Happy Reading
~~~
"Baik anak-anak ibu akan memberikan tugas kelompok ya" ucap Bu melati
Saat Bu melati menulis nama-nama kelompok di papan tulis seketika Amel langsung protes, karena dia enggak mau sekelompok dengan Ara dan Putri.
"Bu. Saya enggak mau sekelompok bareng Putri sama bisu!" Ucap Amel yang tidak terima.
"Loh. Kamu nggak bisa menolaknya Amel" Ucap Bu melati.
"Bukan Amel doank Bu yang menolak, tapi saya juga" ucap salah satu siswa yang berada di dalam kelas.
"IYA BU" Ucap beberapa teman sekelas Ara.
Ara yang mendengar itu sudah biasa namun berbeda dengan Putri. Dia menatap Amel penuh kebencian.
Bu melati langsung menatap ke arah Ara dan bertanya. "Ara kamu sekelompok sama Putri aja enggak apa-apa?" Tanya Bu melati. Ara membalas dengan senyuman kecil.
"Tuh kan Bu dia cuman senyum doang, nggak ngomong. Gimana nanti kalau presentasi di depan, dia mau jadi patung?" Ucap salah satu laki-laki yang rambut keriting.
Brak.
"JAGA MULUT LO YA! ARA JUGA GAK BAKAL SUDI MAU SEKELOMPOK SAMA LO!" Ucap Putri yang kesal mendengar laki-laki itu berbicara seakan-akan menghina Ara.
"Udah-udah jangan berantem, yaudah ini kelompok udah ibu tulis di papan. Dan Ara sama Putri kalian cuman berdua aja" Lerai Bu Melati.
Amel yang mendengar itu langsung tersenyum sambil menatap Putri dan Ara meremehkan mereka berdua.
Putri yang melihat itu langsung mengepalkan tangannya, Ara yang melihat itu langsung memegang tangan Putri dan menggelengkan kepalanya.
~~~
Bel istirahat berbunyi Ara dan Putri sedang berjalan menuju taman sekolah. Mereka berdua akan mengerjakan tugas kelompok berdua.
"Ra, lo kenapa diam aja sih! Seharusnya Lo tuh bilang ke semua orang kalau Lo nggak bisu!" Ucap Putri. Namun lagi-lagi Ara menggelengkan kepalanya.
"Ra..gua nggak mau lo di bully kaya dulu. Gua nggak mau lo dihina terus" lirih Putri.
"Put.. gua bakal ngomong cuman sama keluarga gua dan lo doang, selebihnya gua nggak mau" Ucap Ara.
"Kenapa? Lo mau di bully yang lebih dari ini, Lo mau Amel menghasut satu sekolah buat ngebully lo?" Ucap Putri yang penuh amarah. Ia benar-benar nggak mau kalau Ara di bully seperti mereka masih kecil.
Ara cuman diam, dia tidak membalas ucapan Putri. Ara malah mengerjakan tugas kelompok mereka berdua.
"Ra…"
"Put, gua trauma disaat gua mau ngomong tapi semua orang bilang gua bisu. Gua juga nggak mau di bully seperti masa kecil, dan disaat gua ngomong semua enggak percaya kaya percuma aja gua ngomong" Ucap Ara sambil menunduk kepala nya.
"Dari sekarang Ra lo ngomong, gua mohon" lirih Putri namun lagi-lagi Ara hanya menggeleng kepalanya.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar percakapan mereka berdua di taman. "Jadi itu trauma lo?" Ucap orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Girl
Teen FictionBaca cerita ZARA terlebih dahulu, agar kalian paham alur nya gimana. (Sequel ZARA) Az-Zahra Clara Machiko, ya dia adalah Ara anak Zara dan Rival. Kedua orang tuanya meninggal saat dirinya masih bayi. Bahkan dirinya saja belum pernah melihat kedua o...