10

587 39 7
                                    

Happy Reading

~~

Sesampainya mereka di rumah, Clara dan Kanaya langsung menghampiri Putra dan Ara.

“muka kamu kenapa?” tanya Clara yang melihat muka Putra banyak luka.

“muka papa jelek banget” ucap Kanaya.

“biasanya laki-laki” jawab Putra. Putra mendengar perkataan anaknya langsung menatap kearah Kanaya.

“habis berantem aunty, uncle berantem sama uncle Dhafi” ucap Ara. sontak Clara mendengar itu langsung menatap kearah Putra.

“kamu ada masalah? kok bisa berantem sih?” Tanya Clara.

“nanti aja nanya nya, sekarang obati luka aku ya” Ucap Putra. Clara mengangguk kepalanya dan langsung mengambil kotak p3k.

“Ara, kamu istirahat gih. Naya kamu temenin kakak Ara ya” Ucap Putra ke Ara dan Kanaya.

“rahasia apa lagi yang gua gak tau?” Batin Putra.

~~

keesokan harinya Ara berangkat sekolah diantar oleh Putra. “belajar yang rajin ya” ucap Putra sambil mengelus rambut Ara. Ara membalas dengan anggukan kepala.

setelah itu Ara keluar mobil dan berjalan ke kelas nya. namun saat dia berjalan tiba-tiba ada laki-laki yang menghalangi jalan nya. Ara menatap ke arah nya tanpa berkata apa-apa. saat dia tau siapa laki-laki tersebut, Ara langsung pergi namun lagi-lagi di halangi.

Ara menatap laki-laki itu dengan malas. “mau di antar ke kelas?” tanya nya. namun Ara tidak menjawab melainkan mendorong kasar laki-laki itu.

“di tolak lagi?” ucap nya pelan sambil menatap punggung Ara.

saat masuk kelas Ara langsung menghampiri Putri yang tengah duduk di tempat bangku nya. dan dia langsung duduk di samping Putri. Putri langsung menatap kearah Ara dan langsung memberi kertas.

Ara melihat itu langsung menatap Putri yang seakan-akan butuh jawaban. “itu benar ortu lo ra” Ucap Putri dengan senyum.

Ara langsung menarik tangan Putri untuk pergi ke suatu tempat. dan sekarang mereka berada di rooftop.  Ara terduduk lemas di salah satu bangku di sana. “Put, itu benar bunda sama papa kan?” lirih Ara yang menatap ke depan.

“gua yakin itu ortu lo ra. dan gua yakin kalau ortu masih hidup” Ucap Putri sambil mengelus punggung Ara.

“kalau memang mereka masih hidup kenapa gak cari gua put? mereka kenapa engak cari anaknya?” Tanya Ara. Putri mendengar itu cuman bisa terdiam, dia juga tidak tau.

“lo ketemu mereka dimana?” Tanya Ara.

“komplek rumah lama lo ra”

ya Putra dan Ara memang sudah pindah rumah sejak Putra menikah.

“Pulang sekolah kita kesana Put, gua mau ketemu mereka”

“tapi Ra, kalau kita engak ketemu bagaimana?”

“mau ketemu atau engak, seenggaknya kita kesana dulu” Putri langsung mengangguk kepalanya.

setelah sekian lama mereka diam terdengar bel masuk. “kita gak mau masuk kelas?” tanya Putri.

“bolos mapel pertama yuk” ajak Ara.

“boleh juga, lagian kita juga kan belum pernah bolos” jawab Putri sambil tersenyum lebar.

~~

“dad, aku mau nanya sesuatu” ucap Putra. Daddy menatap Putra dengan tatapan mencurigakan.

“benar kalau Dhafi sama Zara satu ayah?” sontak pertanyaan itu membuat Daddy kaget.

“tau dari mana?” tanya balik Daddy.

“kemarin aku berantem sama Dhafi dan Dhafi bilang kalau dia sama Zara satu ayah” jawab Putra sambil menatap.

“benar-benar ceroboh” batin Daddy.

“dad, jawab pertanyaan Putra”

“yang Dhafi katakan memang benar, mereka berdua satu ayah dan kamu sama Zara satu ibu” jelas Daddy.

deg.

jadi benar? kenapa dia baru mengetahui ini. “jadi..?”

“Zara anak saya dengan bunda mu” jawab Daddy.

duar.

“kenapa rahasia ini gua baru tau? kenapa bunda gak cerita ke gua?” batin Putra. dia benar-benar tidak menyangka dengan  hal ini. ia kembali menatap ke arah Daddy dengan tatapan sendu.

“Daddy bohong kan? engak mungkin kalau Zara anak Daddy sama bunda, bilang dad ke Putra kalau ini semua bohong” lirih Putra. namun sayang sekali Daddy menggeleng kan kepala nya dan menjawab. “saya tidak bohong Putra. ini semua memang benar.”

Putra tanpa menjawab lagi, dia langsung keluar dari ruangan Daddy Dhafi dan pergi begitu saja. Daddy melihat hanya menghela nafas kasar.

Putra berjalan ke arah taman dia benar-benar kacau. dia duduk di salah satu bangku di sana. “kenapa gua baru tau ini semua?” gumam nya.

“selama ini Dhafi tau ini, kenapa dia baru kasih tau kemarin?” tanya Putra sendiri.

dari jauh ada seseorang yang memperhatikan Putra. “maaf put, gua juga tau kalau gua sama Zara adek kakak baru akhir-akhir ini” batinya. siapa lagi orang itu kalau bukan Dhafi?.

~~

sepulang sekolah Ara dan Putri pergi ke komplek perumahan Putra yang dulu. Mereka benar-benar mencari keberadaan kedua orang tuanya Ara. “Put, benar kan lo ketemu mereka di sini?” Tanya Ara.

“iya Ra, gua liat mer-” ucap Putri terhenti saat pandangan tertuju ke suatu hal. Ara yang melihat apa yang Putri sontak terdiam.

“bunda, papa?” lirih Ara.

“Put, itu mereka..” Ara yang masih menatap kedua sepasang kekasih itu sedang membagi sesuatu dan juga di tengah-tengah mereka ada satu anak kecil laki-laki.

“kita pulang aja yuk” ajak Ara. Putri langsung menatap kearah Ara. “engak mau samperin mereka Ra?” tanya Putri namun Ara menggeleng kepalanya dan mengajak Putri pergi dari situ.

~~

maaf kalau part ini terlalu pendek, untuk part² selanjutnya mungkin akan panjang karena akan ada konflik yang seru.

jangan lupa vote dan komentar sebanyak mungkin agar aku semangat nulis nya.

tandain typo!!

byee











by: Nshumairo

Silent Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang