13. Her Last Day

812 88 155
                                    

8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8. 00 AM

Jeffrey baru saja tiba di kantor polisi. Padahal, seharusnya dia sudah tiba di kantor saat ini. Namun, dia harus berada di sini karena Joanna tiba-tiba saja menelepon dengan nada panik.

"Kamu tidak apa-apa? Ada apa? Kamu kecelakaan?"

Jeffrey menyentuh pundak Joanna. Membuat beberapa polisi yang sebelumnya menganggap remeh Joanna langsung menatap segan dirinya. Mengingat penampilan Jeffrey tampak meyakinkan. Apalagi kini, jam tangan seharga ratusan juta yang dikenakan sangat terkenal di kalangan bapak-bapak berseragam.

"Aku tidak kecelakaan. Duduk sini, biar kujelaskan."

Joanna menepuk kursi di sampingnya. Dia sengaja menghubungi Jeffrey karena merasa hanya dia yang bisa membantunya. Mengingat dia sudah tidak memiliki banyak tabungan.

Memanggil Liana, tentu saja tidak bisa. Karena wanita itu pasti akan murka dan melarangnya membantu anak-anak ini di lain kesempatan.

Memanggil Teressa atau Maraka, tentu saja tidak bisa juga. Mengingat ini sudah jam kerja dan mereka hanya karyawan biasa. Sehingga kini, Joanna nekat memanggil Jeffrey yang menurutnya paling bisa diandalkan. Mengingat sebelumnya, pria ini tampak sedikit peduli padanya.

Ya. Anggap saja Joanna kegeeran karena mengira Jeffrey sedang tertarik padanya. Atau mungkin hanya penasaran saja. Mengingat Joanna tidak pernah merasa istimewa apalagi jauh lebih baik dari Rosa.

Satu jam kemudian Joanna tiba di rumah. Diantar oleh Jeffrey tentu saja. Dengan Liana yang sudah berada di depan rumah seolah telah lama menunggu dirinya.

"Terima kasih, ya! Akan kuganti secepatnya. Tolong rahasiakan hal ini juga."

Jeffrey mengangguk singkat. Lalu menatap Joanna yang kini mulai menuruni mobilnya. Lalu membuat gesture agar dirinya pergi sekarang juga. Karena Liana sudah berjalan mendekat sekolah ingin menginterogasi mereka.

Jeffrey melajukan mobil menuju kantor sekarang. Mengingat ada beberapa hal yang harus diselesaikan. Sebab dia akan resign bulan depan.

Iya. Jeffrey memutuskan untuk langsung mengurus bisnis keluarga saja. Setelah penggantinya ada. Toh, hubungannya dengan Rosa sudah tidak memiliki titik terang. Sehingga kini, dia ingin berhenti dari sana saja. Sebelum Rosa sendiri yang memecatnya. Mengingat tabiat wanita itu agak buruk terkadang.

Jeffrey tersenyum setelah tiba di lampu merah. Entah kenapa dia jadi merasa senang setelah tahu Joanna membutuhkan dirinya. Memanggilnya di saat-saat genting seperti sebelumnya. Ketika dituduh sebagai salah satu pelaku bisnis illegal penjualan anak karena sering memberi makan anak jalanan yang kerjaannya mengamen di lampu merah tanpa imbalan.

Joanna benar-benar mengejutkan.

Batin Jeffrey sembari menggigit bibir bawah. Lalu memutar musik setelah lampu merah padam. Membuatnya lekas melajukan mobil menuju kantornya. Ingin cepat-cepat keluar dari sana agar bisa semakin dibutuhkan Joanna jika dia semakin berkuasa.

THE STORY BEHIND [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang