8.

340 24 0
                                    

Happy Reading

~~

"Ana, aku mau nanya sama kamu" Ucap Dhafi setelah makan malam.

"Mau nanya apa mas?"

"Kamu punya adek, nama adek kamu siapa?" Tanya Dhafi. Ana mendengar itu sontak langsung menatap kearah Dhafi, kenapa suaminya menanyakan itu?

"Kenapa kamu mau tau nama adek  aku? Bukannya kamu sendiri yang gak mau tau namanya?" Tanya balik Ana.

"Jawab pertanyaan aku"

"Nama adek aku Amel" Jawab Ana. Dhafi yang mendengar itu kaget. Jadi Amel itu adek istrinya?

"AMEL?"

"Kamu kenapa kaget kalau adek aku Amel?" Ana menatap Dhafi curiga.

"Jadi adek kamu yang selalu membully Ara dari TK?" Pertanyaan Dhafi membuat Ana langsung menghampiri Dhafi.

"Maksud kamu? Adek aku yang bully Ara dari kecil?" Tanya Ana.

"Aku mau lihat foto adek kamu sekarang" tanpa bertanya apapun Ana langsung memperlihatkan foto adek nya ke Dhafi.

"Jadi ini alasan Daddy melarang Ara buat nginap di rumah takut amel datang kesini" Batin Dhafi.

Dhafi mengusap wajah dengan kasar, dia benar-benar baru tau kalau istri itu ternyata kakak dari Amel yang selalu membully Ara dari kecil. "Kalau Putra tau ini dia juga pasti melarang Ara buat nginap lagi disini" Gumam Dhafi. Ana yang mendengar itu langsung bertanya ke Dhafi.

"Ara boleh kok menginap disini, kenapa dia melarang Ara buat nginap disini?" Tanya Ana. Dhafi langsung menatap kearah istrinya.

"Adek kamu itu yang selalu bully Ara dari kecil dan yang buat Ara nggak mau bicara sama orang juga gara-gara adek kamu" Ucap Dhafi.

"Masalah nya sama Putra apa?"

"Kalau Putra tau ini dia bakal melarang Ara buat nginap disini dan juga dia bisa melarang Ara buat jangan dekat-dekat dengan kamu" Jelas Dhafi. Ana mendengar itu hanya menghela nafas kasar.

"Maafin kesalahan adek aku ya, aku benar-benar nggak tau kalau dia yang bully Ara" lirih Ana. Dia benar-benar nggak tau kalau adeknya membully Ara sampai bikin Ara tidak mau ngobrol sama orang lain kecuali keluarga nya aja.

Tanpa menjawab Dhafi langsung pergi ke kamarnya meninggalkan Ana yang masih di meja makan.

~~

"Lagi ngerjain pr apa Nay?" Tanya Ara yang melihat Kanaya sedang mengerjakan Pr di meja belajar nya.

"Pr menggambar Kak" Jawab Kanaya yang masih fokus menggambar.

"Mau di bantu?"

"Em..engak deh kak, aku mau ngerjain sendiri. Kakak nggak belajar?" Tanya Kanaya sambil menatap kearah Ara.

Belum sempat Ara menjawab tiba-tiba Putra memanggil dirinya. "Ara, di depan ada teman cowok kamu" Ucap Putra.

"Cowok? Perasaan aku nggak punya teman cowok deh selain Putri" gumam Ara.

"Kamu temui gih, dia udah nunggu di ruang tamu" Titah Putra.

Ara langsung berjalan ke ruang tamu untuk menghampiri laki-laki yang sudah menunggunya namun saat dia melihat laki-laki itu langsung berhenti. "Ngapain dia ke sini, kok dia bisa tau alamatnya uncle Putra si?" Batin Ara.

Saat Ara ingin balik ke kamarnya si laki-laki itu melihat Ara dan langsung memanggil Ara. "Ara" Panggil nya sambil melambaikan tangan. Ara yang melihat itu mau tidak mau dia menghampiri laki-laki itu.

"Ini gua bawain martabak buat lo" Ucap El. Ya laki-laki itu adalah El.

Ara hanya menatap El dan martabak secara bergantian. "Gua tau alamat rumah uncle lu dari si Putri" Ucap El. Ara hanya mengangguk kepalanya.

"Ini minum nya" Ucap Clara yang tiba-tiba datang.
"Terima kasih tante" Ucap El sambil tersenyum.

Saat Clara berjalan ke arah dapur, Ara berjalan mengikuti dari belakang. "Aunty" panggil Ara. Clara menengok ke arah Ara.

"Tolong suruh pulang laki-laki yang ada di ruang tamu ya aunty, Ara mau istirahat dulu" Ucap Ara sambil menatap Clara.

"Loh, kenapa di suruh pulang?" Tanya Clara yang merasa heran.

"Dia bukan teman Ara aunty, Ara juga mau istirahat"

"Yaudah, aunty suruh pulang" Ucap Clara. Ara mendengar langsung tersenyum dan memeluk Clara.

"Terima kasih aunty" setelah itu ada langsung pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

Clara berjalan menghampiri El. “Kamu pulang aja ya? Bukan tante ngusir kamu tapi Ara lagi gak mau di ganggu dulu” Ucal Clara sambil menatap ke arah El.

El mendengar itu hanya tersenyum. “Yaudah kalau gitu saya pulang Tan” Ucap El.

“Iya, hati-hati ya di jalan” El Salim dan langsung keluar dari rumah Putra.

Ara bukan pergi ke kamarnya namun ia ke kamar Kanaya. Ia melihat Kanaya yng masih sibuk mengerjakan Pr dengan mata yang sudah mengantuk. “Kalau udah ngantuk tidur aja, pr nya biar aku yang ngerjain” Ucap Ara.

Kanya langsung menoleh ke arah Ara dengan tatapan ragu. “Em..emang nggak apa-apa kak?” Tanya Kanaya. Ara yang mendengar itu tersenyum tipis.

“Udah tidur aja gih” Titah Ara. Kanaya langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ara langsung melanjutkan tugas menggambar Kanaya.

Setelah semuanya selesai Ara membereskan buku yang akan di bawa Kanaya sekolah dan setelah itu merebahkan badannya di samping Kanaya. Setelah Ara benar-benar tidur ada seseorang yang memperhatikan mereka.

Seseorang itu masuk menghampiri nya dan mengelus rambut Ara dan Kanya bergantian. “Tidur yang nyenyak kesayangan uncle” Ucap nya dan setelah itu keluar dari kamar Kanaya.

Putra langsung masuk ke kamarnya. “Loh kok cepat banget? Bukannya kamu mau liat Ara sama Naya?” Tanya Clara.

“Mereka berdua tidur bareng, Ara tidur di kamar Naya” jawab Putra sambil tersenyum.

Clara mendengar itu tersenyum. “Benarkah?” Tanya nya.

“Iya”

“Ara tuh keliatan kaya cuek sama Naya tapi dia tuh asli sayang banget ya, walaupun mereka hanya sepupu” Ucap Clara sambil tersenyum.

“pasti dong sayang banget  mereka kan adek-kakak. Ara juga anak kita” jawab Putra sambil memeluk Clara. Clara yang mendengar itu hanya tersenyum dan membalas pelukan Putra.

~~

Gimana kalau habis part ini ada konflik?

Setuju gakk?

Jangan lupa vote dan tanda in typo nya👐











By: Nshumairo

Silent Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang