Manhattan, New York – 10.05PM
Setelah menutup Café sekitar beberapa menit yang lalu, Lena dan Christina berjalan bersisian sambil sesekali melempar candaan satu sama lain.
"Lena, kamu beneran serius dengan apa yang kamu bilang tadi?" tanya Christina di sela-sela tawa mereka.
Lena mengerutkan alisnya bingung. "Yang mana?" Lena balik bertanya karena dia memang tidak tahu apa yang di maksud Christina. Mereka membicarakan banyak hal tadi.
"Tentang kamu yang mengajakku ke bar malam ini, Lena" jawab Christina kesal karena kepikunan sahabatnya yang satu ini. Kebiasaan sekali pikunnya.
"Ohh, I really sorry. Aku hampir saja lupa. Ayo kita kesana sekarang." sahut Lena sangat bersemangat.
Saking semangatnya, Lena tidak menyadari jika dia berjalan terlebih dahulu dan meninggalkan Christina yang masih mematung di tempatnya tadi.
Karena merasa Christina tidak mengikutinya, Lena lalu memutar tubuhnya menghadap ke arah Christina.
"Apa yang kamu lakukan dengan berdiam diri seperti itu Christie? Hurry up!" geram nya kesal.
"Aku masih belum percaya kalau kamu mengajakku ke tempat yang kamu belum pernah datangi sebelumnya Lena." ucap Christina untuk meyakinkan diri nya sendiri.
Setahunya, Lena bukanlah seseorang yang suka melampiaskan masalahnya dengan berkunjung ke tempat-tempat seperti itu.
"Come on Christie, I need this." bujuk Lena sambil mengedipkan matanya berkali-kali menunjukkan puppy eyes. Dan biasanya cara tersebut ampuh untuk membujuk seorang Christina.
"Tapi kamu belum terbiasa dengan minuman di sana Lena. Aku takut kamu mabuk nantinya." jawab Christina khawatir pasalnya dia tidak mau sahabatnya berakhir mabuk.
"Tenanglah. Aku ke sana bukan seorang diri, aku bersamamu. Jadi kamu tidak perlu khawatir. Aku tidak akan berbuat yang macam-macam. Aku janji hanya akan meminum jus jeruk." bujuk Lena lagi untuk mendapatkan persetujuan dari sahabatnya.
Lena tidaklah bodoh dengan mendatangi tempat tersebut seorang diri. Dia tidak akan sudi berakhir dengan seorang pria diatas ranjang karena salah memilih minuman.
Lena juga bukanlah seorang jalang yang dengan sukarela memberikan tubuhnya dengan bayaran seberapa pun itu.
Dia sangat berpegang teguh pada prinsipnya yaitu not sex before marriage.
"Baiklah kau menang kali ini. Ingat Lena kita tidak akan lebih dari satu jam berada di tempat itu." ancam Christina.
"Iya Christina sahabatku sayang. Kamu memang the best of the best." Sahut Lena kemudian memeluk sahabatnya dengan sangat erat.
"Of course, I am." kekeh Christina geli mendengar jawaban Magdalena.
***
Magic Hour Rooftop Bar & Lounge, Avenue – 11.25PM
Magdalena dan Christina akhirnya memilih untuk mengunjungi Magic Hour Rooftop Bar & Lounge setelah berdebat hampir setengah jam.
Bar ini merupakan salah satu Bar favorit sebagian besar orang Manhattan yang memiliki rooftop terbaik dengan pemandangan kota yang luar biasa di malam hari.
Meskipun ukuran bar yang satu ini terbilang sedikit kecil jika di lihat dari luar, tapi Bar ini memiliki banyak lampu yang membuatnya terlihat sangat elegan dan nyaman.
Christina mengajak Lena untuk duduk di sofa yang berada di pojok ruangan. Menurutnya, itulah tempat duduk terbaik karena sesaat setelah memasuki Bar, sofa di pojokan masih kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Notes
RomanceMeet Magdalena Putri Pereira Seorang gadis yang berusaha mencari sosok calon suami idaman di masa depan nya hingga harus ke luar negeri Meet James Hugo Miller Seorang pria arogan yang berperan penting di dalam dunia hitam dan berbahaya yang di pimpi...