3.

926 79 5
                                    

Happy Reading💛

~~

"Kenapa tuh cewek enggak mau ngomong sama gua?" Tanya laki-laki tersebut.

"Lo suka El?" Tanya temannya yang bernama Edgar.

"Langsung tembak aja El" ucap laki-laki yang bernama Revan.

"Nggak gampang bodoh, dia kelihatan jarang berbicara?" Tanya El.

"Nah, gua juga mikir gitu. Kenapa dia nggak berbicara ya? Padahal Lo tadi halangi dia pas mau pergi" bingung Edgar.

"Punya trauma?" Tanya Revan.

"Mungkin" gumam El.

"Lo berdua cari info tentang anak itu!" Titah El ke kedua temannya.

"Kita?" Tanya Edgar.

"Bukan, tapi setan!" Kesal El.

"Yaudah biar setang aja yang cari info" sambung Edgar.

"Lo berdua tolol!!" 

Edgar dan Revan mengangguk kepalanya.

~~

"Ra, lo pulang mau bareng gua gak? Gua di jemput" ucap Putri.

Ara menggelengkan kepalanya. "Di jemput uncle" ucap Ara pelan.

Putri yang mendengar itu paham, uncle Putra selalu posesif sama Ara. Bahkan bukan Putra aja yang posesif namun Dhafi sama Daddy juga sama.

Mereka bertiga benar-benar menjaga Ara, bahkan saat Ara SMP ada satu laki-laki yang sangat berani mendatangi rumah Putra untuk mengajak Ara keluar. Namun laki-laki tersebut enggak jadi mengajak Ara keluar.

Sebab, sudah berjam-jam masih aja dia diwawancarai Putra, Dhafi dan Daddy. Ujung-ujungnya mereka bertiga nggak mengizinkan Ara keluar bersama laki-laki itu.

"Eh, mobil uncle Putra udah di depan tuh" Ucap Putri.

Ara yang melihat Putra keluar dari mobil langsung berjalan ke arah unclenya. "Gua duluan ya Put" pamit Ara. 

Ara masuk ke dalam mobil Putra, dan Putra langsung menjalankan mobilnya. "Gimana di sekolah kamu? Enggak ada yang bully kamu lagi?" Tanya Putra khawatir.

"Enggak uncle, tapi tadi ada tiga laki-laki datang ke meja aku pas lagi istirahat" Ucap Ara.

"Kamu diapain sama mereka?" Tanya Putra.

"Nggak di apa-apain kok uncle, mungkin aku duduk di meja mereka. Tapi kita duluan yang duduk" Ucap Ara.

"Kalau ada yang bully kamu, kamu langsung kasih tau uncle atau enggak uncle Dhafi" Ucap Putra.

"Iya uncle" jawab Ara.

Setelah itu enggak ada pertanyaan lagi, Ara yang fokus ke jalanan. Enggak sengaja Ara melihat seseorang yang sangat mirip dengan..

"Bunda…"lirih Ara.

Putra yang mendengar itu langsung menepikan mobilnya. "Ara, mana ada bunda? Bunda Ara udah tenang disana" Ucap Putra yang menatap ke arah Ara.

Silent Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang