chapter 8

15 2 0
                                    

🦋🧚‍♀️✨

Didalam kamar yang luas bernuansa putih gading dan dikombinasi oleh warna light purple, ada seorang gadis yang masih bergelung didalam selimutnya.

Gadis itu adalah Acel yang masih setia menscrool layar handphonenya. Padahal hari sudah siang dan sedari ia membuka matanya ia belum beranjak dari singah sananya itu

tok tok tok

Terdengar ada yang mengetuk pintu kamar Acel "SIAPA??" Teriaknya dari dalam kamar "Ini gue Cel" Setelah mendengar suara itu akhirnya ia bangun dari kasurnya

kemudian bejalan untuk membuka pintunya "ANJIR ACEL LO BELU- HMFFH" Acel langsung membekap mulut orang itu

"Jangan berisik, gue kaget anjir" Ucap Acel setelah melepas bekapannya pada mulut Dara. Iya orang yang datang dan teriak dengan tidak elitnya didepan acel itu Dara

Acel menutup pintunya lalu berjalan kembali ke kasurnya dan merebahkan tubuhnya lagi "Harusnya gue ngga boleh langsung percaya disaat lo bilang udah mandi dan udah rapih" Keluh Dara

"Hehe, peace" Acel hanya menyengir dan memberikan tanda peace pada Dara

Sebenarnya mereka udah janjian dari semalam kalo hari ini mereka akan pergi ke mall untuk menonton film yang baru tayang hari ini. Mumpung ini hari minggu juga, waktunya mereka me time

"Gue jadi mager banget hari ini, sumpah" Ucap Acel yang mendapat decakan dari Dara "Gamau tau pokonya cepetan lo mandi sekarang juga!!" Dara menarik Acel agar bangun dari kasurnya

"Bentar lagi deh, lima menit aja. Gue juga lagi kemusuhan sama air, masa dia dingin banget waktu gue deketin dan gue pegang" Keluh Acel yang malah mencari posisi enak dikasurnya

"Gue itung sampe lima, kalo lo ngga bangun dan pergi mandi gue pastiin semua koleksi photocard bias lo gue buang" mendengar ucapan Dara, Acel langsung bergegas bangun dan ngacir kekamar mandi

Dara hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Acel

Setelah duapuluh menit, Acel keluar dari kamar mandi dengan kondisi yang lebih segar. Ia berjalan ke arah lemarinya dan mulai memilih baju

"Gue pake baju apaan ya?" Tanyanya pada Dara tapi matanya masih fokus melihat-lihat baju didalam lemarinya

"Apa aja Cel yang penting nyaman" Jawab Dara sambil mengetikkan sesuatu dihandphonenya "Gue ga punya baju anjir, terus yang bikin nyaman mah kan dia" Sahut Acel pelan

Ia kira Dara tidak akan mendengar ucapannya, tapi "Gausah bulol dulu pliss, mending cepet lo pilih bajunya. Itu yang numpuk selemari penuh dari atas sampe bawah apaan emang kalo bukan baju lo semua?! bisa-bisanya lo bilang ga punya baju" Omel Dara Akhirnya

"Tapi Acel bingung mau pake yang mana Daraaaaa, semuanya kan udah pernah gue pake" Rengek Acel yang membuat dari tidak bisa berkata-kata lagi

Udah pernah dipake semua ya? TAPI KAN YANG NAMANYA BAJU EMANG KAYA GITU ITU KEGUNAANNYA. Jika sehabis dipakai lalu dicuci dan diseterika agar wangi dan bisa dipakai kembali bergantian

Dara menghela nafasnya pelan, ia harus sabar menghadapi Acel yang super ngaret kaya gini

"Gimana kalo lo pake celana highwaist ters sama crop top dan luarnya cardingan aja" Acel berfikir atas saran yang Dara berikan "Oke" Akhirnya ia kembali ke kamar mandi untuk memakai outfitnya

Setelah perdebatan panjang akhirnya kini mereka sudah sampai di dalam Mall yang berada ditengah-tengah pusat kota

"Kata lo enaknya makan dulu atau nonton dulu" Tanya Dara saat mereka sedang menaiki eskalator

"Makan dulu lah, kebetulan gue juga emang belum makan apa-apa dari pagi" Jawab Acel semangat saat mendengar kata 'makan'

"Tapi kan enakan nonton dulu, jadi nanti pas keluar kan kita laper tuh nah baru kita makan" Usul Dara yang sedikit berselisih pendapat pada Acel

"Ish makan dulu aja ya? ya ya ya ya? lo tega biarin gue kelaparan didalam bioskop nantinya?" Acel memasang wajah melas pada Dara "Oke, kita makan dulu" lagi-lagi Dara menghela nafasnya.

Menghadapi acel yang mode kekanak-kanakan itu sangat menguras kesabarannya. Gue ga yakin Acel anak pertama, sifatnya tidak mencerminkan anak pertama anjir, batin Dara

Mereka sedang menunggu makanannya, tiba-tiba ada yang menyapa Acel "Hai Acel? eh- namanya Acel kan ya?" Sapa orang itu "Eh? Ka Jeffran ya? iya kak aku Acel hehe" Acel terkekeh setelah menjawab pertanyaan Jeffran

Jeffran Aditama, atau sering dipanggil Jeffran. cowo yang menjabat sebagai Wakil ketua OSIS dan besok akan melepaskan masa jabatannya itu

"Kalian berduaan doang?" Tanya jeffran "Iya kak, kalo kakak sama siapa? sendiri?" Acel melempar pertanyaan itu kembali

"Ngga kok, aku sama adek. Tuh yang lagi pesen makanan, yang outfitnya kaya cewe mamba" Tunjuk Jeffran ke arah dimana adiknya berdiri

"Ohh" Acel hanya mengangguk "Yaudah kalo gitu aku duluan ya Cel, Dar" Pamit Jeffran pada Acel dan Dara, mereka berdua hanya mengangguk

"Kak Jeffran ganteng ya Cel" Itu bukan pertanyaan melainkan pernyataan yang dilontarkan Dara "Biasa aja, masih gantengan Jian" Balas Acel cuek

"Istighfar lo cel, buka mata lo. Gantengan Kak Jeffran kemana-mana anjir" Sahut Dara sedikit ngegas "Gue nonis goblok" Acel menepuk kepala belakang Dara "Oh iya lupa, gue juga kan nonis" Cengir Dara

to be continue

without epilogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang