Di Rumah KuSepulang dari Acara Resepsi Pernikahan kami berniat tuk langsung berangkat
Tekat kami sudah bulat , ini masalah harus segera di selesai kan , jika tidak ini akan merembet ke hal lain , kepada teman dekat bahkan orang yg tak bersalah bisa menjadi sasaran , menjadi korban dari serangan seperti tadi pun bukan menjadi hal yg mustahil
"Apakah anto tahu tentang pembunuh itu?"tanya lek jon
"Kan aku bercerita pengalaman kita kemarin lek ,ketika dikejar seorang pembunuh."jawab ku
"Anto diajak?"tanya ku
"Kok diajak, dia kan nggak perlu ikut beginian , ini bukan masalah nya anto."jawab lek jon
"Lebih baik langsung ke terminal saja lek, kan yg tahu alamat desa nya kita, tak mungkin anto bisa menyusul kesana."kataku
Aki mobil yg sudah disiapkan , tas punggung yg membawa barang keperluan perlengkapan kami juga memenuhi barang perbekalan makanan dan minuman , baju ganti dan beberapa barang yg bermanfaat
"Bagaimana"ujar ku
"Berangkat"ujar lek jon
Dengan mantap kami pun kembali ke desa itu tuk menyelesaikan beberapa masalah yg ternyata mengikuti kami kembali ke kota
Dari janggal nya mengapa kedua orang berbaju hitam membawa bendo hadir ditengah-tengah resepsi pernikahan saskia , yg membuat momen berharga tersebut menjadi kacau
"BAJINGAANNNN"teriak ku
"Sekarang yg bajingan , yg mana"kata lek jon
"Dasar , aku benci keadaan ini "kata lek jon
Kami berjalan dan tiba di halte
Halte Bis Simpang Jalan Dekat Rumah
Dua orang yg kami kenal menghadang kami
"Oh mau pergi gak ngajak-ngajak,"mau diem-diem lagi"kata anto
"Lagian kalau mau berantem gak ngajak aku sih"sahut intan
"Ini.. inii bukan berantem"kataku
"Terus tawuran..?"tanya intan
"Buu.. Bukann,ini masalah ku sekarang sama kamu ya anto, awas aja kalau intan kenapa-kenapa pasti aku dihabisi oleh paman dan tante ku"kataku
"Intan bisa jaga diri kok , gak ngerepotin"ujar intan
"Kita kuat loh ren , kita jaga kedai dari pagi sampe malem loh kuat"kata anto
Bus pun tiba di halte
Kami berempat bergegas masuk dan menempati kursi yg kosong
Berlalu beberapa jam bis tiba di terminal kota
Di Dalam Bis Antar Kota Menuju Desa
Kami berpindah bisa dan memasuki bis yg biasa membawa kami menuju desa yg kami datangi dulu
Persiapan kami sudah mantap dari segi mental dan pikiran , kami harus tetap tenang , entah apa yg kami jumpai atau hadapi nanti kami harus tetap menghadapi dengan pikiran yg tenang , aku sangat ingat akan perasaan itu
Ketika aku merasa sangat ketakutan , sebuah hal yg sangat ku benci dari kecil hingga sekarang , kini ku mencoba tuk menghadapi hal tersebut dan mencoba tak menghindar dari masalah
Sementara dengan lek jon sudah menyiapkan beberapa uang tunai tuk menebus surat tanah nya , tersusun rapi di tas nya
"Uang dari mana lek?"tanya ku
"Oh ini , ini tabungan paklek"jawab paklek
Sejujurnya melihat keadaan nya yg sekarang memang ia memiliki tabungan yg bahkan harusnya tak boleh diungkit , lek jon merindukan ada yg bisa mengurus nya , itu adalah tabungan tuk menikah , sepeninggal istri nya lek jon menjadi kurang terawat , ia menjadi orang yg hanya fokus pada pekerjaan , sempat ku saran kan untuk segera mencari pengganti namun jawaban tidak selalu menghapiriku ketika aku bertanya itu
Sesuai jadwal tepat tengah malam kita akan tiba di desa itu sesuai jadwal perjalanan bis
"Tidur Dimana?"kataku
"Cari tempat yg agak ramai aja, mushola atau ngga yg ramai gitu"Dari belakang hanya anto yg menjawab, sementara intan tertidur lelap
Bersambung.....
DESO JAGAL
KAMU SEDANG MEMBACA
(TS1) TUMBAL PESUGIHAN : DESO JAGAL [Complete]
TerrorOriginal Story by Fadil R Start : 1 September 2022 Finish : 22 September 2022 #2 jawa 7 September 2022 #2 desa 22 September 2022 #2 misteri 22 September 2022 #3 tumbal 22 Oktober 2022 #3 jowo 22 Oktober 2022 #3 tanahjawa 22 Oktober 2022 Awal muasa...