Cute Girl

35 3 0
                                    

New York City – 1.45PM

James tidak bergeming dari tempatnya berdiri. Ia masih sibuk melihat ke arah wanita yang sudah berdebat dengannya beberapa menit yang lalu. Ia semakin tersenyum miring karena melihat wanita itu yang berjalan sambil menggertakan kakinya tampak seperti orang yang tengah menahan kesal.

"Tuan Muda, apa perlu saya menyelidiki wanita tersebut?"

"Tidak perlu. Aku yakin kami akan bertemu lagi."
James masuk kembali ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan menuju ke kantor.

Arthur yang melihat perubahan ekspresi wajah Tuan Muda nya turut lega karena ternyata Tuan Muda nya tidak marah atas tindakan kekanak-kanakan yang dilakukan oleh seorang gadis yang tidak diketahui namanya itu.

Selama perjalanan pun, James terus berpikir. Kegiatannya itu di sadari oleh Arthur yang sedari tadi melihat ke belakang melalui kaca spion dalam dari mobil sport yang sedang di kemudikannya hari ini.

"Apakah ada masalah, Tuan Muda?"

"Aku merasa seperti pernah melihat wanita itu. Tapi entahlah."

"Bukankah dia wanita yang menabrak Tuan Muda didepan pintu masuk Magic Hour Rooftop Bar & Lounge, waktu lalu? Maksud saya di malam minggu sepulang dari Golden Elegance Company. "

"Come on Arthur, wanita yang sengaja menabrak ku itu banyak. Bahkan mereka dengan penuh kerelaan nya memberikan dirinya sendiri kepada ku. Dari sekian wanita-wanita jalang itu, aku tidak ingat wajah mereka satu pun."

"But Sir, saya masih ingat wajah wanita itu. Dia di bopong teman wanitanya saat keluar dari Bar waktu itu karena mabuk."

James mencoba mengingat pelan-pelan wajah wanita yang sempat dijumpai nya di Bar beberapa waktu yang lalu.

Pasalnya hari itu dia begitu banyak menjumpai wanita-wanita yang berkeliaran di Bar. Dan beberapa yang menghampirinya dengan sengaja untuk menggodanya. Tapi saat itu, James sedang tidak berminat untuk melakukan olahraga ranjang, jadi mereka tidak mempunyai kesempatan untuk mendapatkan Si Billioner yang misterius itu.

"Yeah, aku mengingat nya." James tersenyum miring karena mengingat kejadian waktu itu.

Flashback on

Magic Hour Rooftop Bar & Lounge, Avenue – 1.30AM

Dalam perjalanan menuju Miller's Royale & Luxury Mansion, James menyuruh Arthur untuk berhenti di Bar terdekat meskipun waktu sudah hampir menunjukkan dini hari. James merasa begitu lelah hari ini dan sepertinya James membutuhkan sedikit hiburan.

"Jangan sekali-kali kalian mengikuti ku!" Perintah James sesaat setelah ia turun dari mobil.

"Tapi Tuan Muda,.."

"Jangan membantah ku Arthur. Aku bisa menjaga diri. Kau lupa siapa Tuan mu?" Jawab James sambil memutar bola matanya kesal.

"Baik Tuan Muda."

James berjalan kearah pintu Bar.

Bruk...

"Ma- maafkan kami Tuan." Pinta seorang wanita yang sedang memapah teman wanitanya yang tengah mabuk berat.

"Hmm.." Jawab James singkat tapi tidak melepaskan tatapannya kepada dua wanita itu.

"Bisakah anda berpindah sedikit Tuan? Anda menghalangi jalan kami dan sejujurnya teman saya ini sangat berat." Keluh wanita itu.

"Hmm.."
James bergeser satu langkah ke samping kanan dan membiarkan kedua wanita itu melewatinya. Tidak seperti biasanya ia tampak ramah kepada orang-orang yang baru di temuinya.

Love NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang