Manhattan, New York - 4.45 PM
Tampak seorang gadis yang sedang melukis di salah satu bangku di tengah sebuah taman.
Sesekali dia mendongakkan kepalanya ke atas dan menatap awan yang masih sangat cerah di sore hari di kota itu.
Dia menarik nafas panjang dan kemudian menghembuskannya pelan. Begitu terus hingga dia merasa bosan.
Yap, dia, si gadis itu melarikan diri dari rumah nyaman nya di salah satu kota di Indonesia dan memilih untuk mencoba keberuntungan nya di negara yang 'tidak pernah tidur'.
Bukan melarikan diri karena dia melakukan kejahatan, tetapi bisa di simpulkan bahwa dia menyerah.
Semua nya bermula dari kejadian yang di alami oleh si gadis 2 tahun silam.Flashback on
Jakarta, 2018
"Magdalena, HP mu dari tadi terus berbunyi, nak. Tidak bisa kah kamu angkat dulu telepon nya barang sebentar?" Teriak seorang wanita paruh baya yang sedang sibuk memasak di dapur.
"Jangan memanggilku dengan panggilan sepanjang itu Mom. Cukup Lena saja." Jawab nya setelah ia mengambil HP nya yang masih berdering di atas meja makan.
"Mom yang memberikan nama itu, jadi wajar lah mom memanggilnya seperti itu."
"Tapi Lena itu singkatan dari Magdalena loh, Mom. Jangan mulai deh."
Sang mommy hanya menggelengkan kepalanya mendengar komentar sang putri.
"Angkat dulu telepon nya kenapa, Len. Telinga mom sakit. Suara HP itu loh cempreng banget.""Iya mommy ku sayang."
Lena pergi ke kamar nya dan kemudian menelepon balik nomor baru yang tadi sempat menelepon nya sebanyak 5 kali."Hallo, selamat siang. Maaf ini siapa ya?" Sapa Lena
Patricia menghela nafas sejenak lalu mulai bercerita dengan kepala yang sedikit menunduk.
"Kak Lena, ini aku Patricia sepupunya Kak Marco. Boleh kita ketemu sekarang di Café langganan Kak Lena? Ada hal penting yang mau aku sampein sama Kak Lena." sahut suara merdu yang sangat di kenal oleh Lena
"Oh, hai Cia. Baiklah. Kebetulan kakak sedang tidak melukis hari ini. Tunggu bentar ya, Kakak prepare bentar."
Setelah mendengar jawaban dari Patricia, Lena mematikan sambungan telepon tersebut dan menuju ke dapur untuk meminta izin kepada mommy nya untuk ke Café menemui sepupu dari pria yang sudah menjadi pacar nya 3 tahun belakangan ini.
Sesampainya di Café, Lena mencari sosok dari sepupu pacar nya.
Akhirnya mata nya menemukan gadis itu sedang duduk di pojokan dan memandang ke luar jendela Café."Hai, Cia. Maaf lama nunggu." Sapa Lena sesaat setelah dia sampai di meja yang di tempati Patricia.
"Hai, Kak Lena. Duduk dulu Kak. Mau pesan apa Kak?" Jawab Patricia cepat.
Lena terkekeh geli melihat tingkah laku Patricia yang seperti pelayanan Cafe. Lena menarik salah satu kursi di depan Patricia dan duduk.
"Nanti kakak pesan kalo mau, Cia." Jawab Lena sambil tersenyum lembut.Hening...
Lena masih menunggu apa yang akan di sampaikan oleh gadis yang sedang menunduk di depan nya. Tapi, sayang Patricia tetap tidak mengeluarkan suara setelah sapaan singkat mereka tadi.
"Cia, ada masalah apa sebenarnya kamu minta kakak ke Café?" tanya Lena dengan tidak sabar.
"Kak, sebenarnya aku kesini mau minta maaf. Kak Marco akan segera menikahi Kak Shilla. Kak Shilla hamil kak." katanya dengan suara rendah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Notes
RomanceMeet Magdalena Putri Pereira Seorang gadis yang berusaha mencari sosok calon suami idaman di masa depan nya hingga harus ke luar negeri Meet James Hugo Miller Seorang pria arogan yang berperan penting di dalam dunia hitam dan berbahaya yang di pimpi...