page 15

432 27 1
                                    

Revo melirik beberapa kembang api yang dibeli oleh Cassie, "masih bermain kembang api? Seperti anak kecil saja"

"Memangnya kenapa? Kita kan masih remaja" jawab Cassie kesal. "yah walaupun aku sebenarnya sudah dewasa, tapi kan orang dewasa juga manusia!"

"Sudah mulai gelap, sepertinya kita harus pulang" ucap Revo.

"Tunggu sebentar"

"Aku membeli kembang api ini untuk dimainkan bersama mu, kamu mau kan?" tanya Cassie.

"..Baiklah, lagi pula di rumah juga pasti tidak ada orang" jawab Revo.

***

"Alphen, kau mau langsung pulang saja? bagaimana kalau kita bermain sebentar lagi?" tanya Flora.

"Maaf.. aku tidak bisa, aku sudah ada janji" jawab Alphen.

"O- oh, baiklah.. sampai jumpa"

Alphen langsung bergegas pergi meninggalkan Flora.

***

"..Hey, kau tak kedinginan?" tanya Revo. Cassie tak menjawab, Cassie terus menatap kembang api yang sudah ia nyalakan.

"...." Revo memakaikan jaketnya ke tubuh Cassie.

"Kau tau? Manusia itu seperti kembang api.. sebagian dari mereka memang bisa bertahan apa pun yang terjadi, sampai mereka mengira bisa bahagia hidup sendirian tapi nyatanya manusia adalah makhluk sosial, terkadang mereka perlu api yang bisa membuat mereka bersinar dan memberi mereka sebuah harapan kecil.. jadi, carilah orang yang bisa memberimu api itu.. karena bahagia itu bukan kesepian. Kau mengerti kan?"

"Ya.. aku mengerti maksudmu" jawab Revo.

***

"Dimana noona? apa noona terkena masalah? haruskah aku pergi ke tempat kerjanya? tidak-tidak aku akan mengganggu pekerjaannya, tapi harusnya ini sudah waktunya noona pulang kan? apa noona lembur? tapi kan noona sudah janji.." Alphen terus bergumam sendirian, ia khawatir telah terjadi apa-apa.

"Duh bagaimana ini? Tuan Alphen sudah terlalu lama menunggu, kalau Ms. Cassie tidak datang cepat bisa-bisa rumah ini hancur berantakan" para pembantu yang dirumah pun ikut panik karena sudah hafal dengan tempramen tuannya.

***

"Sampai jumpa, Revo!"

"Sampai jumpa" jawab Revo.

"Kenapa ya dari tadi rasanya aku melupakan sesuatu? tapi apa- tunggu.... Alphen!" Cassie langsung bergegas pergi ke rumah Alphen begitu teringat dengan janji yang ia buat.

***

"where's noona?!" teriak Alphen sambil membanting piring-piring yang ada di meja makan hingga pecah.

Cassie dengan tergesa-gesa memasuki rumah Alphen dengan panik karena tau dia sudah terlambat dari jam makan malam.

"I'm really, really sorry Alphen, I can't keep my promise." Cassie meminta maaf kepada Alphen karena tidak bisa menepati janji nya, dia juga merasa bersalah kepada Alphen.

Cassie melihat sekilas piring-piring yang sudah pecah karena dibanting oleh Alphen lalu ia menunduk "ini salah ku.."

"yea. this is your fault, so what are you gonna do now?" tanya Alphen.

MY THERAPIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang