Happy Reading
~~
“Uncle, hari ini sibuk gak?” Tanya Ara ke Dhafi. Kemarin dia nginap di rumah Putra dan sekarang dia akan menginap di rumah Dhafi untuk beberapa hari.
Dhafi menengok ke arah Ara. “Engak, sekarang kan hari Minggu. Kenapa emang?” Tanya Dhafi.
“Mau temenin Ara ke makam bunda sama papa?” Dhafi dan Ana menatap kearah Ara, mereka berdua sama-sama mengangguk kepalanya.
“Mau dong, gua juga udah lama gak kesana” Ucap Dhafi.
Ara tersenyum mendengar itu, dia langsung berdiri dan masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap.
Setelah itu Ara kembali lagi menghampiri Dhafi dan Ana. “Ayo uncle, kakak kita ke makam bunda sama papa” Ucap Ara.
Mereka bertiga langsung pergi ke makam Zara dan Rival. Sesampainya di sana Ara langsung berjalan duluan, Dhafi yang melihat itu hanya menggeleng kan kepala.
Tepat di makam Zara dan Rival mereka langsung berdoa. “Ara kangen bunda sama papa” Ucap Ara.
Ara masih menatap ke arah makam Zara dan Rival bergantian. Namun tiba-tiba Ara menunduk kepala nya. Dhafi dan Ana yang melihat baju Ara bergetar mereka sudah tau pasti Ara menangis.
Dhafi yang tepat di samping Ara langsung mengelus punggung Ara. “Jangan nangis nanti bunda sama papa ikut sedih” bisik Dhafi.
Ara menghapus air matanya dan langsung menatap lagi ke makam kedua orang tuanya. “Bohong kalau Ara nggak kangen bunda sama papa, Ara iri melihat teman-teman aku yang masih ada orang tuanya” Lirih Ara.
“Bun..waktu bisa di putar gak? Ara mau kalian disini, mau peluk bunda sama papa” Ara benar-benar nggak kuat untuk tidak menangis, air matanya yang tiba-tiba keluar sendiri tanpa diminta.
Dhafi dan Ana hanya bisa menenangkan Ara agar tidak menangis terus. “Udah, jangan nangis lagi nanti bunda sama papa Ara sedih kalau Ara gini” Ucap Ana yang masih menenangkan Ara.
“uncle percaya gak, kalau aku ketemu orang yang mirip bunda sama papa?” tanya Zara.
Dhafi dan Ana saling menatap satu sama lain. “Ara, itu mungkin cuman mirip aja” Ucap Dhafi.
Ara mendengar itu hanya menunduk kepala nya. “udah-udah, mending kita pulang yuk” ajak Ana.
setelah dari pemakaman mereka kembali ke rumah, saat sampai rumah mereka melihat Putra yang sedang duduk menunggu mereka pulang. “Uncle Putra” Ara menghampiri Putra dan langsung memeluk.
“habis dari mana?” tanya Putra sambil memeluk Ara.
Ara mendongak ke atas menatap Putra. “habis dari makam bunda sama papa, uncle” Jawab Ara sambil tersenyum.
Putra tersenyum mendengar itu, ia langsung menatap kearah Dhafi. “gua mau bicara sama lo” Ucap Putra yang masih menatap Dhafi.
Dhafi langsung menyuruh Ana dan Ara masuk ke dalam rumah. “kamu masuk duluan ya, sekalian ajak Ara” ucap Dhafi sambil mengusap rambut Ana.
setelah Ana dan Ara sudah masuk, Dhafi langsung menghampiri Putra. “mau ngomong apa?” tanya Dhafi yang santai.
“kenapa nggak ngasih tau gua?” tanya balik Putra. hal itu yang membuat Dhafi bingung, ‘ngasih tau apaan’
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Girl
Teen FictionBaca cerita ZARA terlebih dahulu, agar kalian paham alur nya gimana. (Sequel ZARA) Az-Zahra Clara Machiko, ya dia adalah Ara anak Zara dan Rival. Kedua orang tuanya meninggal saat dirinya masih bayi. Bahkan dirinya saja belum pernah melihat kedua o...