DIA BAGASKARA | 7.0

7 1 0
                                    

DIA BAGASKARA | 7.0

"Jika aku mengulurkan tangan untuk membantumu beranjak dari masa lalumu, apakah kamu berkenan?"

--

Author POV

Dia adalah Bagaskara, anak pertama dari 3 bersaudara. Memiliki satu adik laki-laki dan perempuan. Bagas merantau ke kota untuk bersekolah hingga kini. Bersama adik laki-lakinya dan tinggal bersama sang Nenek. Bagas yang dikenal cukup pemalu ternyata sangat bertanggungjawab dan pekerja keras. Karena semenjak di bangku SMA, Bagas sudah belajar untuk berusaha walau hanya berawal dari perbaiki alat elektronik seperti laptop atau HP, namun laki-laki itu selalu bersyukur dengan kemampuan yang dimilikinya.

Kini, Bagas yang dikenal Tisha berbeda dengan yang dulu. Saat ini laki-laki itu pandai untuk bercerita, berbagi hal yang dialaminya bersama Tisha. Walau tidak semua, tetapi setidaknya bersama Tisha ia merasa memiliki pendengar yang mungkin selama ini belum ditemukannya.

Seperti malam itu, di kala kantuk menyerang malam Tisha. Bagas menceritakan hal yang terjadi pada hari itu. Di mana laki-laki itu nampak frustasi dengan proposal yang tengah disusunnya. Selain karena topik permasalahan yang diambil cukup rumit, juga merasa tidak mampu menyelesaikannya tepat waktu.

"Kamu kenapa, Gas?" ucap Tisha, saat di sebrang sana ia mendengar helaan napas yang cukup lelah. "Kayaknya aku gak yakin bakal lulus tahun depan, Sha," Tisha yang tengah menahan kantuk tiba-tiba saja langsung membuka matanya lebar. "Gimana Gimana maksudnya?" tanya Tisha memastikan.

"Aku gak bisa lulus barengan sama kamu tahun depan," ucap Bagas.

"Kenapa? Kenapa kamu gak bisa lulus barengan sama aku?" tanya Tisha kembali. "Topik penelitian yang aku ambil itu ribet, Sha. Butuh waktu yang lebih lama buat nyari datanya."

"Terus? Kamu gak mau lulus bareng aku? Kamu nyerah gitu aja?" cecar Tisha merasa tidak terima sangat mendengar nada pasrah yang tersirat dari suara Bagas. " Bukan nyerah, aku ngerasa gak yakin aja sama penelitian aku sendiri,"

"Bagassss! Kamu bisa, kamu pasti bisa. Jangan nyerah gitu, kalau ada yang bisa aku bantu, pasti aku bantuin. Kamu harus lulus bareng sama aku tahun depan, ya ya ya?" Bagas terkekeh mendengar suara Tisha. Perempuan itu bisa saja membuat Bagas membaik. "Aku usahain, Sha. Doain aku ya,"

"Pasti Bagas, ih! Masak iya aku gak doain kamu, asalkan kamu jangan nyerah, okay?" Bagas hanya berdehem sebagai jawaban untuk Tisha.

"Katanya mau nunjukkin kalau serius sama aku, masak gitu aja udah nyerah sih." Tisha memancing Bagas, walau pancingan ini sangat berisiko. Tapi demi menaikkan semangat laki-laki itu, Tisha rasa gapapa untuk mengambil risiko itu. "Ah, kan. Kamu bisa aja maksanya. Kalau udah gini aku gak akan bisa nolak," Tisha tertawa mendengarnya. "Jangan demi aku ya, Gas. Demi diri kamu sendiri, dan keluarga kamu. Mama sama Papa kamu pasti nungguin kamu lulus, jadi kamu harus usahain itu. Inget gak aku bilang apa malam itu? Kamu bahagiain kedua orang tua kamu dulu udah cukup jadi bukti kalau kamu serius. Aku bisa rasain itu, Gas." Walau sebenarnya Tisha tidak yakin, namun dirinya ingin mencoba. Kembali membuka hatinya untuk orang lain, membuka ruang itu lagi berharap semua luka itu akan lebih baik setelahnya.

"Akan aku buktiin, Sha. Terimakasih ya, udah begitu peduli sama aku," meskipun tidak terlihat, namun Tisha masih saja menganggukkan kepalanya. "Sama-sama, Gas. Istirahat yuk, besok kan mesti konsul,"

"Selamat malam, Latisha Safira. Assalamualaikum," Tisha tersenyum, "waalaikumussalam, Bagaskara," Tisah mengakhiri panggilan itu. Sebelum menarik selimutnya untuk menuju ke alam bawah sadarnya.

--

Di karenakan hari ini ulang tahun Abdul yang di mana merupakan salah satu teman Tisha dan Bagas, maka laki-laki itu mengadakan syukuran kecil-kecilan di rumahnya. Janjian kumpul jam 2, namun semua pada kumpul selepas ashar, begitulah ngaretnya yang gak pernah berubah sejak dulu. Terlebih sekarang sudah memiliki kesibukan masing-masing yang membuat kami harus saling memaklumi satu sama lain.

IF IT'S NOT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang