🦋🧚♀️✨
Kini terhitung sudah dua bulan semenjak Jeffran mencoba untuk mendekati Acel. Dan selama dua bulan itu mereka sering pergi keluar berdua.Seperti sekarang ini, Jeffran sudah berada di ruang tamu rumah Acel. Ia sedang menunggu Acel untuk berdandan karena mereka akan jalan-jalan keluar, dan kebetualan ini malam minggu
"Ayo Kak! Sorry, nunggu lama ya?" Ucap Acel yang sudah ada diruang tamu sekarang "Ngga kok, santai aja. Aku bakal tungguin kamu walaupun seratus tahun juga, asal itu kamu" Acel yang sudah terbiasa mendengar gombalan seperti itu pun hanya tersenyum walaupun ada bapernya sedikit
"cheesy banget Kak" Balas Acel bercanda "Eh? geli ya? sorry-sorry aku ngga jago ngegombal soalnya" Panik Jeffran dengan respon Acel tapi ada kekehan diakhir kalimatnya
"Ngga kak bercanda, yaudah yuk" Ajak Acel "Orang tua kamu mana? aku mau izin dulu" Ucap Jeffran "Bentar aku panggil mama, soalnya papa lagi pergi kondangan" Jeffran hanya mengangguk lalu Acel pergi ke ruang tengah untuk memanggil mamanya yang sedang menonton tv
Tak lama muncul ibu dari satu anak itu yang berjalan menuju ruang tamu
"Kamu mau kemana Jef? buru-buru banget padahal baru sampe tadi" Ucap mamanya Acel saat sudah berada di ruang tamu
"Aku mau izin ajak Acelnya keluar jalan-jalan tante" Balas Jeffran sopan "Oh mau malam mingguan ya, yaudah kalo gitu hati-hati ya" Setelah mendapat izin dari mamanya Acel akhirnya Jeffran keluar dari rumah itu bersama Acel
Jeffran menaiki motor Aerox hitamnya dan tak lupa menurunkan injakan kaki yang berada disamping motornya untuk Acel
"Thanks Kak, padahal aku bisa sendiri" Ucap Acel setelah menaiki motor Jeffran "Gapapa, cewe kan suka kalo di treat kaya gitu" Kali ini Acel tidak menampik bahwa sekarang ia baper dengan perlakuan Jeffran
Kak Jeffran ga seru, nyerangnya love language. Batin Acel
Jeffran menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, ia ingin menikmati suasana malam minggu ditemani dengan Acel yang duduk di seat belakang motornya
Kadang Jeffran juga menarik kedua tangan Acel untuk memeluk pinggangnya, dengan alibi takut Acel jatuh
"Aku baru sadar kalo Kak Jeffran ngga bawa motor yang kaya biasanya" Ucap Acel sedikit kencang disamping telinga Jeffran yang memakai helm
Memang biasanya Jeffran akan membawa motor CBR250RR miliknya, tapi kali ini tidak
"Iya, lagi pengen aja. Lagian kata Dara kamu kalo naik motor yang kaya gitu suka pegel" Jeffran hanya terkekeh saat tangan Acel memukul pundaknya
"Ishh ngeselin banget Dara" Lagi-lagi Jeffran tersenyum saat melihat wajah kesal Acel dari kaca spionnya
Kini mereka telah sampai di street food yang cukup ramai. Jeffran memarkirkan motornya, lalu Acel segera turun dari motor Jeffran dan disusul dengan Jeffran yang sudah menaruh helmnya diatas motor
"Kamu mau makan apa?" Tanya Jeffran sebelum mereka beranjak dari tempat parkir itu "Gatau, aku liat-liat dulu aja deh. Kalo Kakak mau makan apa emang?" Tanya balik Acel pada Jeffran "Aku ikut kamu aja" Acel mengangguk
Mereka berjalan menyusuri pedagang yang ada di street food itu. Tak lupa dengan tangan Acel yang selalu digenggam oleh Jeffran
"Kak aku pengen makan sea food yang disebelah sana deh" Tunjuk Acel kearah dimana pedagang sea food itu berada "Yaudah yuk" Tanpa berlama-lama Jeffran menarik tangan Acel yang memang ada digenggamannya menuju stand sea food itu
Mereka sudah memesan dan kini tinggal menunggu pesanannya diantar saja
"Minumnya kamu mau apa?" Tanya Jeffran yang memang berniat ingin membeli minuman "Aku air mineral aja kak" Jawab Acel "Yaudah tunggu sebentar" Jeffran pun pergi membeli Air minum untuknya dan Acel
Tak lama pesanan Acel pun datang "Ini neng pesanannya, silahkan" Ucap pedagang itu setelah menaruh pesanan Acel "Makasih ya pak" Balasnya sopan
Jeffran pun sudah kembali dari membeli minumnya, kini mereka sedang menikmati makanan mereka. Jeffran mengambil satu botol air mineral yang tadi dibelinya lalu membukanya
Acel kira Jeffran membuka tutup botol minum itu untuk dirinya sendiri, tapi ternyata malah dikasih ke dia
"Minum dulu Cel, nanti seret" Jeffran menyodorkan air minum itu "Makasih kak" Ucap Acel lalu menerimanya
Terkadang Acel suka beper karena hal-hal kecil yang dilakukan oleh Jeffran padanya. Seperti menurunkan injakan kaki dimotor, membukakan pintu mobil, membuka tutup botol seperti tadi, mengandeng tangannya saat jalan, Dan mengelap saus yang ada di sudut bibir Acel dengan tissu seperti sekarang ini
Kan jiwa Act of service Acel terguncang gara-gara perlakuan Jeffran. Sebenarnya masih banyak lagi hal kecil yang dilakukannya untuk Acel, Ia sangat tau gimana caranya ngetreat Acel dengan baik
Saat sudah selesai mereka memainkan handphonenya masing-masing. Lalu Jeffran mencoba membuka suara
"Cel" Panggil Jeffran "Kenapa kak?" Acel mematikan handphonenya dan menaruhnya didalam sling bag yang ia bawa
"Aku udah boleh ungkapin perasaan aku ke kamu?" Acelnya bingung, ini yang ia takutkan
Seseorang confes padanya disaat hatinya masih belum siap menerima siapapun. Sebenarnya Acel sudah sedikit membuka hatinya untuk Jeffran tapi ia masih butuh waktu sedikit lagi untuk meyakinkan hatinya
"Eumm.. it-" ucapan Acel terpotong "Belum bisa ya? Gapapa kok aku masih bisa nunggu" Acel jadi merasa tidak enak "Maaf ya kak, aku masih butuh waktu sedikit lagi" Ucapnya menunduk merasa bersalah
"Hey, gapapa kok kalo kamu belum bisa. Mungkin akunya aja yang kesannya terburu-buru padahal kita baru deket dua bulan" Jeffran menyentuh dagu Acel dan menaikkan wajah itu agar tidak menunduk lagi
"Aku orangnya sulit kak. Aku punya banyak trauma, dan trust issue aku juga tinggi" Ucap Acel lirih "Kalo misalnya kakak ngga sanggup buat nunggu aku, kakak bisa cari orang lain. Seseorang yang hatinya sembuh, yang ngga punya banyak trauma kaya aku, dan juga ngga punya trust issue kaya aku" lanjutnya
"Kamu ngomong apa sih, Aku bakal tungguin kamu kok. Aku bakal bantu buat sembuhin trauma kamu, dan aku bakal buktiin ke kamu kalo aku itu tulus sama kamu. Aku ga akan ninggalin kamu kaya orang-orang sebelumnya" Ucap Jeffran sambil mengelus tangan Acel
"Kalo kakak udah cape buat nunggu aku bilang ya, jangan tiba-tiba langsung tinggalin aku" Acel menatap Jeffran dengan mata yang sudah berkaca-kaca "Siapa yang mau ninggalin kamu sih Cel, Orang aku maunya sama kamu masa disuruh cari yang lain. Hey jangan nangis" Ucap Jeffran lembut
"Makasih kakak udah tulus ke aku. Sebenernya aku udah mulai nyaman sama kakak, tapi maaf aku belum bisa bales perasaan kakak sekarang" Jeffran tersenyum "Gapapa, asal jangan pas aku nunggu kamu tapi kamunya malah sama yang lain aja" Acel menggeleng "Mana bisa aku kaya gitu"
"Udah ah jangan nangis" Jeffran mengusap jejak air mata Acel yang sempat turun setetes tadi "Aku janji bakal berusaha buat ngeyakinin hati aku dan nerima Kak Jeffran" Jeffran mengangguk dan tersenyum tulus
'Aku bakal nunggu kamu Cel, aku mau sembuhin trauma kamu biar kamu bisa bales perasaan aku juga' Batin Jeffran
to be continue

KAMU SEDANG MEMBACA
without epilog
Romantizmini cerita tentang sebuah kisah tanpa prolog dan juga berakhir tanpa epilog. Kisah yang belum pernah dimulai namun harus berakhir tanpa kata selesai. "gue suka sama dia dari jaman SMP bahkan sampe sekarang" -Acel "gue lagi deketin anak sekolah sebel...