Bab 24

6.3K 338 6
                                    






Happy reading guyss......









Setelah Kenzo mengantar Ainin pulang, ia langsung masuk ke kamarnya untuk tidur.

Setelah bangun Ainin membersihkan diri dan menggunakan style baju yang kebesaran dan hot pants. Ia turun ke bawah dan melihat Arnold dkk sedang main PS.

"Mau ke mana dek?" Tanya rehan ketika melihat Ainin

"Makan"jawab Ainin singkat

Meskipun Ainin memarkan keluarganya dan Arnold dkk tapi ia masih canggung berbicara dan masih sulit buat terima kelakakuan mereka.

Saat ingin menyimpan piring ke tempatnya ia berpapasan dengan namanya

"Siniin piringnya sayang, biar mama yang simpel" ucap Amel dengan senyum lembutnya.

"Makasih" ucap Ainin menyerahkan piring bekas makannya.

"Yaudah ayok ke ruang keluarga"pinta Amel dengan menggandeng lengan anaknya.

Setelah sampai ke ruang keluarga Ainin duduk di tengah-tengah orang tuanya, karena mamanya menggiring duduk di samping suaminya.

"Sekali lagi kita minta maaf yah Ainin, udah nyakitin kamu dan ngk memberikanmu kasih sayang ataupun perhatian dari kami" ucap radik mewakili mereka semuanya.

Ainin yang mendengar itu sakit hati, karena orang yang seharusnya menerima ketulusan serta kelembutan dari keluarga serta sahabatnya itu Ainin asli bukan malah dia.

"Tapi kalian udah lembar Ainin asli udah ngk ad"jawab Ainin dengan menunduk

Deg

Semuanya mematung mendengar penuturan Ainin.

"Hey apa maksud kamu nak, lakukan Ainin anak kita" ucap Amel meyakinkan

"Saya tidak bercanda Ainidita Alexander udah ngk ada" jelas Ainin dengan tenang.

"Jangan bercanda dek, ngk lucu tau ngak" ucap twins dengan tertawa hambar

"Emang tampang gue bercanda?" Tanya Ainin dengan wajah seriusnya yang membuat mereka melongos, memang dari mimik wajah Ainin ngk ada tampang berbohong atau bercanda.

"Maksud Lo apa?" Arnold yang sendari tadi diam angkat bicara.

"Gue bukan Ainindita Alexander tapi Anindita Saraswati, jiwa gue bertransmigrasi di tubuh ini saat gue kecelakaan" jelas Ainin membuat mereka diam

"Apa kalian masih mau menerima saya? Jelas saya bukan  bagian dari keluarga kalian"tanya Ainin

"Hiks kamu tetep anak mama dan papa sayang, hiks walaupun bukan jiwa Ainin yang asli"jawab Amel dengan sesegukan

Anin yang memang merindukan orang tuanya merasa hangat kembali karena kehadiran orangtua serta keluarga.

"Ia Ainin Lo tetep bagian dari kami" ucap twinss merelakan Ainin asli

"Gue ngk peduli Lo siapa, yang jelas Lo tetep sahabat kecil gue" ucap Arnold tulus

"Ah gue jadi terharu, makasih udah Nerima gue, gue udah maafin kalian semua dan jangan panggil gue dengan Ainin lagi tapi Anin, panggil gue Anin." Ucap Ainin dengan tulus dan terhura.







- - END- -














Tapi boong yehehhehe..


Papayy semua👋👋👋


Transmigrasi "I'am Anin not Ainin" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang