Rokok, alkohol dan kelab malam adalah teman baik Joanna. Mereka bagaikan pasangan yang tidak dapat terpisahkan. Lihat saja, sudah banyak botol dan puntung rokok yang berserekan di dekatnya. Namun wanita 27 tahun itu tampak tidak ingin menyudahi kegiatan. Bahkan ketika wajahnya sudah bersemu merah dan pandangannya mulai mengabur sekarang."Dia siapa?"
Tanya Jeffrey, pria tinggi berlesung pipi yang kini sedang disambut oleh teman-temannya di sini. Sebab dia baru saja tiba di negera ini pasca sepuluh tahun menetap di Amerika guna belajar dan bekerja dengan orang asing.
"Tidak tahu. Meg, kau kenal?"
Tanya Ethan pada Mega, salah satu teman baiknya yang memang terkenal paling nakal diantara mereka. Karena selain sering gonta-gangi wanita, dia juga rajin mendatangi kelab. Hampir setiap malam. Tidak hanya ketika hari libur tiba.
"Jangan ganggu dia! Dia berbahaya! Dia pelanggan VVIP di sini. Tidak ada yang berani mengganggunya di sini."
"Dia siapa? Anak konglomerat? Siapa nama ayahnya?"
Tanya Justin penasaran. Karena dia memang memiliki banyak kolega orang-orang konglomerat. Tidak heran jika dia begitu penasaran akan siapa keluarga si wanita yang ditakuti oleh Mega.
"Joanna namanya. Soal keluarganya, aku tidak tahu. Tidak ada yang pernah melihatnya di pesta orang-orang penting, mungkin dia anak haram atau mungkin saja simpanan orang penting. Tahu sendiri tempat ini mahal sekali. Aku saja masih pakai kartu Papa agar bisa jadi member di sini."
Jeffrey berdiri dari duduknya. Berniat ke kamar mandi sebentar. Sebab kantung kemihnya sudah penuh sekarang.
Jeffrey melewati Joanna. Meliriknya sekilas. Seolah pensaran karena wanita itu tampak frustasi sekarang. Sendirian pula. Namun dia tampak tidak takut diganggu apalagi dijahati orang.
Joanna berambut pirang. Memiliki poni yang membingkai wajah. Tidak lupa dengan eyeliner tebal dan lipstick merah darah. Membuat penampilannya tampak mencolok tentu saja.
Jangan lupakan gaun merah yang membalut tubuhnya. Gaun sepaha dan tanpa tali apalagi lengan. Berikut stiletto dengan warna yang serupa.
Joanna tampak seperti wanita nakal. Jeffrey saja sudah bisa langsung menebak hanya dengan lewat di depannya. Karena selain mencium aroma parfum yang menyengat, Jeffrey juga dapat melihat tatto di atas dadanya.
Ilustrasi.
Setelah dari kamar mandi, Jeffrey tidak menemukan wanita itu lagi. Mejanya juga sudah kosong saat ini. Namun, dia melihat ada sesuatu mengkilap di atas sofa yang sebelumnya wanita itu duduki.
Anting-anting yang berbentuk sederhana sekali. Bulat dengan isi berlian putih dan gantungan berbentuk air mata kecil yang berwarna emas agak kuning. Sangat terlihat jika anting ini murah sekali. Karena memiliki campuran emas yang sedikit. Sangat kontraks dengan penampilan wanita tadi.