Manhattan Avenue Apartments – 1.45AM
Pria yang berdiri didepan pintu apartement Lena, masih saja tidak bergerak dari posisinya.
Dia terus menatap kearah pintu apartement Lena, berharap jika dengan dirinya yang berdiri lama disana, pintu itu akan terbuka dan Lena keluar dari sana lalu memeluknya erat.
But, semua itu hanya khayalan Marco semata. Karena sebuah kesalahan fatal yang dilakukannya sekitar dua tahun yang lalu, dan pastinya tidak akan mudah untuk di maafkan oleh Lena.
Iya, pria yang berdiri di depan pintu apartement Lena adalah Marco Diaz.
Seorang pria dari masa lalu Lena. Pria yang dengan tega nya mengkhianati cinta Lena, disaat Lena sudah menyerahkan seluruh hati dan perasaannya.
Pria yang sudah di maafkan Lena beberapa kali karena ketahuan selingkuh dan pada akhirnya tetap melakukan hal memalukan itu.
Pria yang menjadi pacar dan cinta pertama seorang Lena. Dan pria yang akhir-akhir ini menghilang begitu saja dari pikiran Lena.
Marco mengelus pelan pintu apartement Lena, berharap yang di elus nya itu Lena. Wanita yang masih sangat dicintainya tapi sekaligus wanita yang disakitinya begitu dalam.
Sedangkan, tidak jauh dari sana, tampak seorang pria dengan pakaian yang santai mengamati gerak-gerik yang dilakukan oleh Marco.
"Pria itu tampak sedang menyentuh pintu apartement Miss Pereira, Sir. Seperti sedang mengelus." Lapor pria tersebut melalui alat yang terpasang di telinga nya dan sudah terhubung dengan seseorang.
"Tetap awasi dia! Jangan sampai kau lengah dengan pekerjaanmu. Ingat !! Nyawa mu menjadi taruhannya jika Miss Pereira sampai lecet sedikitpun. Kau tahu watak Tuan Muda James, bukan?" Titah pria di seberang sana yang tidak lain adalah Arthur.
"Baik, Sir." Jawab pria itu tegas.
Setelah Arthur mematikan sambungan tersebut, pria yang bertugas untuk mengawasi apartement Lena masih berdiam diri di tempatnya menunggu reaksi selanjutnya dari Marco.
Dia lalu berjalan kearah Marco, karena merasa curiga dengan Marco yang tidak beranjak juga dari depan pintu itu sejak 45 menit yang lalu.
Wow!!!
"Apa yang kau lakukan di depan kamar Miss Pereira, di jam yang sudah larut ini Bung?" Tanya pria itu sambil menyentuh pelan bahu Marco.
"Apa peduli mu? Who are you?" Tanya Marco dengan nada suara yang terdengar seperti sedang menahan amarah.
"Seharusnya saya yang bertanya. Who are you? Jauhi tempat ini sekarang juga sebelum kau menyesali perbuatan mu!!!" Perintah pria itu tegas.
"Apa urusannya dengan kau brengsek? Aku lelakinya. Dan dimana letak kesalahanku yang datang mengunjungi wanitaku?" Marco kembali bertanya dengan intonasi yang semakin keras. Dia mendorong bahu kanan pria itu bermaksud untuk menunjukkan kalau pria itu tidak perlu mencampuri urusannya.
"Saya sangat mengenal dengan baik siapa calon suami dari Miss Pereira. Dan saya peringatkan sekali lagi agar anda segera meninggalkan tempat ini. Jangan salahkan saya jika saya memakai cara kasar."
"Brengsek!!! Kau mengancamku? Kau tahu siapa aku?" Marco melangkahkan kakinya kedepan dan menarik baju pria itu dengan kasar.
Pria itu lalu menendang tulang kering Marco dengan keras dan membuat Marco merintih kesakitan lalu melepaskan tangannya dari baju pria itu.
"Bangsat!!!" Marco mengumpat keras dan berusaha berdiri namun tidak berhasil karena rasa sakit yang menjalar di sekitar kaki kirinya.
Pria itu tersenyum mengejek kearah Marco. Dengan kasarnya dia menarik tangan Marco dan menyeret pria itu pergi dari sana tanpa memperdulikan umpatan Marco karena tulang keringnya yang masih nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Notes
RomanceMeet Magdalena Putri Pereira Seorang gadis yang berusaha mencari sosok calon suami idaman di masa depan nya hingga harus ke luar negeri Meet James Hugo Miller Seorang pria arogan yang berperan penting di dalam dunia hitam dan berbahaya yang di pimpi...