🦋🧚♀️✨
Acel sedang menunggu Wildan yang katanya sudah otw kerumahnya daritadi. Malam ini mereka mau kumpul dirumah Raskal karena kebetulan orang tuanya Raskal sedang pergi keluar kota.Mendengar suara motor yang kini berhenti didepan rumahnya Acel langsung berdiri, ia tau siapa yang datang
"Permisi, mba yang namanya Putri Acellia kan?" Tanya orang itu pada Acel ketika ia sudah sampai diteras pemilik rumah
"Iya mas, saya yang pesen ojeknya tadi" Acel terkekeh "Oh berarti benar ya, kalo gitu ayo saya antar mba. Mau kemana emang malem-malem gini?" Candaan itu pun masih berlanjut
"Ke hatinya dia mas" Acel tertawa geli setelah melihat raut wajah Wildan yang jijik dengan kalimatnya tadi "Bucin banget tai" Sahut Wildan
"Yaudah yuk, bentar deh gue izin dulu sama mama" Acel hendak masuk kedalam rumah sebelum Wildan berkata
"Sekalian suruh kedepan aja Cel, gue juga mau pamitan" Acel hanya mengangguk "Oke" dan ia pun masuk kedalam rumahnya
Tak lama kemudian ada seorang wanita yang umurnya sekitar 40-an keluar bersama Acel
"Eh, ada Wildan? kamu mau main ya?" Wildan langsung bangun dari duduknya setelah mendengar suara yang diketahui mamanya Acel
"Hehe iya tan, saya mau izin pamit ajak Acelnya main sama temen-temen yang lain" Ucap Wildan sempat membungkuk sopan
"Iya, tapi jangan sampe larut malem ya" Wildan hanya mengangguk sambil tersenyum
"Yaudah ma, aku mau main dulu ya" Mamanya hanya tersenyum saat Acel hendak menaiki motor Wildan "Hati-hati ya" Pesannya kepada kedua anak muda itu
"Iya tan, kalo gitu saya pamit bawa Acelnya dulu ya tan" Setelah mendapatkan anggukan Wildan pun langsung menjalankan motornya
Kini Acel dan Wildan sudah sampai dirumah Raskal, mereka langsung menuju halaman belakang yang ada disana. Acel melihat sudah ada Saka dan Ersa yang sedang main UNO di gazebo yang berada dibelakang halaman rumah Raskal
"Lah? kok baru lo berdua doang yang dateng" Ucap Acel yang sudah bergabung duduk di Gazebo bersama Saka dan Ersa
"Ya emang siapa lagi, si Jian ngga bisa ikut dulu katanya. Terus si Devan lagi jemput Dara kan" Sahut Ersa "Oh. Jian kenapa ngga bisa ikut emang?" mendengar pertanyaan Acel, Saka langsung melirik kearahnya
"Biasa dah, lagi mau jalan ama si Luna" Sahut Ersa lagi yang masih menanggapi pertanyaan Acel "anjing, si bucin. Kenal cewe temen-temennya dilupain" Decih Wildan
"Emang bucin banget tuh bocah satu. Mana yang dideketin si Luna, cewe sasimo" Sambar Raskal yang ikut bergabung setelah mengambil minuman untuk teman-temannya
"Biarin aja kenapa si, iri aja lo pada" Gurau Acel "Bukannya iri Cel, Gue juga kurang setuju temen gue deket sama cewe modelan kaya si Luna yang sama siapa aja mau" Balas Raskal lagi
"Tau tuh kaya ngga ada cewe yang lebih baik aja, iya ngga Cel?" Acel menoleh atas ucapan Saka dan ia pun hanya mengangguk setuju
Sebenarnya di dalam hati ia pun ingin mengumpati Jian yang memang bodoh. Memilih dekat dengan Luna disaat masih banyak cewe yang lain dan yang lebih baik
Bukan, Acel bukan mengumpamakan cewe yang ia maksud lebih baik itu adalah dirinya. Ia memang menyukai Jian, tapi ia tidak pernah berfikir bahwa ia adalah sosok yang baik untuk Jian
Entahlah, Acel juga bingung. Ia menyukai Jian tapi ia tidak berharap bahwa Jian akan menyukainya juga. Ia selalu berfikir, mana mungkin Jian mau sama gue sedangkan diluar sana banyak cewe yang lebih cantik dari dirinya untuk Jian jadikan pacar. Acel selalu Insecure seperti itu.
Biarlah, Acel lebih nyaman seperti ini. Mencintai Jian dalam diam, rasanya lebih aman dan nyaman walaupun banyak juga sesaknya. Acel tidak akan pernah memberi tau prihal hatinya pada Jian, biar ia yang menyimpannya sendiri. Sampai kapanpun
"HAI GAIS, KALIAN NUNGGUIN AKU NGGA?" Sapa Dara yang baru datang bersama Devan dibelakangnya "Et berisik lo kecil" Sahut Raskal tak santai
"APA LO? GUE NGGA KECIL YA" Teriak Dara nyolot saat sudah berada di depan Raskal "Kecil. lo kecil nih segini" Raskal mengapit jari jempol dan telunjuknya seperti ini 🤏🏻
Dughh
"AWW ANJING" Setelahnya Raskal teriak kesakitan karena kakinya ditendang oleh Dara
"Udah dong jangan ribut mulu lo berdua. Raskal juga, mulutnya ngga boleh kasar kalo sama cewe" Itu suara Acel yang melerai pertengkaran Tom and Jerry itu
"Tuh dengerin kata Acel Teguh" Timpal Saka yang langsung mendapat tabokan dari Acel "Enak aja Acel teguh" Balasnya sinis
"Bentar dah gue ambil orderan dulu, udah nyampe didepan" Raskal berjalan keluar sambil kakinya terpincang karena kakinya masih nyeri akibat tendangan Dara tadi
"Kasian banget ego Ra si Raskal ampe pincang" Ucap Acel pada Dara yang udah duduk didepannya "Biarin aja, emang dianya aja yang lebay" Sahut Dara yang masih kesal
"Dara ngeri juga anjir kec- ARGHH IYA IYA AMPUN" Belum sempat dengan ucapannya Saka langsung teriak karena cubitan Dara
Baru datang saja Dara sudah punya dua korban
to be continue

KAMU SEDANG MEMBACA
without epilog
Romansaini cerita tentang sebuah kisah tanpa prolog dan juga berakhir tanpa epilog. Kisah yang belum pernah dimulai namun harus berakhir tanpa kata selesai. "gue suka sama dia dari jaman SMP bahkan sampe sekarang" -Acel "gue lagi deketin anak sekolah sebel...