08. Bab 08

97 5 2
                                        

Setelah kepergian Daniel kini hanya tersisa mereka berdua, Shenna kembali duduk ke bangku nya menghela nafas beratnya sembari memegang kepalanya yang begitu berat memikirkan tingkah Daniel yang selalu membuat onar.

Shenna  melirik pada pria yang sejak tadi berdiri di sampingnya, ia menajamkan kedua bola matanya jelas muncul pertanyaan mengapa pria ini berdiri disini sejak tadi?

"Lo ngapain disini?" Tanya Shenna jelas dengan keberadaan nya

Nanta mengeluarkan dua buah benda dan menunjukkan nya tepat di hadapan Shenna dua benda itu ialah kotak p3k dan gulungan kertas yang waktu itu ia berikan.

Brukk

"Apa apaan nih?" Ia membelalakkan kedua matanya ( tak mengerti)

"Ini gue kembaliin kotak obat Lo dan kertas yang Lo kasih" tegas Nanta langsung

Shenna beranjak bangun , kedua bola matanya melebar sempurna tepat pada pria yang berdiri dihadapannya.

"Gue nolong Lo iklas ,,, dan soal kertas itu ,,, itu berisi seluruh larangan dan peraturan yang harus Lo jalani tiap hari" jelas nya

"Gue tahu ( jawab nya tengil) mana yang harus dilakukan dan engga,,, jadi gue nggak perlu ini " bantah nya

"Seharusnya sejak awal gue tau"

"Dan ingat satu hal, gue akan selalu pantau Lo!"  Tegas Shenna beranjak pergi meninggalkan Nanta tanpa membawa barang barang yang hendak pria itu kembalikan pada nya.

*

*

*

Daniel memasuki kelas dengan perasaan kesal, ia memukul meja dengan keras  sehingga membuat Niko sahabat dekatnya terkejut dengan reaksi yang ditujukan nya.

Brakkkkkkkkk

"Arghhhhhh" keluh nya

"Lo kenapa Niel?" Tanya nya melihat ekspresi temannya yang dipenuhi kemarahan.

"Gue heran, sejak Shenna kenal tuh  cowok,  dia  semakin jauh sama gue" curhat nya kesal

"Cowo ? ( sahut nya kepo) siapa yang Lo maksud?"  Niko beranjak mendekati Daniel karena penasaran dengan lelaki yang di maksud.

"Siapa lagi kalo bukan Nanta,, ketua Genk berandalan di sekolah kita"

Nanta? Niko agak lemot dalam mencerna ucapan Daniel sehingga ia perlu mengingat ingat nya , telinga nya merasa tidak asing dengan nama lelaki itu.

"Ouhhh iya iya gue tau,,, tapi bro Shenna cewek yang mandiri dan smart, nggak mungkin dong mau sama cowok kayak gitu"

Daniel mengalihkan pandangan nya pada Niko setelah dirinya mengucapkan hal itu, Niko agak sedikit curiga dengan perilaku teman nya itu

Perkataan yang diucapkan Niko membuat Daniel berpikir ia merasa  terkadang perkataan nya ada benar nya,  tidak mungkin Shenna mau dengan pria seperti itu apalagi jika dibanding dirinya tentu saja ia lebih unggul dalam segala hal.

"Yang Lo bilang ada bener nya juga,,, tapi gue harus selalu mantau to cowok jangan sampe berani deketin Shenna"  senyum Daniel licik

"Hmmmmm"

"Niel Lo serius suka sama Shenna?(menatap Daniel agak aneh) ,,, gue kira Lo cuma nganggap dia adik bro" pertegas Niko mempertanyakan bagaimana perasaan nya pada gadis cantik itu

"Kenapa Lo liatin gue kayak gitu" sahut nya

"Gue juga bingung, tapi setiap gue lihat dia Deket cowok lain gue nggak terima"

AnantareksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang