"Bang,Mama Lidya itu Mama kita!""Gue gak peduli!"
Adjie hanya terdiam.
"Jangan Lo pikir gue gak tahu, Papa sama Mama cerai setelah gue lahir karena sebelumnya Mama ketahuan selingkuh kan sama bokap Lo?"
"D-darimana Lo tahu?"
"Gak penting gue tahu dari mana! Yang jelas,kita bukan saudara kandung !
Rayhan dan Adjie saudara? Benar. Tapi mereka bukan saudara kandung. Mereka saudara beda ayah.
Lidya adalah nama ibu mereka. Lidya bercerai dengan sang suami setelah ia ketahuan selingkuh dengan ayah Adjie.
Posisi mereka bercerai adalah ketika Rayhan baru lahir dan Lidya memutuskan untuk membawa Rayhan.Lidya menikah dengan selingkuhannya dan lahirlah Adjie satu tahun setelahnya.
Rayhan tidak tahu jika sosok ayah yang selalu bersamanya adalah ayah sambung.
Tapi Rayhan heran,kenapa ibu dan ayahnya sangat kasar padanya tapi mereka sangat sayang pada Adjie.
Hingga suatu ketika ayah tirinya mengatakan jika ia bukan anak kandungnya.
Rayhan marah? Jelas. Ia memutuskan untuk pergi dari rumah dan hidup seorang diri. Dan dari sinilah semua sifat nya terbentuk.
bugh !
Bugh!
Rayhan memukuli Adjie tanpa perasaan. Bahkan ketika adik kelas sekaligus adik tirinya itu sudah berteriak meminta ampun sekalipun.
Semakin Adjie kesakitan, semakin bahagia Rayhan.
Sementara itu diluar gudang, ada dua orang gadis yang tampak cemas karena mendengarkan suara aneh seperti orang berkelahi hingga mereka memutuskan untuk melapor pada guru.
"Mati Lo !!"
"Ampun Bang! Ampun!"
Brak !
"RAYHAN, HENTIKAN !!!"
sret
Brak !
Chan adalah orang yang barusan mendobrak pintu gudang. Melihat Adjie yang tampak tak berdaya membuat Chan marah bukan main.
Pria itu langsung menarik kerah baju belakang Rayhan dan mendorong Rayhan ke arah tumpukan kursi rusak yang ada di pojok ruangan dengan cepat.
"Bawa dia ke rumah sakit! Rayhan biar jadi urusan saya" tegas Chan lalu beberapa petugas PMR dan guru-guru lain segera membawa Adjie ke rumah sakit untuk di obati.
Chan juga menyuruh semua orang yang sempat melihat untuk segera kembali ke aktivitas semula mereka. Ia membutuhkan waktu sendiri untuk Rayhan.
"Maksud kamu memukuli Adjie itu apa,Rayhan !" tanya Chan tegas sementara Rayhan berusaha berdiri sembari mengusap pundaknya yang terbentur kursi.
"Terus,maksud bapak datang dan ngebiarin dia hidup itu apa ?!" bentak Rayhan tak kalah emosi.
"Anak itu hampir mati dan kamu masih bisa bertanya kenapa ?!" sinis Chan.
Rayhan terkekeh sinis lalu meludah darah ke samping, tatapan remehnya ia bawa untuk menatap Chan dalam-dalam.
"Pak, Bapak itu gak tahu apa-apa tentang saya jadi gak usah menghakimi saya. Saya gak suka di atur"
"Kamu bersekolah disini! Itu artinya kamu harus mau menuruti aturan yang dibuat di sekokah ini,Rayhan!" balas Chan.
"Oke kalau gitu kenapa bapak ngatur-ngatur saya pas di rumah! Bukankah harusnya ,Bapak yang nurutin itu peraturan saya?!" bantah Rayhan.
"Kamu jangan bawa-bawa masalah lain,Rayhan ! Saya hanya butuh alasan atas hal kriminal yang barusan kamu lakukan!"
Rayhan menatap nyalang Chan. Tatapan penuh kebencian ada di sana.
"Bapak tuh siapa sih! Tiba-tiba datang dan ngusik kehidupan saya?! Sok tahu dan ngatur-ngatur! Bapak tuh cuma guru bukan orang tua saya!"
Chan memejamkan matanya seraya menarik nafas dalam-dalam. Rayhan sedang tidak dalam mood yang bagus. Chan tahu jika Rayhan punya alasan dibalik hal yang ia lakukan jadi menurut nya Rayhan masih bisa ditanya baik-baik.
Chan membuka mata, berusaha mengajak Rayhan bicara baik-baik.
"Rayhan, kamu gak kasihan sama Adjie? Kamu gak kasihan sama orang tua Adjie, kamu gak bayangin gimana sedih dan kecewanya mereka waktu denger kabar ini?" tanya Chan dengan tenang.
Namun tidak dengan respon Rayhan, anak laki-laki itu mengepalkan kedua tangannya, deru napasnya terdengar berat.
Bugh !
Chan berjenggit kaget ketika Rayhan tiba-tiba memukul tembok gudang dengan keras.
"Saya akan tertawa kalau orang tua Adjie menangis ! Dan saya tidak takut dengan apapun !"
"Rayhan,saya yakin kamu masih punya perasaan baik pada mereka, saya hanya minta kamu meminta maaf dengan Adjie dan keluarga nya" ujar Chan.
"Pak ! Berhenti bersikap sok tahu ! Sampai kapanpun saya gak akan minta maaf dengan alasan apapun ! Mereka mati pun, saya gak peduli!"
"Rayhan !"
"Buat apa minta maaf sama orang yang ngerusak masa kecil saya ?! Buat saya minta maaf sama orang yang ngebuat saya ngerasain pahitnya hidup ! Mereka adalah alasan kenapa saya seperti ini!"
Chan mengerjap, mencoba memahami apa yang Rayhan ucapkan sebelum akhirnya anak laki-laki itu berjalan keluar dari gudang masih dengan amarah yang menguasai dirinya.
Chan harus mencari tahu ,terutama Adjie dan keluarganya.
Tapi...Chan ingat sesuatu. Ibu Adjie adalah Lidya , apakah itu artinya....

KAMU SEDANG MEMBACA
Son
Novela JuvenilSemua berawal dari kekesalan juga kepedulian Chan dengan salah satu muridnya yaitu Rayhan yang begitu menjengkelkan. Tapi setiap kali bersibobrok dengan anak itu, Chan merasa aneh dan akan teringat pada seseorang yaitu sang putra yang keberadaannya...