Setelah berputar-putar mengelilingi sekolah, Cassie tidak juga menemukan Revo.
Cassie hampir menyerah, namun tiba-tiba ia teringat sesuatu, "Tidak mungkin kan bocah menyebalkan seperti dia ada di.." tanpa berpikir panjang lagi, Cassie langsung pergi ke satu tempat yang belum ia kunjungi.
***
"Wah tidak ku sangka seorang Revo mau berdiam diri di perpustakaan" ternyata memang benar Revo ada di Perpustakaan, tempat yang terlewat dipikiran Cassie.
"Memangnya kenapa? Disini tenang, tidak ada lalat yang berisik" jawab Revo sinis.
"..ckck kamu bahkan belum mengobati luka diwajah mu yang babak belur itu" Cassie merasa iba dengan kondisi Revo yang menyedihkan itu, ia mengusap pelan luka memar di pipi Revo kemudian mengobatinya dengan lembut.
Revo menepis tangan Cassie "Gausah sok peduli. Kalau benci, benci saja."
"Aku memang masih marah dengan mu, tapi bukan berarti aku benci. Aku peduli dengan mu, bukan sok peduli" Cassie tidak terima kebaikannya disepelekan.
"Peduli? memangnya siapa kau? bahkan ayah ku saja tidak peduli seberapa sering aku terluka karenanya." jawab Revo, ia tidak percaya dengan perkataan Cassie.
Cassie terdiam, ia akhirnya tidak menjawab sepatah kata pun tapi ia tetap mencoba mengobati luka Revo.
Revo ingin memberontak sekali lagi namun Cassie langsung mencegahnya, ia menggenggam erat pergelangan tangan Revo "Jika kamu tidak percaya dengan ku, setidaknya diamlah sebentar" ucap Cassie sambil fokus mengobati luka Revo.
Jarak antara mereka berdua semakin dekat, itu juga karena Cassie harus menggenggam erat pergelangan tangan Revo yang tidak bisa diam.
Entah sejak kapan jantung Revo berdetak lebih kencang, sudah lama ia tidak merasa diperhatikan.
Revo juga mulai berhenti memberontak, ia pasrah.
Beberapa menit kemudian Cassie sudah selesai mengobati luka Revo, ia melangkah mundur kemudian melihat wajah Revo yang masih melamun diam ditempat "Hey aku sudah selesai mengobati luka mu, kamu tidak perlu diam seperti patung lagi" ucap Cassie sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Revo.
"..merepotkan" ucap Revo setelah kesadarannya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY THERAPIST
Romance"Where's noona?!" teriak Alphen sambil membanting piring-piring yang ada di meja makan hingga pecah. Cassie dengan tergesa-gesa memasuki rumah Alphen dengan panik karena tau dia sudah terlambat dari jam makan malam. "I'm really, really sorry Alphen...