CHAPTER 12 🍀

487 67 2
                                    


"SIAPA YANG UDAH NYAKITIN ANAK SAYA ?!"

"SABAR PAK! SABAR!"

"SAYA NANYA PAK! ANAK MANA YANG UDAH MUKULIN ADJIE,ANAK KESAYANGAN SAYA?!!"

Guru-guru yang ada di rumah sakit tempat Adjie dirawat dibuat kaget dan kebingungan karena sosok pria yang marah-marah karena melihat kondisi Adjie yang jauh dari kata baik-baik saja.

Lidya berulang kali menenangkan pria yang sepertinya adalah ayah Adjie namun pria itu tetap saja tidak bisa tenang dengan mudah.

"Pak, tolong jangan seperti itu,ini di rumah sakit" ucap salah satu guru .

"Siapa yang sudah memukuli Adjie ! Bilang sama saya biar saya pukuli dia sampai mati ! Anak gak tahu sopan santun ! Gak tahu tata Krama !" teriak Baskara, ayah Adjie atau bisa disebut suami Lidya.

"Tenang pak, tidak semuanya harus di selesaikan dengan kekerasan" ujar Pak Dandi namun ditepis keras oleh Baskara.

"Saya gak mau tahu! Dia sudah membuat anak saya hampir mati seperti itu! Dan anak itu tidak bisa dibiarkan hidup!"

"Bilang sama saya ! Siapa dia!"

Pak Dandi sebagai guru konseling tidak akan memberi tahu pada Baskara yang sebenarnya karena ia benar-benar takut jika pria didepannya akan berurusan dengan Rayhan .

Rayhan sangat berbahaya ketika marah, itu yang semua orang tahu.

"Bapak tenang saja,anak itu akan mendapatkan sanksi dari pihak sekolah yang setimpal" ujar Pak Dandi.

Baskara menunjuk Adjie yang masih terbaring di bangsal rumah sakit, "Anak saya sekarat begitu, apakah pantas pelaku hanya mendapat tindakan dari kalian!?"

"Kami akan memberikan hukuman yang setimpal,Pak"

"Gak ada kata setimpal kalau bukan saya yang ngehabisin anak itu!"

"Bang...Ray...Rayhan..."gumam Adjie tanpa sadar .

Lidya langsung berlari menghampiri Adjie yang mulai menggerakkan jari tangannya sementara Baskara tertawa remeh.

"Rayhan ya...apa yang dimaksud Rayhan Alkaputra?!"

Tanpa sadar Pak Dandi mengangguk membenarkan dan ia begitu menyesal. Entah Baskara atau Rayhan yang sebenarnya ada dalam bahaya besar.

Baskara punya kekuasaan sedangkan Rayhan punya seribu kelicikan .

"Anak itu memang anak sialan ! Anak kurang ajar!" maki Baskara .

"Ayah ..." lirih Adjie yang sekarang tengah berada di pelukan Lidya .

"Kamu tenang saja Adjie, Ayah akan membalas pada anak sialan itu!"

"Jangan ayah..." Lirih Adjie.

Adjie hanya tidak ingin jika Rayhan akan semakin membencinya. Adjie ingin jika hubungannya dengan Rayhan dekat layaknya adik kakak. Tapi jika seperti ini? Ini bukan keinginan Adjie.

Pak Dandi bergerak gelisah. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia menoleh pada Bu Lena yang malah menggelengkan kepala tanda ia tak tahu harus berbuat apa.

Ceklek

Lidya terkejut begitu pula dengan Baskara.

"Pak Chan" ujar Bu Lena pelan, oh! Itu pujaan hatinya.

Chan terdiam , ia menatap Lidya dengan tatapan yang sulit di artikan. Sementara Lidya menunduk dan mengeratkan pelukannya pada Adjie seakan melindungi putranya dari ancaman luar.

"Mau apa kau?! Kau mau memukuli anakku juga!? Kau mau membela anak mu itu?!" sentak Baskara pada Chan membuat semua orang terkejut begitu pula dengan Adjie.

Son Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang