang bego kayanya, udah berapa kali gue denger Jian deket atau bahkan pacaran sama orang lain, tapi gue masih ngeyel buat suka sama dia. Mana sukanya cuma bisa mendem doang lagi, bodoh" Acel terkekeh miris dengan ucapannya sendiri

"Lo ngga bodoh, lo cuma salah naruh perasaan suka ke orang yang bahkan ga pernah ngeliat kearah lo sekalipun" Dara menjeda ucapannya

"Gue udah bilang buat stop berharap sama dia, bukannya gimana-gimana gue cuma gamau liat lo sakit hati terus menerus kalo lo selalu berharap sama dia" lanjut Dara

"Gue udah pernah hampir nyerah dan coba buat lupain dia Ra, tapi gue selalu luluh sama perlakuan tarik ulurnya dia. Bahkan cuma liat dia aja rasanya gue langsung jatuh cinta lagi, dan akan selalu begitu" ucap Acel seperti orang yang putus Asa

"Cel, lo taukan diluar sana banyak yang suka sama lo dan bisa dibilang lo cuma tinggal nunjuk salah satu dari mereka. lo bisa lupain Jian dengan nyoba buka hati lo buat mereka yang dateng ke lo" Acel menggeleng pelan

"Gue ga bisa, tapi nanti bakal gue coba" Dara dan Acel tersenyum, senyum yang memberi arti semangat untuk Acel

tanpa mereka sadari ada satu orang yang mendengar percakapan Acel dan Dara.




to be continue

without epilogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang