page 1

2.5K 147 1
                                    

"Hey Alphen! I'm Cassie, Gabriella Cassie. Aku akan menjadi psikiater mu mulai sekarang, nice to meet you." ucap Cassie sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"..Alphen" balas Alphen singkat tanpa memperdulikan uluran tangan Cassie.

Cassie menurunkan tangannya dengan rasa canggung.

"..you're so prettyy!" Cassie masih berusaha mendekatkan diri dengan Alphen.

"Maaf?" Alphen tidak mengerti kenapa dirinya disebut "pretty" padahal dia bukan perempuan.

"Wajah mu itu.. terlihat sangat cantik.." Cassie menatap Alphen lamat-lamat sambil berkata dengan pelan, suaranya sangat lembut.

"Terserah, yang jelas jangan mencoba terlalu dekat dengan ku." Alphen memberi batas kepada Cassie.

***

Yaa begitulah kisah pertemuan mereka di rumah sakit, sangat canggung, dan tidak ada yang spesial.

Namun setelah 1 bulan mencoba saling mengenal mereka menjadi dekat.

Sebenarnya jika kamu tahu apa saja yang sudah terjadi diantara mereka, kamu tidak akan menganggap mereka hanya "dekat".

"Noona.." ucap Alphen sambil menarik tangan Cassie.

"Gapapa Alphen, everything is gonna be okay. Kalo kamu gatau harus percaya siapa.. you can trust me, ingat?" ucap Cassie menanggapi gerak gerik Alphen.

"Aku selalu ingat tentang kamu, noona" balas Alphen.

Cassie tersenyum "come on, it's gonna be funn!"

Alphen mengangguk kemudian mengikuti Cassie dari belakang seperti anak ayam mengikuti induknya sambil menggenggam tangan Cassie dengan erat.

Cassie membeli 2 tiket untuk menaiki wahana bianglala dengan riang gembira, sedangkan Alphen..? Dari raut wajahnya saja sudah bisa ditebak bahwa dia tidak senang berada di keramaian itu.

Saat Cassie hendak menaiki wahana bianglala tersebut tiba-tiba Cassie tergelincir dan hampir jatuh, untungnya Alphen sigap menangkap tubuh Cassie.

Anehnya petugas yang juga berusaha menolong Cassie malah ditatap sinis oleh Alphen.

"Lihat? Noona.. kamu hampir tergelincir karena bianglala sialan ini." ucap Alphen.

"Itu hanya kecelakaan Alphen-" perkataan Cassie dipotong oleh Alphen.

"Ya, kecelakaan yang menyebalkan" balas Alphen dengan wajah masamnya.

"Aku yakin kamu tidak akan menyebutnya bianglala "sialan" lagi jika sudah menaikinya" Cassie berusaha meyakinkan Alphen.

***

"Noona benar, bianglala ini tidak terlalu buruk.. orang-orang yang berada di bawah sana terlihat seperti semut yang bisa mati dalam satu pijakan" ucap Alphen.

"Ahaha, Alphen.. apa jika aku yang ada di bawah sana kamu juga akan bicara seperti itu?" balas Cassie kikuk.

"Tidak, karena noona akan menjadi semut yang paling spesial di antara mereka" ucap Alphen.

.⁠。⁠*⁠♡




Karya lain "DESA MUNAFIK" (oneshoot)

MY THERAPIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang